Libur telah tiba, libur telah tiba, hatiku gembira!
Sepotong lirik lagu yang dibawakan oleh Tasya Kamilah tersebut tepat menggambarkan perasaan para pekerja di Indonesia saat ini. Bulan puasa sudah menginjak hari ke-27 dan beberapa hari lagi saja Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Tentu ada satu tradisi khas nusantara menjelang yang tak lekang oleh waktu yaitu mudik.
Kota-kota besr memang selama ini menjadi kantong-kantong pekerja yang datang merantau dari daerah. Sebut saja misalnya Jakarta dan sekitarnya, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2019 dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 14,9 juta orang.
Jumlah yang sangat besar bukan? Namun jika dipecah menjadi berbagai moda transportasi, bisa dpiastikan angkutan darat seperti kereta api, bus, kendaraan pribadi yang menjadi primadona. Akan tetapi tak sedikit pula yang memang rutin menggunakan kendaraan umum seperti pesawat udara dan kapal laut say mudik.
Salah satu kendala bagi para perokok yang melakukan perjalanan mudik adalah minimnya fasilitas ruangan merokok. Tentu fasilitas tersebut tidak ada di pesawat udara dan kereta api. Tapi untuk menjadi perokok santun tentu tidaklah sulit. Berikut kami memberi tips bagi kalian para perokok yang hendak melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman pada bulan Ramadhan kali ini.
Beli Tiket di Tempat Resmi
Tiket kendaraan menjadi salah satu barang yang paling diburu selama beberapa hari ini. Memang sejak jauh-jauh hari beberapa penyedia jasa kendaraan sudah menjual tiket dan langsung ludes terjual habis. Tentu bertarung dengan banyak orang untuk mendapatkan tiket jadi satu kewajiban.
Walau demikian, kami sarankan untuk tetap membeli di agen-agen resmi dan terpercaya atau beberapa jasa penjual tiket secara online yang sudah terkemuka. Pasalnya, jikalau membeli di calo tentu banyak resiko yang bisa anda tanggung. Mulai dari harga yang terlalu mahal, armada kendaraan yang tak sesuai, bahkan hingga kasus penipuan, jadi waspadalah!
Jangan Sampai Terlambat
Jika tiket sudah di tangan, tentu datang lebih awal ke stasiun, terminal, atau bandara harus dilakukan. Mengingat jumlah lonjakan poenumpang tentu kondisi di sana akan lebih ramai dan penuh antrian. Ingat yang mudik bukan cuman kamu saja, sudah baca toh paragrapf di atas bahwa ada sekitar 14,9 juta orang yang mudik.
Bayangkan jika anda datang telat, betapa akan susahnya nanti. Apalagi tiket yang dibeli dengan harga yang cukup menguras kantong. Betapa sulitnya anda jika harus mencari tiket pengganti. Sudah kehilangan uang, tentu anda akan bekerja lebih ekstra keras untuk bisa kembali ke kampung halaman.
Tetap merokok di tempat yang sudah disediakan
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa beberapa kendaraan umum tidak menyediakan ruangan merokok. Maka bagi kalian para perokok tentu bisa memanfaatkan ruangan merokok yang ada di stasiun, terminal, pelabuhan, atau bandara. Ketersediaan ruangan merokok di empat tempat tersebut sudah diatur dalam undang-undang.
Bahkan di beberapa tempat tersebut sudah disediakan tempat merokok yang asyik. Salah satunya di bandara Sukarno-Hatta Cengkareng, Banten. Bisa dibilang tempat merokok di sana adalah salah satu yang terbaik dan memenuhi standar di Indonesia. Jadi mari gunakan tempat itu dengan baik.
Ketiga tips tersebut patut diperhatikan oleh kalian para perokok yang hendak mudik dan yang paling utama adalah tetap jaga barang bawaan anda termasuk yang berharga, jangan lupa berdoa sebelum memulai perjalanan. Stay safe and be carefully!