mutu tembakau indonesia
PabrikanREVIEW

7 Cara Mengenal Mutu Tanaman Tembakau dengan Melihat Fisiknya

Mengetahui mutu tembakau memang tidak mudah. Namun setidaknya 7 cara ini akan membantu Anda mengenali mutu tembakau dengan baik.

Ukuran dan Bentuk Daun

Bentuk dan ukuran daun tembakau berbeda-beda, ada yang bulat, lonjong biasa dan lonjong agak runcing. Pada umumnya tembakau yang ditanam di Indonesia berbentuk bulat lonjong dan lonjong. Jenis tembakau untuk bahan cerutu cenderung arah bulat besar, lebar daun paling kecil 10 cm diukur dari antara dua tepi lamina. 

Tembakau untuk sigaret banyak macamnya, antara lain:

  1. Bentuk dan ukuran kecil kearah bulat, ada yang bertangkai ada yang tidak
  2. Bentuk dan ukuran sedang dan besar bertelinga dan berbentuk lonjong
  3. Bentuk dan ukuran sedang dan besar bertangkai bertelinga bulat meruncing
  4. Ukuran normal rata-rata lebar tembakau berkisar 0.4-0.6 cm, sedangkan panjang daun paling kecil diantara 5-7.5 cm dan paling panjang hingga 90cm. 

Ibu Tulang Daun dan Lamina Daun

Tulang daun dan percabangannya adalah rangka daun yang berfungsi mengokohkan tegaknya daun dan sebagai pembuluh angkut bahan atau proses metabolisme tanaman. Ibu tulang sering disebut midrib, bagian midrib ini rata-rata tiap daun tembakau mempunyai berat 20-30% dari berat daun. 

Keberadaan midrib juga dapat dipergunakan sebagai petunjuk selesai atau belum pengolahan. Dimana saat pengeringan warna midrib sudah merata, maka bisa dianggap proses pengeringan berhasil. Sebaliknya warna midrib belum kering merata, maka pengeringan belum selesai.

Macam varietas dan kondisi pertumbuhan sangat mempengaruhi besar dan kecilnya midrib. Midrib akan diikuti percabangannya yang terdiri dari serat kasar atau selulosa. 

Umumnya daun tembakau yang tipis mempunyai midrib berbentuk besar. Biasanya untuk bahan sigaret. Midrib yang besar dan keras akan dibuang pada saat digunakan bahan untuk sigaret. Karena akan mengganggu proses pembakaran pada sigaret.

Namun ada daun tembakau tipis diikuti midrib kecil disertai cabangnya merata dan halus sangat dicari untuk bahan cerutu dan harganya tinggi. Karena lentur ketika sebagai pembungkus (mudah digulung).

Tenunan Daun

Tenunan daun adalah pertemuan cabang tulang daun beserta cabang-cabangnyayang tipis dan halus secara keseluruhan yang tersusun dari serat atau fiber. Semakin halus tenunan daun semakin baik untuk bahan pembungkus cerutu. Tenunan halus menghasilkan aroma bagus, merata saat pembakaran.

mutu tembakau

Tebal Daun

Tebal daun sangat bervariasi. Hal sangat mempengaruhi terhadap tebal daun selain varietas adalah teknik budidayanya, tempat dan kesuburan tanah, pemupukan berlebihan akan menghasilkan daun atas lebih tebal dari pada bawah dalam satu daun. Tebal daun tembakau rata-rata 200-400 mikron.

Memang tebal dan tipis daun banyak tidak dihiraukan. Pada dasarnya tebal dan tipis daun dapat digunakan untuk mendeteksi mutu tembakau. Bahkan juga mendeteksi asal pohon dan perawatannya. 

Daun tebal identik pohon daun kasar, daun tipis punya bodi lunak. Bodi yang lunak mutu dan kualitas tembakau bagus, memakai pupuk yang berkualitas. 

Body

Body keadaannya menentukan hasil daun tembakau. sifat lunak atau lembut daun dipengaruhi komponen semi cair dalam hal ini pohon atau bodinya lunak dan berair. Pengertian body untuk tembakau rajangan lebih pada pegangan daun.

Tapi harus diperhatikan, lunaknya bodi karena memang keadaan sehat, bukan karena guyuran air yang berlebihan. Justru dengan guyuran air yang berlebihan, maka bodi tembakau akan terlalu lunak dan bisa jadi akan membusuk dan mati. 

Bodi yang sehat, biasanya daunnya jadi sehat. Kalau sehat minyak yang dikeluarkan pada bodi atau daun banyak. Minyak ini orang jawa dibilang “minyak misri” menambah mantap dan nikmat pada sigaret. 

Seperti tembakau jenis srintil asal temanggung, ia banyak mengeluarkan minyak dan baunya semerbak, harganya paling mahal di antara tembakau lain.   

Keadaan bodi sehat, faktor penentunya kecocokan kondisi tanah yang cenderung kering dan tidak menyimpan air terlalu banyak, iklim di masa pembibitan, penanaman masih terdapat air cukup (tidak kebanyakan dan tidak sedikit). Akan lebih baik keadaan di pegunungan yang masih relatif terdapat embun. Lain itu, teknik budidayanya baik, dan memakai pupuk sesuai.

Warna

Warna, adalah sifat dasar dalam daun tembakau. Keluarnya warna tidak lain karena genetis, dan pengelolaannya sangat sulit. Warna tembakau krosok umumnya kuning limau (lemon yellow) hingga kuning mas, kuning agak ke orange. 

Warna secara konvensional dipakai sebagai petunjuk pertama mutu tembakau terutama setelah curing. Dengan melihat warna bisa untuk menentukan atau identifikasi rasa walaupun terkadang meleset. Warna kuning gelap cenderung rasa berat, namun ada sebagian kecil punya rasa ringan. 

Warna sebagai pedoman identifikasi mutu dan kualitas tembakau yang paling mudah dilakukan,. Baik dimasa tumbuh sampai menua. Warna layu di awal penanaman pertanda kurang sehat, warna mulai layu dan menguning pertanda daun tembakau sudah menua dan akan panen.  

Aroma

Aroma daun tembakau yang lepas dari curing umumnya belum mempunyai bau menyengat. Untuk menghasilkan bau, biasanya memerlukan waktu dan perlakuan, seperti dikeringkan hingga daun betul betul terlihat warna paling gelap. 

Jika aroma tembakau muncul setelah ada perlakuan, maka panen dianggap bagus dan baik. Tapi kalau saja aroma yang muncul bau barang yang lain (bukan bau tembakau), bisa dikata panen gagal kualitas tembakau jelek. Atau bisa dibilang “jamuran dan puturen”.