logo boleh merokok putih 2

Program Beasiswa KNPK di Tengah Pandemi Korona

Awal tahun ini, sebelum wabah korona akhirnya sampai ke negeri ini, Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) sudah menjalankan salah satu agenda rutin tahunan utama di wilayah Kabupaten Temanggung, salah satu sentra pertanian tembakau nasional.

Ya, setiap tahun di awal tahunnya, setidaknya sudah sejak lima tahun belakang, KNPK memiliki kesibukan untuk mengurus program beasiswa pendidikan untuk anak-anak petani dan buruh tani tembakau di wilayah Temanggung.

Rangkaian proses yang kami lakukan setiap tahunnya adalah dimulai dengan rapat tahunan pembahasan program beasiswa, ini terjadi di bulan Januari. Pada rapat ini kami membahas dan menentukan jadwal penerimaan peserta beasiswa KNPK.

Selanjutnya, agenda pertama yang dilakukan usai rapat adalah sosialisasi keberadaan beasiswa ini kepada petani-petani dan buruh tani tembakau di Temanggung. Ratusan poster dan ribuan flyer kami sebar di seantero Temanggung, dan yang utama, kami mendatangi titik-titik berkumpulnya petani dan buruh tani tembakau di Temanggung. Sosialisasi ini berlangsung sejak Januari hingga akhir Februari 2020.

Sembari melakukan sosialisasi, kami juga mulai menerima pendaftar-pendaftar yang ingin ikut seleksi untuk mendapat beasiswa KNPK. Pendaftaran dibuka sejak awal Februari hingga awal Maret 2020. Hingga proses pendaftaran dan pengembalian formulir serta wawancara tahap awal ditutup, ada hampir 400 anak yang mengembalikan formulir dan kami wawancarai langsung.

Dari hampir 400 anak yang kami wawancarai, 336 anak kami nyatakan lolos tahap awal wawancara dan berhak ikut tes tertulis yang rencananya diselenggarakan 5 April 2020. Nomor tes sudah kami sebar, ruang untuk tes pun sudah kami siapkan serta soal-soal mata pelajaran yang akan diteskan sudah dibikin pula. Lantas, wabah korona kemudian masuk ke negeri ini, dan mengacak-acak rencana kami yang sudah berjalan lebih separuh perjalanan dalam program beasiswa KNPK ini.

Kebijakan social distancing dan physical distancing yang diterapkan seiring keberadaan wabah korona, membikin kami tidak mendapat izin untuk melakukan tes tertulis secara langsung karena mendatangkan dan mengumpulkan banyak orang dalam satu waktu yang bersamaan. Kami lantas memikirkan cara lain untuk mengganti tata cara tes tertulis yang biasanya dilakukan.

Ragam bentuk usulan masuk di meja kerja kami terkait mekanisme lain yang bisa ditempuh untuk menggantikan tes tertulis. Usul tes online, seleksi menggunakan nilai raport, dan tes tertulis dengan bergilir dan berjarak mengerucut menjadi pembahasan kami.

Sayangnya, dari ketiga usulan tersebut, semuanya memiliki kendala yang sama-sama tidak memuaskan kami untuk bisa tetap melanjutkan program beasiswa KNPK di tahun ini.

Semestinya, jika tak ada pandemi korona, pada masa-masa sekarang ini, kami KNPK sedang berada di Temanggung, melaksanakan buka bersama dengan anak-anak penerima beasiswa dan orang tua mereka, momen buka puasa bersama ini, sudah tiga tahun berturut-turut sebelum tahun ini, dijadikan sebagai momen untuk memberikan pengumuman kepada anak-anak yang lolos menerima beasiswa dari KNPK selama tiga tahun penuh, mulai dari masuk SMK hingga kelak anak itu lulus SMK.

Namun, karena wabah korona ini, dan kami tidak bisa melanjutkan rangkaian proses penerimaan beasiswa dengan normal, pada akhirnya, dengan berat hati kami mesti mengumumkan kepada anak-anak yang sudah mendaftar program ini pada tahun ini, bahwa program penerimaan peserta beasiswa KNPK untuk tahun 2020 ditiadakan. Berat memang, namun ini yang paling realistis untuk saat ini.

Semoga pandemi ini lekas usai, dan program beasiswa KNPK bisa kembali bergulir sebagai mana biasanya, demi mewujudkan komitmen kami untuk terus peduli pada nasib pendidikan anak-anak petani dan buruh tani tembakau di Temanggung, dan kelak semoga bisa pula di wilayah-wilayah sentra tembakau lainnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Penulis

Fawaz al Batawy

Fawaz al Batawy

Pecinta kretek, saat ini aktif di Sokola Rimba, Ketua Jaringan Relawan Indonesia untuk Keadilan (JARIK)