logo boleh merokok putih 2

Tips dan Cara Budidaya Cengkeh yang Benar

memanen cengkeh

Cengkeh termasuk salah satu komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. serta komoditas sub-sektor perkebunan yang sebagian besar diusahakan oleh perkebunan rakyat. Hasil utama tanaman cengkeh adalah bunganya yang dipanen pada saat kelopak bunga belum mekar. 

Bunga cengkeh kering merupakan salah satu bahan baku utama untuk rokok kretek yang merupakan rokok khas Indonesia. Asal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada yang beberapa pendapat bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan Maluku, Philipina atau Irian. 

Jika kamu ingin membudidayakan cengkeh, simak baik-baik tips berikut ini ya:

Syarat Pertumbuhan Tanaman Cengkeh

  • Iklim, tanaman cengkeh menghendaki iklim yang panas dengan curah hujan yang cukup merata, karena tanaman ini tidak tahan kemarau panjang. Angin yang terlalu kencang dapat merusak tajuk tanaman. Curah hujan optimal bagi pertumbuhan tanaman cengkeh antara 1500-4500 mm per tahun. Tanaman cengkeh membutuhkan sinar matahari minimal 8 jam per hari. Suhu yang optimal tanaman ini dikehendaki adalah 22-30 derajat celcius dengan tingkat kelembaban udara antara 60-80%.
  • Media tanam, jenis tanah yang baik adalah latosol, andosol dan podsolik merah. Tanaman cengkeh menyukai tanah gembur dengan drainase yang baik. Derajat keasaman (pH) yang cocok untuk tanaman cengkeh adalah 5,5-5,6. Sedangkan untuk kedalaman air tanah pada musim hujan tidak lebih dangkal dari 3 m dari permukaan tanah dan pada musim kemarau tidak lebih dari 8 m. Tanah dengan kemiringan sampai 20% lebih baik dari tanah datar, karena drainase-nya baik. Pada tanah itu harus dibuat parit drainase yang dalamnya kurang lebih 1 meter, agar air meluap pada musim hujan dapat disalurkan ke arah lain.
  • Ketinggian tempat, tanaman cengkeh sangat cocok tumbuh pada ketinggian antara 0-900 meter diatas permukaan laut (dpl). Ketinggian optimal adalah pada 300-600 meter dpl atau terletak pada ketinggian lebih dari 900 meter dpl, dengan hamparan lahan yang menghadap laut.
petani cengkeh menjemur
Petani sedang menjemur cengkeh.

Teknis Budidaya Tanaman Cengkeh

  • Pembibitan, bibit yang ditanam harus sehat dan memiliki batang yang kokoh dengan percabangan yang kuat, daun lebat, tidak terserang hama dan penyakit, permukaan batang mulus dan berwarna kecoklatan serta berbatang tunggal. Tinggi rata-rata 25-30 cm pada umur 1 tahun dan 50-75 cm umur 2 tahun.
  • Penanaman, jarak tanam pada dataran rendah 7 x 7 meter, 6 x 8 meter atau 8 x 8 meter. Jarak tanam pada dataran tinggi 10 x 10 meter atau 8 x 12 meter. Letak tanaman berurutan membentuk bujur sangkar atau persegi panjang.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit, hama yang paling umum menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek, perusak pucuk, perusak daun dan perusak akar. Sedangkan penyakit yang sering menyerang antara lain Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC), Cacar Daun Cengkeh (CDC), Die back (mati ranting), Embun Jelaga. Untuk pengendaliannya terhadap hama dan penyakit maka dapat digunakan insektisida/ fungisida sesuai anjuran.
  • Ciri dan umur panen, kepala bunga kelihatan sudah penuh, tetapi belum membuka. Umur panen tanaman cengkeh adalah 4,5 – 8,5 tahun sejak disemaikan dan tergantung pada jenis lingkungan. Waktu panen tanaman cengkeh adalah jika 50-60 % jumlah bunga yang ada di pohon cengkeh telah matang petik, maka pemetikan ini bisa diulangi lagi setiap 10-14 hari selama 3-4 bulan. Di Pulau Jawa, panen mulai Mei dan berakhir Juli – Agustus, hal ini tergantung dari iklim setempat.
  • Cara panen tanaman cengkeh adalah sebelum pemetikan dimulai, alat yang perlu disiapkan adalah karung berukuran kecil atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila tanaman sudah cukup tinggi dan bunganya tidak terjangkau oleh tangan, maka perlu disiapkan tangga segitiga berkaki empat. Pemetikan dengan memanjat pohon sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak tajuk tanaman. Adapun cara petik adalah sebagai berikut : bunga cengkeh dipetik pertandan tepat diatas buku daun terakhirnya dengan menggunakan kuku jari atau pisau kecil yang tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut terpetik agar tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila daun ini ikut terpetik bisa mengurangi jumlah tunas 1/3-1/2 bagian. Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung kecil yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Setelah penuh, bunga dimasukkan ke dalam karung besar untuk dibawa ke tempat pengolahan.
  • Periode Panen, tanaman cengkeh di Indonesia mempunyai periode produksi yang khas, yakni mempunyai jumlah produksi yang berfluktuasi menurut siklus tertentu. Pada tahun tertentu tanaman akan menghasilkan produksi yang banyak, dan pada tahun-tahun tertentu produksi bisa menurun sampai 10-40%. Pola produksi tanaman cengkeh bisa digolongkan menjadi pola siklus 2 tahun dan siklus 3-4 tahun. Untuk pola siklus 2 tahunan umumnya terdapat daerah yang mendapat pengaruh nyata dari iklim laut. Pada siklus ini, tanaman akan berproduksi tinggi atau sedang pada tahun pertama, kemudian pada tahun berikutnya menjadi rendah. Pada tahun berikutnya lagi, jumlah produksi akan kembali seperti tahun pertama. Sedangkan untuk siklus 3-4 tahun umumnya terdapat daerah yang tidak dapat pengaruh iklim laut. Pada siklus ini produksi tinggi akan berulang setiap 3-4 tahun, dengan pola yang bervariasi.

Klasifikasi dan Standar Mutu Cengkeh

Standar mutu cengkeh yang umum berlaku di Indonesia adalah:

  • Ukuran : Sama rata
  • Warna : Coklat kehitaman
  • Bau : Tidak apek
  • Bahan asing maksimum : 0,5-1,0%
  • Gagang maksimum : 1,0-5,0%
  • Cengkeh rusak maksimum : 0 %
  • Kadar air maksimum : 14,0%
  • Cengkeh inferior maksimum : 2-5%
  • Kadar Atsiri maksimum : 16-20%

Faktor Kritis Tanaman Cengkeh

  1. Tanaman cengkeh mempunyai dua masa kritis dalam siklus hidupnya, yaitu sebelum tanaman mencapai umur 3 tahun dan setelah berumur 8 tahun, terutama pada awal dan sesudah panen pertama.
  2. Suhu maserasi dan jenis minyak nabati memberikan perbedaan rendemen eugenol. Keadaan cengkeh yang diserbukkan memberikan rendemen eugenol yang lebih tinggi dari cengkeh yang masih utuh.
  3. Interaksi organ bunga cengkih dan 4 jam penyulingan (O3L4) mampu meningkatkan rendemen minyak atsiri tertinggi mencapai 6,77 (mg/100 g bahan) dan juga kadar air terendah mencapai 0,27 % dan bilangan asam yang terendah dicapai 2,03
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Penulis

Ridwan Zain

Ridwan Zain

Putera Pati yang bercita-cita jadi petani