cengkeh
PERTANIAN

Penikmat Kretek, Sudah Taukah Jenis-Jenis Cengkeh?

Jenis-jenis cengkeh menjadi simbol kedaulatan bangsa Indonesia. Apakah kalian sudah tau jenis-jenis cengkeh?

Banyak penelitian menyebutkan, cengkeh (syzygium aromaticum) adalah tanaman rempah asli bumi Nusantara. Tanaman ini berasal dari kepulauan Maluku, sebuah tempat yang memiliki peran strategis dan tanah subur guna membudidayakan secara komersial serta salah satu unggulan ekspor komoditi perkebunan.

Cengkeh tergolong tanaman tropis yang hasilnya amat bisa dirasakan setelah ia berumur 4-5 tahun. Cengkeh sendiri banyak dimanfaatkan untuk bahan penguat rasa dan aroma pada masakan maupun minuman, industri farmasi, kosmetik dan obat herbal. Di Indonesia sendiri, serapan terbesar cengkeh adalah untuk produksi kretek. 

Tanaman ini jika dicampur dengan tembakau, lalu diisap memang amat dinamis dan memanjakan para perokok. Banyak cerita yang ditulis dalam buku, H. Djamhari sembuh sesak dadanya setelah mengisap lintingan tembakau dan cengkeh.

Inilah sebabnya, rokok Indonesia menjadi beda dengan rokok-rokok di belahan dunia lainnya. Bahkan, rokok kretek ini pernah diblokade Amerika dengan dalih, rokok Indonesia beraroma. Sebuah dalih yang kini mereka langgar sendiri dengan kemunculan produk-produk rokok elektrik yang penuh rasa-rasa dan aroma.

Mungkin, hingga kini sobat-sobat kretekus belum tau jenis-jenis cengkeh yang tumbuh di bumi Nusantara. Bahkan, jangankan untuk mengetahui jenis-jenis cengkeh, membedakan apa itu kretek dan rokok putih aja sering tidak tepat. Ada yang hingga kini menganggap, kretek adalah rokok tanpa filter, sementara yang berfilter bukanlah kretek. Tentu saja ini tidak tepat, yang disebut kretek adalah selinting tembakau dan cengkeh.

Di bumi Nusantara ini, ada 3 jenis cengkeh yang banyak dibudidayakan adalah Zanzibar, Sikotok dan Siputih. 

Cengkeh Zanzibar

Jenis ini yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Sulawesi, Jawa dan Sumatera. Jenis ini memiliki potensi produksi buah cengkeh basah (2.9-11 kg/pohon) dengan kadar minyak atsiri (19-23%).

Karakteristik cengkeh Zanzibar dengan bunga berwarna kemerahan, pucuk daun berwarna merah muda, tangkai daun hingga cabang berwarna hijau tua, dan permukaan daun yang mengkilap. 

Cengkeh Sikotok

 Jenis ini merupakan cengkeh yang memiliki kadar eugenol tertinggi (60-67%). Kadar eugenol ini berfungsi sebagai antibiotik dan antiviral yang banyak dimanfaatkan untuk industri farmasi. Cengkeh Sikotok sendiri memiliki potensi produksi buah cengkeh basah mencapai (19-25 kg/pohon) berbanding terbalik dengan kadar minyak atsiri (18-20%).

Karakteristik cengkeh Sikotok dengan bunga berwarna kuning, pucuk daun berwarna merah muda, tangkai daun hingga cabang berwarna merah dan daun tua berwarna hijau dengan permukaan daun yang mengkilap.

Cengkeh Siputih

Jenis cengkeh ini merupakan yang tidak banyak dibudidayakan karena memiliki produksi cengkeh basah yang cukup rendah. Hanya 3-5,5 kg/pohon, tentu saja dengan tidak memiliki kadar minyak dan kadar eugenol.

Karakteristiknya dengan bunga berwarna kuning berukuran besar, pucuk daun berwarna kuning hingga hijau muda. Tangkai dan tulang daun mudanya berwarna kuning kehijauan dan daun tuanya berwarna hijau. Daunnya lebih besar ketimbang jenis lain dan tidak mengkilap.

Jadi, sekarang apakah sudah tau jenis-jenis cengkeh, tanaman asli Indonesia? Jika sudah, beri tau temanmu biar mereka juga tau.