manfaat tembakau
OPINI

Antirokok, Ilmuwan dan Manfaat Tembakau

Banyak ilmuan membeberkan manfaat tembakau, tapi antirokok memang tak bisa berimbang dalam berpikir.


Makin ke sini, makin banyak data yang mengungkapkan fakta tembakau dan olahannya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain budaya dan penguatan ekonomi masyarakat, ternyata  untuk pengobatan dan penanggulangan virus yang mematikan manusia.

Ada pertanyaan, kenapa dinamai tumbuhan tembakau dan dari bahasa mana? Jawabannya banyak dan berbeda-beda. Bagi orang Temanggung dan Kudus punya cerita yang melegenda dan menjadi jawaban pertanyaan di atas. 

Pada zaman Kewalian di Temanggung ada seorang tokoh yang bernama Kiai Makukuhan ayah dari Sunan Kedu. Ia keturunan Tionghoa yang bermukim di Temanggung. Ia merupakan tabib terkenal di kalangan bangsawan dan kerajaan. Ia sering dipanggil ke keraton solo untuk mengobati. Salah satu bahan dasar utama sebagai bahan obat tak lain adalah tembakau yang sudah ditumbuk halus dengan bahan lain. 

Keahlian sebagai tabib menurun ke putranya bernama Sunan Kedu. Bahkan cerita salah satu sesepuh masyarakat di Gribig, Gebog, Kudus, mengatakan kalau peninggalan Sunan Kedu ada yang di pinggir sungai berupa batu yang bentuknya cekung sebagai alat untuk meramu obat dengan ditumbuk. Dan konon bahan yang ditumbuk adalah campuran daun tembakau dengan bahan alam lainnya.

Perkembangannya, sekitar abad 19 terjadi inovasi obat berbahan tembakau dicampur dengan bunga cengkeh. Saat itu sebagai pengobatan sakit bengek yang diderita sang maestronya bernama H. Djamhari dari Kudus. Kemudian terkenal dengan sebutan rokok kretek

Selain itu, pada abad 17 (sekitar tahun 1675) ternyata ada seorang peneliti bernama John Josselyn mengatakan kalau nikotin dapat melancarkan pencernaan, meringankan encok, sakit gigi, mencegah infeksi, menghangatkan tubuh dari kedinginan, menyejukkan yang berkeringat, dapat dijadikan sirup untuk obat penyakit, mengobati batuk, mengobati paru-paru, untuk sakit rematik (baca buku karya Wanda Hamilton 2010). 

petani tembakau

Pada artikel-artikel dalam Journal of the American Medical Association tahun 1981 dan New England Journal of Medicine tahun 1983 dituliskan bahwa penderita kanker usus dan ulcerative colitis 50% lebih sedikit menyerang perokok, lebih besar menyerang non perokok. 

Di tahun 1991 terdapat  jurnal terkemuka di AS bernama International Journal of Epidemiology didalamnya ada tulisan Dr Ronald yang mengatakan aktivitas merokok dapat menjauhkan dari bahaya penyakit alzheimer (penyakit yang menyerang dan merusak otak, orang jawa biasanya bilang penyakit “pikun”/sering lupa). 

Pada tahun 1994 dalam The Times edisi September Dr. James Le Fanu menegaskan perokok mempunyai resiko 50% lebih sedikit terkena penyakit alzheimer dan lebih banyak merokok lebih besar perlindungannya yang didapat.

Pada tahun 1997 menurut Annals of internal medicine, nikotin bisa mengurangi gejala kram dan simtom-simtom radang usus besar lain, yaitu penyakit usus yang menimbulkan nyeri.

Pada tahun 2000, menurut siaran pers perusahaan “ research indicating that nicotine holds potential for non surgical heart bypass procedures honored by the American College of cardiology mengatakan nikotin dapat menghasilkan pembuluh darah baru lebih banyak pada urat nadi yang tersumbat.

Sekelompok ilmuwan bernama  Toberek M, Garrido R, Melecki A, Kaesir S, mengatakan nikotin bisa menghasilkan efek neuroprotektif dengan menurunkan peningkatan respon pada metabolisme untuk menangani trauma saraf tulang belakang. 

