REVIEW

Iklan Djarum 76 dan Goyangan Sekretaris Cantik yang Tengah Naik Daun

Sebuah produk tentu membutuhkan strategi pemasaran yang apik agar bisa laku di pasaran. Salah satu dari strategi pemasaran tersebut adalah memuat iklan baik itu di layar kaca, media cetak, daring, hingga media sosial. Banyaknya produk yang berseliweran di kehidupan kita, berbanding lurus dengan ramainya iklan yang kita lihat sehari-hari. Bukan hanya melalui media, sepanjang jalan juga rupa-rupa baliho, pamflet, dan banner tentu akan anda temui.

Bicara soal iklan, marketing sebuah produk dituntut sekreatif mungkin untuk memasarkannya. Soal iklan yang memancing tangisan air mata, jangan ragukan iklan-iklan asuransi dari Thailand, terbukti memang ahlinya. Bagaimana di tanah air? Kini menjamur iklan dengan tema ala 90an, meski bisa dibilang Telkom Indonesia menjadi yang duluan mempopulerkannya pada 2008 lalu. Jangan lupa, tren ibu-ibu kasidahan juga sempat jadi tren saat iklan Ramayana sukses menjadi popular.

Baca:
Gofar Hilman, Perokok Keren dari Jakarta Selatan

Salah satu produk yang bisa dikatakan kasihan, alias tak bisa menunjukkan barangnya langsung dalam iklan ya cuman rokok. Peraturan Pemerintah 109 tahun 2012 membatasi rokok tampil dalam iklan produk hasil tembakau tersebut, begitu juga dengan aktivitas merokok didalamnya. Bahkan setelah mengalami revisi, iklan rokok juga semakin dipersulit dengan tak boleh tayang di jam-jam tertentu, alasannya agar tak dilihat dan menambah jumlah perokok muda. Hmm ada-ada saja.

Maka praktis iklan rokok yang kita saksikan sehari-hari hanya tayang di televisi di atas jam 21.30 – 05.00. Sungguh sangat diskriminatif mengingat sudah tak boleh memperlihatkan produknya, jam tayangnya diatur, namun keuntungannya hasil tembakau masih menjadi salah satu pemasukan besar di negeri ini, ironi bukan? Coba bayangkan jika produk perumahan yang dibuat demikian? Hihihi.

Kalau kata penemu bela diri wing chun, Ip Man, berlatih di ruangan sempit justru membuat seseorang semakin lihai dalam bertarung karena tak punya opsi untuk melarikan diri dan bergerak, sebaliknya dengan ruangan besar. Nampaknya teori tersebut juga bisa disematkan dengan kondisi periklanan rokok saat ini. Saking rumitnya, iklan rokok justru sangat kreatif dalam memasarkan produknya, isinya mulai dari sekelompok orang yang sedang berpetualang di alam bebas, hingga dagelan-dagelan tetang kondisi negeri ini yang sangat menggelitik.

Baca: Menjadi Keren dengan Tidak Merokok Saat Berkendara

Bicara soal dagelan tentu iklan Djarum 76 ahlinya! Tokoh yang paling kuat dalam karakter tersebut adalah sosok mbah jin yang justru menggunakan pakaian adat jawa. Ketika ia hadir maka ia selalu memberi tiga permintaan kepada bosnya. Nah, dalam iklan Djarum 76 yang terbaru, ada satu sosok yang mencuri perhatian dan kini tengah naik daun. Sosok tersebut bernama Angela Lorenza, model yang berperan sebagai sekretaris cantik.

Apa yang membuat iklan Djarum 76 terbaru ini naik daun? tentu salah satunya kehadiran Angela Lorenza dengan goyangannya. Diceritakan, seorang caleg yang baru jadi meminta mbah jin untuk memberinya musik, setelah diberi si sekretaris cantik tersebut langsung bergoyang gemulai disampingnya. Goyangannya cukup menghipnotis si caleg dan mbah jin. Goyangan ini juga yang membuat iklan ini viral dan bahkan dijadikan berbagai meme. Bahkan ada yang bilang, goyangan ini bisa mempersatukan bangsa kita yang sedang terpecah belah akibat pemilihan presiden.

Angela Lorenza juga mendadak naik daun gara-gara iklan ini, follower di instagramnya kini sudah menyentuh angka satu juta! Bahkan insta story-nya juga penuh diisi gambar-gambar fanmade dirinya yang tengah menjadi sekretaris cantik di iklan tersebut.

Namun, jika mau dicermati lebih dalam sebenarnya iklan Djarum 76 ini mengandung pesan terselubung yang sangat positif. Saat si sekretaris cantik asyik berjoget, mbah jin menawarkan permintaan selanjutnya dan jawaban si caleg adalah ‘engga, ini ajah (musik)’ serta dijawab ‘cerdassss’ oleh mbah jin. Paham maksudnya? Beberapa pihak berasumsi bahwa si caleg berpikiran cerdas karena tak meminta sekretaris cantik tersebut. Jika meminta tentu ini menjadi kebiasaan yang buruk karena beberapa tokoh elit kerap menjadikan perempuan sebagai objek pemuas nafsu mereka. Namun kali ini, iklan Djarum 76 menunjukkan dengan musik dan joget semua permasalahan bisa teratasi.

Sudahkah anda melihat iklannya? Jika sudah coba beri tafsiran anda pada kolom komentar di bawah! Hehehehe.