Banyak perokok yang kini lebih memilih tingwe tembakau mereka sendiri. Melinting, bagi sebagian orang adalah bentuk perlawanan dan cara terbaik menghadapi kenaikan cukai rokok yang naik ‘hora umum’.
Dalam dunia pertingwean ini, Kretekmin sering mendapat pertanyaan dari para kretekus, khususnya dalam hal: bagaimana cara menyimpan dan mengembalikan kelembaban tembakau kering.
Tembakau memang tanaman yang sangat unik. Ia tidak hanya harus diperlakukan dengan spesial, tetapi juga memiliki berbagai cara menjaganya agar tetap memberikan rasa yang prima dan purna. Bagi penikmat tingwe mungkin sudah paham, tembakau yang terlalu kering bukanlah pilihan terbaik untuk dinikmati.
Selain rasanya sudah hambar, tembakau kering juga memiliki isapan yang tidak nikmat.
Begitu pun sebaliknya, jika terlalu lembab, tembakau malah tidak bisa dinikmati. Meski melintingnya semakin mudah, tapi tembakau yang terlalu lembab biasanya tidak nikmat diisap, terlalu padat dan bara di ujung bakar sering kali mati.
Kering atau terlalu lembabnya tembakau disebabkan beberapa hal, baik memang proses pengeringannya yang salah atau keteledoran pecinta tingwe yang tidak pandai menyimpan tembakau andalannya. Tembakau yang seharusnya semakin lama semakin baik kualitasnya, karena kesalahan menyimpan malah menjadi jamuran dan kualitasnya kian menurun.
Mengapa Tembakau Kering Tidak Ideal?
Memproduksi dan mengolah tembakau untuk merokok adalah proses yang telah dikuasai manusia selama berabad-abad. Di Indonesia sendiri, kita mengenal sejarah kretek yang diracik dan dikenalkan oleh Mbah Djamhari.
Banyak sumber yang mengungkap, jika tembakau dikeringkan selama proses pengawetan atau setelahnya, berakibat pada asap yang sangat keras untuk paru-paru.
Di sebagian tempat, tembakau dikeringkan secara perlahan dalam proses produksinya untuk memungkinkan terjadinya perubahan kimiawi, tetapi tidak pernah sepenuhnya kering karena sebagian besar daerah penghasil tembakau memiliki iklim yang sangat kering. Setelah proses produksi, tembakau dikemas dalam wadah kedap udara yang menjaga kelembaban produk hingga dibuka.
Sebagian daerah lainnya, menggunakan matahari sebagai sarana untuk mengeringkan tembakau. Jika tembakau sudah sangat kering, baru kemudian ditutup rapat dengan plastik sehingga kelembaban yang alami terjadi.
Bagaimana Melembabkan Kembali Tembakau yang Kering?
Jika kalian sudah menyimpan tembakau kemudian membukanya dan ternyata tembakau sudah kering, masih ada harapan untuk menghidupkannya kembali. Beberapa perokok memasukkan tembakau mereka ke dalam kantong Ziplock / tertutup atau wadah plastik Tupperware dengan potongan apel, buah salak, kulit jeruk atau buah, tisu basah, atau spons.
Menyelipkan buah-buahan akan kembali membuat tembakau lebih “memes” atau lembab, juga memberikan sensasi rasa yang unik tanpa mengurangi kehasan cita rasa tembakau sebelumnya.
Beberapa orang menyemprotkan air langsung ke produk, tetapi ini dapat menghilangkan merusak citarasa tembakau kalian. Bisa juga menggunakan kabut atau uap halus, tetapi harus digunakan dengan hati-hati dan hemat.