Begitu juga Saleh Naser yang tergabung dalam associate professor mikrobiologi dan biologi molekuler di UCF, mengatakan suatu hari nanti nikotin akan menjadi bahan alternatif untuk menangani bentuk bentuk tuberculosis yang membandel. Bahkan Naser mengungkapkan dalam prosesnya, nikotin bekerjanya lebih baik dibandingkan dengan 10 zat lain.

Pada tahun 2001 seorang ilmuwan yang tergabung dalam National Cancer Institute bernama Goedert J, Vitale F, Lorenzo G, Romano N, mereka berpendapat nikotin kemungkinan besar untuk mencegah sarkoma Kaposi yang sudah klasik dan disertai infeksi virus herpes sarkoma kaposi.

Ada juga yang berpendapat nikotin bermanfaat untuk menangani depresi klinis. Pendapat ini diutarakan Dr. Alexander Glassman, kepala psikofarmakologi klinis di New York State psychiatric Institute, Columbia University. 

Lain halnya pendapat di atas  para ahli farmakologi dan ilmuwan kesehatan, nikotin digunakan untuk pengobatan terapi. Nikotin dapat meringankan rasa nyeri, gelisah dan depresi. Nikotin dapat meningkatkan konsentrasi bagi penyandang kelainan hiperaktivitas dan lemah dalam pemusatan perhatian. Nikotin dapat membantu meringankan penderita skizofrenia akut (penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir), sindrom tourette (penyakit yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan sendiri dengan spontan tanpa control), dan Alzheimer (penyakit lupa, kebingungan, kegagalan memori).

Pada tahun 2020 di masa wabah covid 19 merajalela Jerusalem post memberitakan bahwa  Dr.Konstantinos Farsalinos mengatakan nikotin memiliki efek pada sistem kekebalan yang bermanfaat dalam mengurangi intensitas badai sitokin dari virus covid 19.

Kemudian diperkuat temuan ilmuwan asal Israel bernama Dr. Ariel Israel dan dimuat dalam The Jerusalem Post, bahwa resiko infeksi oleh covid- 19 tampaknya berkurang setengah diantara perokok. Tidak ada bukti bahwa aktivitas merokok berkorelasi memperburuk gejala penyakit. Menunjukkan efek terjadi perlindungan dari merokok pada resiko terpapar virus covid-19. Fenomena badai sitokin pada paru-paru manusia akibat terinfeksi virus corona (covid-19) yang berujung pada kematian dapat teratasi dengan menggunakan nikotin. 

manfaat tembakau virginia

Mutakhir  di akhir tahun 2021 diberitakan bahwa ilmuwan Thailand Profesor Dr. Suthira Taychakhoonavudh Kepala Eksekutif Baiya Phytopharm melakukan riset pembuatan vaksin untuk memerangi covid 19 varian baru bernama Omicron dengan bahan dasar daun tembakau. Menurutnya, tembakau mempunyai kecepatan dari benih menjadi vaksin hanya butuh 10 hari dan menghasilkan purwarupa yang siap untuk diujikan. Hasil dari ekstraksi menjadi vaksin ketika disuntikkan ke tubuh manusia, maka akan merangsang antibodi untuk melawan virus omicron.  

Nah, dari kronik manfaat tembakau di atas, memperjelas manfaat nikotin untuk kesehatan. Keberadaan rokok juga dari bahan dasar utama yang sama yaitu daun tembakau yang mengandung nikotin alamiah. Dari sini bisa disadari kenapa keberadaan rokok mau dihancurkan rezim kesehatan dan kelompok anti rokok. Tidak ada jawaban lain kecuali ingin memonopoli perdagangan nikotin. 

Wahai rezim kesehatan dan anti rokok, dusta apalagi yang engkau sembunyikan, kebohongan apalagi yang engkau perankan. Fakta sudah teruji, dari dahulu hingga sekarang nikotin dalam tembakau sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia.