Di tengah badai pandemi corona dan pembatasan sosial berskala besar, memang saya tak bisa untuk kemana-mana. Tak bisa kemana-mana bukan berarti kehilangan aktivitas. Semua tetap normal seperti biasanya hanya saja kali ini semuanya harus dilakukan di dalam rumah. Ya memang kala penat tiba saya tidak bisa untuk keluar dan bermain. Kegiatan itu saya ganti tengan membaca buku, bermain game dan menyaksikan banyak film.
Entah kenapa akhir-akhir ini saya jadi suka menyaksikan drama korea. Saya bukan fanatic atau membenci serial drama korea. Tapi saran saya jangan pernah untuk memulai satu drama korea, bisa-bisa malah jadi seperti saya. Serial yang saya nonton kali ini berjudul Reply 1988. Ceritanya sangat sederhana tentang keluarga, pertemanan, dan cinta. Ada unsur komedi juga dalam serial ini. Kisahnya juga tidak muluk-muluk, tidak juga roman picisan seperti percintaan si kaya dan si miskin yang akhirnya tidak direstui kedua orang tua masing-masing. Tidak, tidak seperti itu.
Saya sangat menikmati episode demi episode dari Reply 1988 karena kisahnya yang santai. Ohya satu hal lagi yang saya suka adalah soundtracknya yang keren-keren. Saya pribadi tidak begitu suka lagu-lagu dari korea, terutama lagu-lagu kekinian mereka. Tapi yang saya suka dari soundtrack Reply 1988 adalah mereka menghadirkan lagu-lagu yang pernah hits di Korea pada era 80an. Bisa dikatakan saat itu adalah era kejayaannya musik beraliran city pop. Begitu juga dengan anak muda termasuk saya saat ini yang sedang tergila-gila mendengarkan city pop.
Sebenarnya banyak sekali film atau serial korea yang bagus selain Reply 1988. Tapi jika kalian sudah alergi duluan mendengar kata drama korea atau film korea ya maka bisa jadi film atau serial bagus itu tidak bisa kalian temukan. Saya sebut saja satu film yang menggemparkan dunia pada awal 2020 ini yaitu Parasite. Film garapan Bong Joon-ho tersebut mampu memborong Oscar di Academy Award 2020. Film asal Korea itu menandakan dirinya menjadi film asal asia pertama kali yang memenangi Oscar.
Film keren Korea lainnya yang saya pernah tonton adalah The Handmaiden yang punya plot twist tak terduga. Silahkan simak film ini bagi kalian juga yang gemar menyaksikan film-film yang banyak intrik di dalamnya. Jika mundur ke waktu yang agak lebih jauh ada film komedi Sex is Zero yang begitu jenaka dan membuat perut kalian terkocok. Tapi Sex is Zero juga punya kisah sedih nan menyayat hati di dalamnya. Dua film itu saya rekomendasikan untuk kalian tonton di tengah pandemi ini.
Jika bicara serial drama korea, jujur saya hanya baru dua tontonan yang saya tonton. Pertama adalah My Love From The Stars dan Reply 1988. Saya punya alasan yang lebih baik saat pertama menonton Reply 1988 ketimbang My Love From The Stars. Saya sebenarnya hanya coba-coba saat menyaksikan serial yang dibintangi oleh Kim So-Hyun dan Jun Ji-Hyun tersebut. Iseng-iseng mencoba eh malah ketagihan. Meski tidak sampai khatam sih, tapi serial drama korea ini tuh cukup bikin saya ketagihan. Tiap habis episode ingin nonton lagi dan lagi.
Intinya begini, tidak perlu kita berapi-api dalam membenci sesuatu. Korea, perlu kita akui mengalami ledakan luar biasa dalam industri hiburan. Ledakan itu perlu kita soroti sekali-kali, bagaimana caranya? Ya dengan menikmati karya-karya dari sana. Salah satunya drama Korea yang paling diunggulkan. Jujur, ternyata tak sulit kok untuk menyukai drama Korea. Duduk manis tonton satu episode. Maka bhoommm! Dijamin anda akan ketagihan. Silahkan mencoba!