djarum 76
Review Rokok

Empat Alasan Kenapa Djarum 76 Paling Juara di Medan Dingin

Kebanyakan orang yang memiliki hobi mendaki gunung atau berpelesir ke tempat-tempat tinggi, lebih senang mengisap sigaret kretek tangan (SKT) daripada rokok-rokok berfilter. Alasannya, SKT awet untuk diisap dan dipercaya mampu menetralisir tubuh dari rasa dingin.

Bagi saya pribadi pun, ketimbang rokok berfilter, SKT lebih cocok untuk menemani melakukan aktivitas dengan kondisi dingin di atas rata-rata. Dari sekian banyak SKT yang pernah saya coba, Djarum 76 menjadi campuran tembakau dan cengkeng yang paling sempurna diisap di medan dingin. Berikut beberapa alasannya:

Djarum 76 SKT memiliki isap yang tidak terlalu berat

Dibanding SKT lainnya, Djarum 76 memiliki komposisi lintingan yang tidak terlalu padat. Sehingga tidak perlu dipijat terlebih dahulu sebelum diisap. Isapan yang tidak membuat kopong mulut inilah, menjadi nilai lebih Djarum 76 yang memanjakan penikmatnya di medan-medan dingin.

Komposisi tembakau dan cengkeh yang pas

Sejak dulu, Djarum memang terkenal meminimalisir penggunaan saus pada produk-produknya. Sehingga membantu rakyat Indonesia mengetahui seperti apa cita rasa sebenarnya kretek-kretek produksi Indonesia. Para pelintingnya memiliki standar dan racikan yang tepat dalam mengkombinasikan tembakau dan cengkeh menjadi sesuatu yang teramat nikmat.

Keunggulan ini memanjakan tenggorokan para pengisapnya. Dengan meminimalisir saus, artinya penikmat Djarum 76 tidak perlu khawatir tenggorokannya sakit. 

Harga Murah

Di tengah kondisi pandemi dan kenaikan cukai yang sangat tinggi, kita harus pandai-pandai memilih merek rokok, yang tidak hanya murah tapi juga harus memiliki cita rasa yang cocok di tenggorokan. Sebungkus Djarum 76 hanya dibandrol 12.830 atau maksimal memiliki harga jual 14.000, dengan cita rasa yang tidak kalah dengan merek lainnya, menjadi pilihan yang tepat. 

Plesiran kemanapun tentu saja tidak membuat kantong Anda kering. 

Djarum 76 100% Dikerjakan Manusia

Ini mungkin menjadi alasan yang amat idealis, bahwa Djarum 76 hingga saat ini masih dikerjakan oleh ribuan manusia. Dari melinting, membungkus, hingga mendistribusikan ke tangan-tangan Anda. Memang, kebanyakan SKT dikerjakan oleh manusia, tetapi melihat Djarum hingga kini selalu konsisten menyedekahkan keuntungannya untuk kemanusian dan lingkungan, semakin menambah keyakinan saya, bahwa dengan mengisap Djarum 76 tidak hanya mendapatkan kenikmatan dan membantu pemasukan negara, tetapi juga turut bersedekah untuk kemanusian dan lingkunan.

Jadi, jika sedang berada di tempat-tempat dingin, mengingat perjuangan para pelinting dalam meracik tembakau dan cengkeh sehingga memberi kenikmatan kepada kita, mampu menjadi bara yang menghangatkan tubuh kita.

Itulah beberapa alasan, kenapa Djarum 76 menjadi pilihan terbaik untuk menikmati panorama di tempat-tempat dingin. Kalau kamu bagaimana?