logo boleh merokok putih 2

Perbedaan Varian Rokok yang Beredar di Pasaran

Sekiranya ada 3 varian rokok yang beredar di pasaran. Ketiganya punya ciri khas sendiri-sendiri dan menjadi pembeda. Perbedaanya sangat signifikan, sehingga perlakuannya pun harus dibedakan. Karena memang beda, sehingga tidak bisa disamakan, walaupun ada sedikit kemiripan. Tiga varian tersebut rokok kretek, rokok putih dan rokok elektrik. Pastinya rokok kretek beda dengan rokok putih, beda jauh dengan rokok elektrik. 

Pertama; rokok kretek asli Indonesia, diciptakan anak bangsa bernama H. Djamhari asal Kudus, Jawa Tengah, yang awalnya untuk mengobati bengeknya pada tahun 1870. Diproduksi massal di dalam negeri dengan melibatkan banyak orang dan tergolong industri padat karya. Bahan bakunya diambil dari para petani yang tersebar di seluruh Nusantara. Bahan baku utama rokok kretek adalah tembakau dan cengkeh, yang diolah,  dicampur dan diproses dengan keahlian tertentu. 

Pengetahuan keahlian memproses tembakau dan cengkeh didapat secara turun temurun melalui pembelajaran. Pada akhirnya, merokok dan membuat rokok menjadi budaya masyarakat Indonesia yang sudah berusia ratusan tahun. Perkembangannya, rokok kretek penuh inovasi, awalnya dibungkus pakai daun jagung kering disebut klobot, kemudian pakai kertas khusus dinamai “papier”. Awalnya tanpa filter, selanjutnya berfilter. Yang pasti, semua bentuk rokok yang bercengkeh itulah yang dinamakan rokok kretek atau “sigaret kretek”. Bentuknya ada yang konus ada yang bulat rata. Diameternya pun banyak jenis. Ada yang kecil dan ada yang agak besar. Tiap beda bentuk rokok yang beda bulatannya sangat mempengaruhi rasa. 

Baca: Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah

Kedua; beda dengan rokok putih, yang hanya menggunakan tembakau saja tanpa cengkeh, biasa orang menyebutnya “rokok putihan” atau “rokok putih”. Kertas sebagai pembungkusnya pun beda dengan kertas pembungkus rokok kretek. Tekstur kertas rokok putih agak lentur, jika dilengkung kira-kira sampai empat puluh lima derajat tak akan putus. Beda rokok kretek, kertasnya agak keras, lengkungan belum sampai lima belas derajat rokok akan patah.  Produksi rokok putih mayoritas di luar negeri, bahan utamanya tembakau luar negeri. Jelas dari produksi dan bahan yang digunakan, sama sekali tidak ada campur tangan orang Indonesia. Rokok putih asli produk luar Negeri salah satunya Negara Amerika serikat. Yang awal kemunculannya tidak untuk pengobatan. Rokok putihan inilah, dahulu sebagai uji riset rezim kesehatan di Amerika, yang hasilnya konon tidak menyehatkan dan membahayakan bagi tubuh manusia. Kemudian hasil riset tersebut diadopsi rezim kesehatan di Indonesia sampai sekarang dan dipergunakan dalil untuk kampanye anti rokok. 

Ada perbedaan yang sangat signifikan antara rokok kretek dan rokok putih, yaitu dari jenis bahan bakunya dan campurannya. Inilah yang harus dipahami dan diketahui masyarakat pada umumnya, terlebih rezim kesehatan dan pemerintah Indonesia. Agar tau dan mengerti apa itu rokok kretek dan perbedaannya dengan rokok putih. Jadi, rezim kesehatan dan anti rokok selama ini, belum bisa membedakan rokok kretek dan rokok putih. Kenyataannya, dalil yang dipakai untuk kampanye anti rokok masih mengadopsi dari uji riset hasil rokok putih yang jauh berbeda dengan rokok kretek, baik dari sejarahnya, bahan bakunya bahkan manfaatnya. Menurut dr Sutiman, senyawa tembakau dan senyawa cengkeh bertemu melalui proses pembakaran sempurna bermanfaat untuk mengobati tubuh manusia. 

Ketiga; sangat jauh berbeda dengan rokok elektrik, dengan menggunakan sistem kelistrikan dalam proses pembakaran bahan gabungan uap dan aroma hasil fermentasi tembakau dan buah-buahan. Diproduksi di Amerika Serikat. Salah satu jenis dan mereknya ada Vape, JUUL dan lain sebagainya. Sistem pembakaran dengan menggunakan listrik, dan hasil fermentasi inilah yang kemudian Presiden Amerika Serikat Donald Trump diberitakan CNBCindonesia.com pada tanggal 14 September 2019, akan menghapus dan melarang peredaran rokok elektrik di Amerika Serikat. Menurut Trump rokok elektrik telah menjadi masalah bagi Amerika. Negara Amerika berani dengan tegas melarang peredaran rokok elektrik, Indonesia harusnya juga segera melarang peredarannya. 

Baca: Logika Asap Rokok Elektrik dan Asap Kretek Itu Beda  

Nah ketahuan, rezim kesehatan di Indonesia salah lagi. Kemarin katanya rokok elektrik lebih menyehat dengan banyak dalil, buktinya Negara asalnya aja sudah melarang. Terus apa yang akan rezim kesehatan lakukan?. Ini salah satu kesalahan fatal ketiga rezim kesehatan di Indonesia. Keselahan fatal pertama tidak bisa membedakan rokok kretek dengan rokok lain. Kesalahan kedua, menggunakan dalil yang mengadopsi hasil uji riset dari Amerika sebagai bahan kampanye anti rokok di Indonesia. Sedangkan sebagai bahan uji riset tersebut jelas bukan rokok kretek. Karena fungsi awal rokok kretek sebagai media pengobatan.        

Tiga varian rokok di atas tidak bisa disamakan dalam perlakuannya. Memang seakan-akan ada kemiripan, tapi berbeda, mengingat bahan utama tiga varian rokok tersebut sangat jauh berbeda. Ambil contoh mirip cara mengkonsumsinya dengan dihisap, sama-sama pakai istilah nama tembakau. Akan tetapi, tembakau yang digunakan sebagai bahan baku, jenis dan prosesnya beda jauh. Tak hanya itu, sejarah kemunculannya ke tiga varian rokok tersebut tak ada kesamaan. Rokok kretek untuk pengobatan, rokok putih media rekreasi dan rokok elektrik sebagai fashion. 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Penulis

Udin Badruddin

Udin Badruddin

Seorang santri dari Kudus. Saat ini aktif di Komite Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK).