retorika anti-rokok

Empat Abad Retorika Anti-Tembakau, dari Paus Urban VII hingga Bloomberg

Empat Abad Retorika Anti-Tembakau menggema, tapi tembakau dan industrinya masih tegak memberi kontribusi nyata.


Tobacco, divine, rare, superexcellent tobacco, which goes far beyond all the panaceas, potable gold, and philosophers stones, a sovereign remedy to all diseases but as it is commonly abused by most men, which take it as tinkers do ale, ‘This a plague, a mischief, a violent purge of goods, lands, health; hellish, devilish and damned tobacco, the ruin and overthrow of body and soul.”

Robert Burton (1577–1640), British clergyman, author. The Anatomy of Melancholy, pt. 2, sct. 4, memb. 2, subsct. 1 (1621)

Ketika Columbus (dalam penjelajahan ke benua Amerika) bertemu suku Indian Arawak dan Taino yang sedang merokok tembakau pada 12 Oktober 1492, dia pasti tidak akan mengira tembakau akan menjadi komoditas politik dan penggunaannya menuai pro-kontra yang bahkan berlangsung hingga sekarang. Awalnya pro-kontra itu hanya terjadi di tingkat yang lebih lokal, tapi kini pertentangannya menjadi lebih masif.

Melibatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah PBB, yang menginisiasikan Ke