PERTANIAN

Kekhawatiran di Musim Panen Tembakau Tahun Ini

Sesaat lagi, wilayah-wilayah sentra pertanian tembakau di negeri ini memasuki masa panen raya. Di beberapa tempat, panen sudah dimulai meski belum memasuki masa panen raya. Akan ada banyak manusia yang bersukacita memasuki masa panen raya ini.

Para petani bersukacita karena tak akan lama lagi, apa yang mereka tanam sejak dari kecil, lantas mereka rawat dengan penuh ketekunan selama beberapa bulan setelahnya, akan segera dipanen dan memberi penghasilan bagi mereka.

Para buruh tani bersukacita karena pada musim panenlah salah satu titik mendapat penghasilan tinggi mereka capai. Mereka yang tidak memiliki tanah untuk digarap dan tanami tembakau, tetapi tetap bisa merasakan manisnya keuntungan dari panen tembakau yang segera tiba.

Para pengrajin keranjang, pengrajin tikar pandan, pengrajin para-para atau sering pula disebut rigen, wadah untuk menjemur tembakau, dan beberapa profesi lain di seputar pengolahan tembakau sebelum dikirim ke pabrik atau ke para pembeli, juga bersukacita tiap kali musim panen tiba. Mereka bisa mendapat penghasilan tambahan di musim panen tembakau setiap tahunnya.

Jika hasil tembakau bagus, imbas sukacita kian meluas dirasakan oleh masyarakat. Para pedagang akan laris dagangannya, warung-warung makan kian ramai pembeli, lokasi-lokasi wisata ramai pengunjung yang mencari hiburan usai bekerja penuh di musim panen. Semua kecipratan keuntungan di masa panen tembakau dengan syarat hasil tembakau yang dipanen memiliki kualitas baik.

Sayangnya, sukacita musim panen tahun ini terancam terganggu oleh beberapa hal.

Kenaikan cukai tembakau pada awal tahun ini betul-betul memukul sektor pertembakauan di negeri ini. Cukai yang naik dengan angka lebih dari 20 persen membikin industri rokok nasional kalang kabut. Harga rokok terdongkrak naik. Konsekuensinya, penjualan rokok di tingkat konsumen menurun cukup drastis.

Hal ini menyebabkan pabrik-pabrik rokok membatasi belanja tembakau tahun ini. Karena penjualan yang menurun membikin mereka juga menurunkan produksinya. Ini realistis saya kira. Begitulah sistem ekonomi bekerja. Dan lagi-lagi, yang paling awal terkena imbasnya tentu saja petani di hulu produksi.

Ini dari sisi bisnis. Kondisi alam juga ada pengaruh di beberapa tempat di negeri ini, membikin sukacita para petani memasuki musim panen terancam kekhawatiran panen menghasilkan tembakau yang tidak terlalu baik. Hujan masih kerap turun, dan adakalanya cukup deras di saat sesungguhnya hujan sudah tidak diharapkan lagi turun mengguyur tanaman tembakau yang sudah kian menua.

Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim memang menjadi salah satu momok yang ditakuti petani dan sektor pertanian tembakau. Tembakau berkualitas baik karena ditanam di musim kemarau dengan panas yang cukup dan hujan yang sudah tidak ada lagi, berubah buruk karena akhir-akhir ini, hujan masih tetap turun di puncak musim kemarau sekali pun.

Sepuluh tahun belakangan saja, lebih dari dua kali pemanasan global dan perubahan iklim membikin panen tembakau di petani dianggap gagal dan petani mengalami kerugian. Kondisi ini, jika terus menerus didiamkan, akan membikin petani benar-benar kesulitan karena tiap kali musim tembakau, ancaman gagal panen kian meningkat.

Belum cukup sampai di situ, sukacita memasuki panen raya tembakau tahun ini juga dibayangi pandemi korona yang sudah berlangsung sepanjang tahun ini dan belum jelas akan berakhir kapan pandemi ini. Segala macam pembatasan membikin kondisi perekonomian nasional memburuk. Ancaman resesi di depan mata. Tentu saja semua ini akan ada imbasnya pada sektor pertembakauan meskipun kita semua belum tahu pasti apa itu imbasnya selain pada sektor riil bisnis pertembakauan.

Di luar itu, pandemi korona ini juga membikin suasana panen tahun ini akan berbeda. Protokol kesehatan mesti dipenuhi sepanjang panen tembakau dan terutama ketika penyetoran tembakau hasil panen ke gudang-gudang milik grader untuk dilihat kualitas tembakaunya. Karena keduanya melibatkan dan mengumpulkan banyak orang dalam satu waktu. Skema baru dengan ragam bentuk penyesuaian-penyesuaian mesti dilakukan demi keamanan semua orang.

Panen tembakau, setiap tahunnya, hadirkan kegembiraan bagi banyak manusia di wilayah-wilayah sentra pertanian tembakau. Kegembiraan itu juga berimbas pada banyak orang lainnya di luar pelaku utama pertanian tembakau. Musim panen juga menggerakkan roda perekonomian daerah hingga nasional dengan lebih cepat lagi. Semoga semua itu tetap berlangsung dengan baik di tengah kekhawatiran-kekhawatiran yang melingkupi musim panen tahun ini.