logo boleh merokok putih 2

Sepak Bola Tidak Mati Karena Corona, The English Game yang Menyelamatkannya

Otoritas sepak bola di hampir seluruh negara pada akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk tidak melanjutkan kompetisi. Sungguh sangat tidak menyenangkan ketika kondisi social distancing seperti ini tidak ada hiburan pertandingan dari lapangan hijau. Betapa mendongkolnya saya dan banyak manusia di luar sana yang kehilangan sepak bola akibat corona atau covid-19. Tapi ternyata sepak bola tidak benar-benar mati, beruntungnya netflix merilis film tentang sepak bola yang ternyata mampu mengobati kerinduan kita tentang aksi 24 orang mengolah si kulit bundar.

Sebenarnya ada dua film bertemakan sepak bola di netflix. Tapi untuk kali ini saya merekomendasikan untuk menonton terlebih dahulu film berjudul The English Game. Serial yang disutradarai oleh Julian Fellowes ini rilis 20 Maret 2020 dan langsung hadir dalam lima episode dan satu episode berdurasi sekitar 44 menit. Serial ini sangat cocok untuk menemani dan meredakan penat saat social distancing.

Banyak hal yang dikisahkan dalam The English Game. Pertama, kisah tentang bagaimana sepak bola dimainkan dan dikompetisikan sebelum era modern seperti saat ini. The English game berlatar belakang pada tahun 1878 dan menceritakan kompetisi Piala FA berjalan pada saat itu. Sebagai informasi, Piala FA sudah mulai dikompetisikan sejak musim 1871-72, dengan demikian serial ini menggambarkan kisah tentang kompetisi tujuh musim setelah pertama dihelat. Kala itu belum ada nama klub tenar Inggris seperti Liverpool, Manchester United, Arsenal, Chelsea dan yang lainnya. Kompetisi saat itu diikuti klub seperti Old Etonians, Royal Engines, Oxford University, dan jika ada satu nama yang kita kenal saat ini adalah Blackburn.

Kompetisi di jaman itu ternyata tidak seheterogen seperti saat ini, karena saat itu hanya klub yang berisi orang-orang bangsawan saja yang bisa main sepak bola dan tampil di Piala FA. Serial The English Game menggambarkan perjuangan kelas pekerja dan masyarakat pinggiran saat itu untuk meraih Piala FA dan memberikan wajah baru sepak bola yang kemudian kita kenal seperti saat ini. Kelas pekerja pula yang kemudian menelurkan sebuah istilah bahwa sepak bola bukan hanya sekedar permainan belaka namun jauh lebih luas dari itu.

Adalah Fergus Suter yang menjadi tokoh protagonis di serial tersebut. Dirinya yang merupakan pemuda asal Skotlandia lalu bersama teman sekampung halamannya, Jimmy Love dibeli oleh klub Darwen FC yang dimiliki oleh sebuah pabrik tekstil di daerah Lancashire, Inggris. Kehadiran Fergus Suter dan Jimmy Love rupanya mampu mendongkrak prestasi Darwen FC saat itu dan membuat petinggi FA selaku asosiasi sepak bola Inggris murka. Maklum saja, para petinggi FA saat itu adalah anggota bangsawan dan juga bermain untuk sebuah klub bernama Old Etonians. Nah di sinilah kemudian konflik antara kelas pekerja versus bangsawan itu dimulai dan mewarnai seluruh rangkaian serial tersebut.

Dari sudut pandang lain kita tidak hanya bisa melihatnya dari sudut sepak bola. Serial The English Game ini juga menggambarkan betapa serakahnya industri di Inggris pada saat itu. Kelas pekerja diperas sedemikian rupa agar pabrik tetap berjalan dan meraih keuntungan dengan maksimal. Bayangkan saja melalui rapat tertutup antar pemilik pabrik dan bank mereka mengambil keputusan untuk memangkas gaji para pegawai sebesar 10 persen, pemandangan yang mengerikan bukan?

Setiap serial tentang apa pun pasti kisah cinta yang turut mewarnainya. Kisah cinta dalam serial The English Game sebenarnya memiliki kualitas yang biasa saja, tidak baik dan tidak buruk. Ibarat pelengkap, kisah cinta di serial tersebut hanya sebagai toping agar bisa terlihat lebih manis dan menjadi jembatan antarkisah dan scene yang terjadi di dalamnya.

Serial The English Game mudah-mudahan tak hanya berhenti di satu season saja, semoga saja netflix juga membuat season-season berikutnya. Akan tetapi seperti kebiasaan netflix, untuk melanjutkan kisah sebuah serial biasanya mereka akan mengacu pada dua hal, kesuksesan serial tersebut dan juga persetujuan dari sang sutradara. Jika semakin banyak yang menyaksikan The English Game maka tentu peluangnya terbuka lebar. Dengan demikian, mari kita menyaksikan serial tersebut saat social distancing ini karena sepak bola nyatanya tak mati karena corona, masih ada The English Game yang menyelamatkannya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Penulis

Indi Hikami

Indi Hikami

Seorang lelaki yang tak pernah merasa kesepian