tembakau virus corona
OPINI

Pemanfaatan Tembakau sebagai Vaksin untuk Virus Corona

Dunia sedang terjangkit virus corona. Dunia sedang memeranginya. Para ilmuwan berlomba-lomba mencari vaksin untuk menghentikan serangan virus corona yang statusnya sudah mencapai wabah pandemik. Semua pihak bahu-membahu, bahkan ada yang menguji coba tembakau sebagai vaksin bagi virus corona. Ya, tembakau yang dicap sebagai musuh dalam dunia kesehatan kini dapat menjadi harapan bagi dunia kesehatan.

Harapan tembakau dapat menjadi vaksin bagi virus corona datang dari salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia, British American Tobacco (BAT). BAT mengembangkan vaksin bersama dengan anak perusahaan bioteknologi AS, Kentucky BioProcessing (KBP).

Kentucky BioProcessing yang menjadi anak perusahaan dari BAT ini sejak 2014 sudah terlibat dalam kolaborasi dengan Mapp Biopharmaceutical Inc. dalam rangka pengembangan ZMapp yang merupakan obat Ebola. Meskipun obat ini belum dipasarkan.

Mungkin masih banyak pihak yang meragukan apa yang dikerjakan oleh BAT, hal ini dikarenakan industri rokok selalu dituding sebagai pabrik yang memproduksi penyakit bagi manusia. Perdebatan mengenai rokok dan kesehatan bagaikan magnet berbeda kutub yang hampir tidak pernah ada titik temunya.

Tembakau sebagai Vaksin untuk Virus Corona

Rokok versus kesehatan bukan menjadi point penting pada usaha BAT yang mengembangkan vaksin virus corona, point penting yang harus menjadi konsern bagi seluruh ilmuwan dan publik adalah menyoal pengakuan bahwa tembakau merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk dunia kesehatan.

Pertarungan antara industri rokok dan farmasi mengakibatkan frame tembakau secara determinan hanyalah berdampak negatif bagi kesehatan. Tembakau itu buruk dan harus dikendalikan bahkan dimusnahkan dari muka bumi.

Padahal tembakau sebagai komoditas yang telah ditanam dan dibudidayakan oleh manusia berabad-abad lamanya. Terbukti dimanfaatkan oleh manusia dalam kesehariannya melakukan berbagai aktifitas kehidupan. Tembakau dimanfaatkan bukan hanya dimensi ekonomi semata, tapi juga dimensi sosial, budaya dan kesehatan masyarakat.

Oke balik lagi ke persoalan tembakau dapat menjadi harapan bagi pengembagan vaksin virus corona. Pertanyaannya, apa yang melandasi tembakau dapat dijadikan harapan tersebut?

Menurut tim peneliti ahli yang mengembangkan tembakau sebagai vaksin mengatakan, vaksin yang sedang dalam pengembangan ini menggunakan teknologi tanaman tembakau yang cepat tumbuh, serta memiliki beberapa keunggulan dibanding teknologi vaksin konvensional. Di antaranya lebih aman lantaran tembakau tidak dapat menyimpan patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Mereka baru-baru ini juga mengkloning sebagian dari urutan genetik COVID-19. Ini menyebabkan zat yang menginduksi produksi antibodi. Setelah itu, antigen kemudian dimasukkan ke dalam tanaman tembakau untuk reproduksi.

Potensi Tembakau sebagai Obat

Penelitian mengenai tembakau dapat menginduksi antibodi bukanlah barang baru. Dr Toto Sudargo, peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pernah meneliti komponen bioaktif yang terkandung di dalam tembakau memiliki manfaat bagi kesehatan.

Menurut Dr Toto, pada daun tembakau terdapat senyawa bioaktif seperti flavonoid dan fenol. Dua senyawa itu menjadi antioksidan yang dapat mencegah penyakit kanker, anti-karsinogen, anti-proliferasi, anti-flamasi, serta memberikan efek proteksi terhadap penyakit kardiovaskuler.

Selain itu di dalam daun tembakau juga terdapat vitamin C atau asam askorbat yang menjadi antioksidan dan dapat bereaksi dengan antiradikal bebas dengan cara memberikan efek proteksi sel.

Di dalam tembakau juga ada zinc (Zn) yang berguna dalam pembentukan struktur enzim dan protein yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, menurut Dr Toto, tembakau juga mengandung minyak astiri (essential oil) yang dapat digunakan sebagai antibakteri dan antiseptik.

Mungkin masih banyak lagi penelitian soal manfaat tembakau bagi kesehatan. Dan dengan adanya uji coba pengembangan tembakau sebagai vaksin Covid-19 bisa jadi momentum pengakuan tembakau yang tidak melulu bertentangan dengan kesehatan. Hari ini kita masih terus berharap tembakau dapat menjadi kunci melawan Covid-19, biarkan para ilmuwan dan sains yang menggali harapan tersebut.