REVIEW

Menjadi Perokok yang Berani Bersikap ala Coach Justin

Sulit rasanya untuk menyaksikan  banyak youtuber yang menampilkan kebiasaan rokoknya di video yang mereka unggah. Sejauh ini citra rokok masih dianggap negatif oleh masyarakat, dan para konten kreator yang juga seorang perokok pun memilih untuk menahan diri dengan dalih apa yang mereka lakukan tak ditiru oleh para subscriber mereka yang mungkin juga masih di bawah umur. Pilihannya mungkin tepat, namun walau demikian kemerdekaan untuk mengekspresikan diri jadi sedikit terbelenggu.

Akan tetapi ada satu konten kreator yang menarik perhatian saya. Dia adalah Justinus Lhaksana atau yang kerap disebut Coach Justin. Tak ada yang spesial memang dari konten yang ia buat jika itu dilihat dari sudut pandang estetika sinematografi, atau pengambilan gambar dengan angle-angle yang cantik. Konten yang ia buat adalah analisis soal pertandingan sepak bola. Memang secara umum sudah banyak apalagi ia hanya bermodalkan bicara di depan kamera secara penuh tanpa ada footage gambar. Tapi apa yang menjadi nilai pembeda adalah ciri khas dirinya yang tetap merokok sambil berbicara di depan kamera.

Baca: Saat Rokok Damaikan Suporter Sepak Bola dan Polisi

Sudah lama memang sepak bola serta rokok dipisahkan. Meski kita masih bisa mengingat nama-nama seperti Arsene Wenger yang di era 1990an masih bisa merokok di pinggir lapangan. Kini kejadian itu sudah tak bisa lagi dilihat, bahkan para pemain si kulit bundar yang merokok pun tak kita ketahui karena mereka memilih untuk tidak mempublikasikan secara umum, takut jika kariernya terancam. Sulit juga rasanya melihat konten kreator khususnya soal sepak bola di luar negeri yang juga merokok sambil membahas sesuatu dalam konten video yang mereka buat.

Akan tetapi, bersyukur kita masih memiliki Coach Justin yang blak-blakan soal jatidirinya. Saya memang menyebut dirinya blak-blakan, karena selain sikapnya yang lugas, ia juga berani menampilkan karakternya yang juga perokok. Memang ia sempat lama tak aktif dalam dunia olahraga profesional. Walau demikian, ia mempunyai catatan yang cukup diperhitungkan. Pertama, ia sempat menimba ilmu di Belanda selama 15 tahun serta berhasil meraih sertifikat kepelatihan yang diterbitkan oleh KNVB (federasi sepak bola di Belanda) dan pernah menangani klub Divisi Utama Liga Belanda.

Tak cukup sampai di situ, karier Coach Justin justru bersinar lewat olahraga futsal. Ia pernah menangani Timnas futsal Indonesia dan prestasi terbaiknya adalah meraih medali perunggu pada SEA Games 2011 di Jakarta dan Palembang. Keahliannya dalam urusan taktik dan teknik di dunia futsal juga membuatnya dipercaya oleh Federasi Futsal Indonesia kini menjadi Direktur Teknik Timnas futsal Indonesia. Kembalinya Coach Justin di Timnas Futsal Indonesia ini juga rupanya disambut baik oleh para pecinta futsal di tanah air.

Di sisi lain, Coach Justin juga menjadi cendekiawan sepak bola yang memiliki warna berbeda. Karakternya yang ngotot dan ngeyel membuatnya menjadi terlihat bersinar ketika tampil di layar kaca atau mengisi podcast di salah satu kanal. Pria yang lahir di Surabaya ini kerap mengeluarkan kata-kata yang lugas dalam menilai sesuatu. Dia juga tak segan-segan untuk mengkritik sesuatu secara tegas jika ada satu sosok atau klub yang dinilainya bermasalah.  Terlebih, Dia mempunyai sebuah istilah baru yaitu ‘Fans Kardus’ untuk menyebut fans-fans klub bola yang terlalu fanatik dan mengesampingkan logika.

Baca:  Beberapa Manfaat Tembakau Selain untuk Bahan Baku Rokok

Melihat Coach Justin tampil merokok di Youtube adalah sebuah kesegaran konten bagi saya. Sudah lama memang saya tak melihat konten kreator yang berani menampakkan kebiasannya. Lagian, merokok juga bukan aktivitas ilegal, toh pun jika kontennya Coach Justin disaksikan anak-anak, ini bukan salahnya. Orang tua jua wajib mendampingi anakanya dalam menyaksikan video-video dui Youtube.

Jika Anda ingin menyaksikan Coach Justin bicara soal sepak bola maka bisa langsung menuju kanal Justinus Lhaksana. Di sana Anda akan menemukan pembahasan tentang sepak bola dari sudut pandang yang berbeda dan tentunya dengan pembawaan yang santai nan lugas. Bagi Anda yang sudah cukup umur untuk merokok, menikmati video-videonya sambil merokok justru menambah mantap suasana.