logo boleh merokok putih 2

Perokok Elektrik Berisiko Besar Terjangkit Penyakit Mematikan

rokok elektrik

Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), Robert Redfield, mengungkapkan kematian tragis di Illinois memperkuat dugaan karena vape atau rokok elektrik. Berita tersebut atas laporan Dinas Kesehatan Illinois yang mengumumkan ada satu pasien yang akhirnya meninggal dunia. Kasus ini kemungkinan jadi kasus pertama kematian akibat penyakit berkaitan dengan vape.

Kejadian di atas menjawab keberadaan vape atau rokok elektrik sangat membahayakan. Berbeda dengan resiko rokok kretek, bisa menimbulkan penyakit jika mengkonsumsinya berlebihan atau kebanyakakan, dan hidup tidak seimbang. Misalnya dalam satu hari merokok sampai tiga atau empat bungkus, tanpa makan nasi atau makan-makanan sehat, tanpa olah raga, tanpa minum air putih, selalu didampingi kopi atau teh, istirahatnya kurang dan sebagainya. Maka dipastikan orang tersebut akan jatuh sakit bahkan meninggal dunia. 

Baca: Terkuak, Rokok Elektrik Berbahaya bagi Kesehatan

Tidak hanya itu, otoritas kesehatan di Amerika Serikat telah berhasil menginvestigasi kemunculan penyakit paru-paru misterius di antara kalangan pengguna rokok elektrik atau vape. Dilaporkan setidaknya ada 195 kasus potensial penyakit paru-paru di 22 Negara karena kena dampak dari vape atau rokok elektrik.

Jadi, masyarakat perlu waspada beredarnya vape atau rokok elektrik. Belum lagi, sebetulnya rokok elektrik atau vape, berdampak juga peningkatan perokok anak.  Yang menjadi daya tarik bagi anak, selain bentuknya yang elegan, simpel, juga beraroma buah-buahan yang terkemas dalam cairan.

Orang yang mengatakan bahwa vape atau rokok elektrik lebih mensehatkan dari pada rokok kretek, pendapat tersebut sangat keliru. Disampaing efek dari rangkaian listrik dan battre juga cairan dalam rokok elektrik berpengaruh terhadap resiko jantung.  

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology pada Mei lalu ini menambah bukti bahwa cairan rokok elektrik dapat menghambat fungsi sel-sel tubuh yang berperan dalam kesehatan jantung. Cairan dalam vape atau rokok elektrik pada akhirnya merusak sel-sel yang melapisi pembuluh darah. 

Keberadaan vape atau rokok elektrik di pasaran sangat membahayakan bagi orang Indonesia, terlebih pemuda-pemuda, yang banyak memilih merokok vape aatau rokok elektri. Menurutnya, selain bentuk kecil, simpel dibawa dan ada aroma buah-buahan sesuai selera. Akan tetapi dibalik bentuknya yang bagus, menyembunyikan banyak penyakit ketika dikonsumsi. 

Baca: Kata Siapa Lebih Sehat? Perokok Elektrik Berisiko Terjangkit Penyakit Kardiovaskular

Hingga kini CDC masih melakukan investigasi lebih lanjut, dengan mengimbau agar para dokter mengumpulkan data dan sampel bila menemukan pasien dengan gejala penyakit paru serupa, tentunya akibat rokok elektrik atau vape. Bentuk dan merek rokok elektrik dan vape banyak varian dan banyak merek. JUUL termasuk merek rokok elektrik atau vape yang saat ini naik daun. 

Ada yang mengatakan bahwa tak tepat membandingkan rokok tembakau dengan rokok elektrik. Ya benar tak tepat, karena rokok elektrik atau vape resikonya sangat tinggi. Sedang rokok tembakau resikonya kecil, apa lagi rokok kretek mungkin resikonya sangat kecil sekali terhadap tubuh. Alasannya, munculnya rokok kretek bertujuan untuk pengobatan sakit bengek, dan tujuannya berhasil. Hingga banyak orang melakukan pemesanan rokok kretek saat itu, rokok kretek belum sebagai industri besar masih bersifat rumahan,  keadaan tersebut sekitar abad 19. 

Dalam studi ini, tim peneliti menemukan bukti efek toksik pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah dan melindungi jantung. Beberapa bukti tersebut termasuk di antaranya gangguan pada fungsi sel dan munculnya tanda-tanda peradangan. Para peneliti mengamati bagaimana respons sel saat bersentuhan dengan cairan rokok elektrik. Efek yang paling kentara terlihat pada cairan dengan rasa kayu manis.

Baca: Riset Kesehatan Rokok Elektrik

Sekelompok ahli kardiovaskular dari University of Massachusetts menganjurkan peneliti agar melakukan uji rokok elektrik atau vape lebih yang beraroma. Karena sumsi sementara, produk vape atau rokok elektrik yang beraroma dan punya pilihan rasa lebih berbahaya dari pada rokok vape natural. Namun yang banyak beredar dipasaran, justru yang beraroma dan berasa buah-buahan, dari pada yang natural. 

Studi pada 2018 lalu menunjukkan, penggunaan rokok elektrik harian berisiko terhadap serangan jantung, meski dengan probabilitas yang lebih rendah daripada perokok tembakau. Menurut dr Lawrence Phillips pakar kardiovaskular NYU Langone Health mengatakan “Kita melihat semakin banyak bukti bahwa rokok elektrik berhubungan dengan peningkatan risiko serangan jantung”.

Dari hasil pakar dan hasil studi di atas menegaskan bahwa keberadaan rokok vape atau rokok elektrik, resikonya sangat besar. Bahan utama rokok vape atau elektrik yang paling besar memberikan efek negatif pada tubuh manusia adalah cairan perasa. Akibat cairan perasa dalam rokok elektrik  atau vape termasuk merek JUUL beresiko terjadi peradangan, terjangkit penyakit jantung dan paru-paru akut, selanjutnya berakibat kematian. 

Untuk itu, demi masa depan bangsa Indonesia harusnya ada regulasi pelarangan peredaran rokok elektrik atau vape yang nyata-nyata telah ada kasus dengan didukung beberapa riset dan studi tentang konten rokok elektrik atau vape, yang hasilnya mempunyai resiko tinggi dapat menyebabkan penyakit berujung kematian.         

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Penulis

Udin Badruddin

Udin Badruddin

Seorang santri dari Kudus. Saat ini aktif di Komite Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK).