Memaknai kemerdekaan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang menggelar berbagai macam perlombaan maupun kegiatan-kegiatan yang merepresentasikan perayaan kemerdekaan. Di sektor pertembakauan, hari kemerdekaan berbarengan dengan masa panen tembakau di berbagai wilayah sentra penghasil tembakau. Ya, panen tembakau merupakan bagian dari kemerdekaan.
Panen tembakau tahun ini secara umum bisa dibilang sukses, bahkan diproyeksikan tumbuh dari tahun lalu. Dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) memproyeksikan produksi tembakau pada tahun ini akan tumbuh 22,69% menjadi 200.000 ton dari reralisasi akhir tahun lalu sekitar 163.000 ton.
Jika produksi tembakau meningkat, maka serapan tembakau lokal oleh industri rokok besar juga akan mengalami peningkatan. Menurut Ketua Umum Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno hanya 20%-25% dari hasil produksi tembakau yang sesuai dengan klasifikasi pabrik rokok besar. Adapun prediksi serapan tembakau domestik oleh pabrik rokok besar akan menjadi sekitar 40.000—50.000 ton pada tahun ini.
Hari kemerdekaan tahun ini akan menjadi berkah tersendiri bagi para petani tembakau, musim panen dirayakan dengan sukacita. Sama halnya dengan perjuangan merebut kemerdekaan, para petani tembakau juga melewati rangkaian perjuangan dari mulai menanam, merawat, hingga tiba saat yang paling membahagiakan, yaitu musim panen.
Proses perjuangan menanam tembakau bisa dilihat dari potret pertanian tembakau di Kabupaten Temanggung, pembenihan bibit tembakau mulai berlangsung sejak bulan Februari hingga bulan April. Kemudian pada bulan April bibit-bibit tembakau tersebut dipindahkan ke ladang-ladang tembakau yang telah disiapkan.
Selama proses pembenihan bibit ini, pengontrolan harus maksimal dilakukan. Pemberian pupuk, penyiraman dengan air, dan seleksi serta memeriksa perkembangan bibit mesti rutin dilakukan.
Bibit yang berkualitas akan muncul dalam satu hingga satu setengah bulan usai pembenihan dengan ciri-ciri akar serabut yang banyak, batang dan percabangan yang kokoh, dan sudah tumbuh daun-daun tembakau dalam jumlah yang cukup banyak. Bibit dengan kondisi seperti inilah yang bisa digunakan. Selanjutnya, pada bulan April kelak, masa pembibitan usai dan proses penanaman tembakau di ladang dimulai untuk wilayah Kabupaten Temanggung dan sekitarnya.
Setelah melewati masa perjuangan menanam tembakau, tentu masa panen menjadi euforia kemerdekaan bagi petani tembakau, puncak euforia kemerdekannya adalah ketika hasil panen tembakau para petani dibeli dengan harga tinggi oleh pabrikan. Momentum jual-beli tembakau ini sangat ditunggu-tunggu oleh para petani. Sebab mereka akan memetik hasil yang setimpal dengan perjuangan mereka.
Tapi juga kemerdekaan ditentukan dari proses perjuangan para petani, jika perjuangan ketika menanam dan merawatnya dilakukan dengan baik, maka dapat dipastikan tembakau berkualitas menjadi hasil panen yang dipetik.
Dan yang terakhir agar perayaan kemerdekaan para petani tembakau menjadi paripurna, tentu pemerintah harus melek dengan kondisi sektor pertembakauan nasional. Kebijakan-kebijakan kontraproduktif di sektor pertembakauan jangan lagi ditelurkan oleh pemerintah, seperti kebijakan pembatasan sampai pelarangan hak merokok bagi konsumen, kenaikan cukai yang tinggi, simplifikasi cukai hingga pembatasan produksi produk hasil tembakau.
Di hari kemerdekaan ini mari kita dukung suka cita para petani tembakau dalam memanen tembakau mereka. Hidup petani tembakau! Hidup kretek! Merdeka!