PERTANIAN

Waktu yang Pas untuk Merokok di Bulan Ramadan

Puasa adalah satu upaya berlatih menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, mulai dari menggunjing, makan, minum sampai merokok .

Bagi kretekus, puasa adalah sarana untuk membuktikan bahwa rokok bukanlah barang adiktif yang membuat candu. Buktinya, kretekus kuat menahan diri dari godaan bara emas hijau mulai dari imsak sampai azan maghrib berkumandang. Tentu saja di hari-hari awal berpuasa, ada yang hilang dari separuh hidup kretekus, tetapi itu hanyalah karena bayang-bayang kebiasaan, bukan sebab kecanduan rokok.

Saat bulan ramadan tiba, banyak kretekus yang pindah haluan jam merokok. Yang biasanya dapat nyebats pada waktu kapan yang diinginkan, selama berada pada tempat dan konteks yang pas, kini bagi kretekus yang muslim hanya memiliki waktu antara azan maghrib sampai imsak.

Di antara waktu yang sempit itu, saya sebagai kretekus yang santun yang baik hati, akan merekomendasikan waktu yang tepat untuk nyebats di bulan ramadhan.

Pertama, ketika kita sudah membatalkan puasa ketika adzan berkumandang. Seperti biasa, kita mulai dengan air putih atau teh hangat. Saya sarankan, jangan dulu makan berlebihan, cukup cemilan saja atau kolak. Setelah habisin itu kolak, barulah penantian panjang sehari penuh terobati. Sikat dan bakar itu kretek. Apalagi, kita masih punya banyak waktu untuk maghriban, satu keluarga biasanya bergantian ambil wudhu. Bisalah kita nyebats dulu sambil menunggu.

Kedua setelah tarawih. Kita tentu tahu, tarawih adalah salah satu yang spesial dari ramadan. Meski tidak wajib, saat tarawih tiba biasanya masjid penuh sesak oleh jamaah. Biasanya setelah tarawih, masyarakat di kampung saya tidak langsung balik. Bapak-bapak dan para remaja kumpul dulu, mengaji dan membuat jadwalnya. Tetangga biasanya ramai-ramai membawa kopi, kue-kue kering, bahkan kadang juga ada yang membawa kretek seperti Samsu, Djarcok atau Sampurna Kretek. Momen kongkow bareng ustad dan sesepuh kampung inilah yang asik, sambil nyeduh kopi bikinan warga, bolehlah kita sebats bareng sambil sarungan.

Setelah selesai kongkow, kita punya beberapa jam untuk istirahat sebelum bangun untuk sahur.  Waktu bersantai ini bisa kita pakai untuk santai-santai menunggu kantuk. Atau untuk kalian yang memang ada jadwal membangunkan sahur, klepas-klepus sambil menemani tugas membangunkan warga juga asik.

Waktu terakhir yang saya rekomendasikan adalah ketika sahur. Ini momen paling sakral. Kadang kita mungkin bangun, menyantap hidangan sahur sambil melihat program-program Ramadhan. Tiba-tiba karena keasikan lihat Tv, pemberitahuan imsak sudah didengungkan. Nah, ini yang bahaya. Makanya, kita harus fokus melihat jam agar tak kecolongan. Momen ini saya sebut “Sebats sebelum Imsak” , ini adalah momen terakhir kita nyebats sebelum harus kembali menunaikan ibadah puasa. Anggaplah ini sebuah momen berpisah untuk kembali.

Nah, para kretekus, itu adalah rekomendasi waktu-waktu yang pas untuk menikmati kretek. Semuanya balik lagi sesuai kebutuhan kita dan hal-hal lain mungkin sifatnya lebih kondisional. Selamat menunaikan ibadah puasa, kretekus, jangan lupa, tetap nikmatilah kretek di waktu-waktu yang menurut kalian asik. Salam klepas-klepus, kretekus.