OPINI

Meluruskan Kembali Paradigma Tembakau

Menyoal tanaman tembakau yang selama ini ada sebagian masyarakat yang sinis dan bahkan memberikan label tak baik bagi kesehatan manusia, ternyata banyak tokoh-tokoh kekinian memberikan komentar yang berbeda. Sebaliknya, para tokoh berpendapat tanaman tembakau justru bermanfaat bagi bagi manusia baik dari segi ekonominya sampai pada kemanfaatan bagi tubuh manusia.

Ir. Desak Nyoman Siksiawati pernah menjabat di UPT PSMB Lembaga Tembakau Jember punya keyakinan kuat bahwa alam dan isinya diciptakan Tuhan untuk dikelola agar memberikan kemanfaatan pada kehidupan, bukan memberikan dampak negatif.

Desak membaca sejarah tembakau dari dulu sebagai komoditi andalan pasar dunia hingga sekarang. Di Indonesiapun budidaya tembakau banyak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan demografi dan ekonomi daerah sekitar pertembakauan. Menurutnya lagi, berdasarkan hasil study menunjukkan bahwa pertembakauan telah menjadi bagian sosial budaya dan ekonomi yang tidak bisa dipisahkan dari kebiasaan masyarakat. Pendapatan yang diperoleh dari pertembakauan berupa cukai dan pajak cukup besar.

Tembakau untuk kehidupan ungkap Desak. Desak optimis tembakau akan menjadi tanaman yang dapat mensejahterakan masyarakat Indonesia dengan pengelolaan yang baik.

Prof. Dr. Sutiman B. Sumitro, panggilan akrabnya Prof Sutiman juga berpendapat bahwa alam bekerja berdasarkan konsep canggih dan telah melalui perhitungan yang sangat cermat. Alam menyediakan segala kebutuhan manusia. Sayangnya manusia sering mempunyai konsep sendiri terhadap hakekat alam.

Bagi Prof Sutiman, setiap obat sesungguhnya memiliki unsur racun dan setiap racun memiliki potensi sebagai obat. Dengan demikian pendaya manfaatan bahan sebagai obat dan racun tergantung kecukupan pengetahuan manusia.

Menurut Prof. Sutiman, mendasar dari informasi sejarah bahwa sejak tahun lama tanaman tembakau dikenal dan dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan untuk banyak penyakit antara lain dengan cara meniupkan asap tembakau. Bagaimana kemudian tembakau dituduh sebagai penyebab berbagai macam penyakit?.

Menurutnya lagi, fakta ilmiah menunjukkan dari studi skala populasi ada hubungan yang nyata antara kesehatan dengan aktifitas merokok. Hasil penelitian skala populasi di bidang kesehatan masyarakat ini, didukung oleh banyak sekali ekperimen, diantaranya ekperimen efek komponen kimiawi asap rokok dalam bentuk senyawa hasil isolasi pada hewan percobaan.

Bagi Prof. Sutiman, tembakau dapat menjadi sarana kehidupan, dapat meningkatkan kualitas hidup manusia, memberikan kesejahteraan pada petani dan buruh, dan perokok mempunyai kualitas hidup yang lebih baik terutama kesehatannya.

Penilaian bahwa merokok memberikan dampak pada kemiskinan merupakan suatu prejudice, karena kehidupan manusia tidak bersifat linier tetapi sebuah hal yang kompleks kait mengait, ungkap Prof. Sutiman.

Uniknya, pada daun tembakau memiliki unsur yang bermanfaat dan banyak varian:

  1. Untuk kosmetik
  2. Untuk pengobatan
  3. Untuk minyak atsiri
  4. Untuk rokok dan cerutu
  5. Untuk anti oksidan
  6. Untuk pupuk

Yang menjadi racun pada rokok adalah mercuri (Hg) yang tersembunyi di Nicotine emas (aurum). Hasil riset nanoscience dan nanotechnology menyebutkan bahwa, justru partikel aurum yang digunakan untuk penyakit-penyakit degenerasi terutama kanker diadaptasi dari majalah National Geographic, June 2006.

Dr. Gretha Zahar ahli kimia dan nuclear, mengatakan “Indonesia kaya berbagai tanaman yang berpotensi tinggi masuk ke lingkup pengobatan modern, diantaranya tembakau. Penelitian secara komprehensif terhadap manfaat daun tembakau tampak stagnan akibat citra negatif daun tembakau sebagai penyebab sakit dan kematian.

Jack Henningfield, seorang peneliti menyebutkan “nicotine adalah senyawa kimia yang menakjubkan”.

Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan Kepala Staff Kepresidenan RI mengatakan “ Tembakau harus disupport, karena tembakau mempunyai manfaat yang harus terus digali”

Ir. Warno Harisasono, M.Eng yang pernah menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, berpendapat “ tembakau adalah salah satu komoditi penting bagi Indonesia, karena telah menopang ekonomi Negara melalui pungutan cukai dan pajak”.

Jawa timur mempunyai posisi yang amat penting karena hampir di seluruh kabupaten/kotanya banyak terdapat tanaman tembakau, terdapat ratusan perusahaan industri olahan tembakau yang menyerap puluhan ribu tenaga kerja, ungkap Warno.

Menurut Dr. Ratna Saptari, seorang peneliti dan pengajar di Leiden University-Netherland, sebetulnya yang jauh lebih mempersulit dan menghancurkan industri pertembakauan adalah besarnya pajak dan cukai yang dibebankan oleh negara pada perusahaan rokok/tembakau, bukan karena gencarnya larangan merokok. Sikap pemerintah yang mengandalkan sektor pertembakauan untuk memperoleh pendapatan negara, melalui cukai, dampaknya sangat berat pada industri pertembakauan, sebuah industri yang bertahun-tahun dibangun baik oleh pengusaha, petani dan buruhnya, diadaptasi dari majalah Tobacco Information Center, Tembakau untuk Kehidupan vol IV/No.6/2015.