Miskin karena rokok? Ya iyalah, kalau tiap tahun pemerintah cuma taunya naikin harga rokok, naik, naik dan naik terus? Ya miskin orang-orang.
Miskin karena beli rokok mahal, miskin karena mulai banyak pengangguran akibat banyak pabrikan rokok tutup, miskin karena harga-harga lain ikut naik, miskin karena ongkos kesana-kemari-di sana sini juga mahal karena penyedia jasa seperti potong rambut, ART, tukang kebun, supir, tukang sedot wc menaikkan tarif efek dari kenaikan harga rokok, ditambah pajak apapun pasti naik di awal tahun. Jangan tanya negara ada di mana saat kita ada di posisi miskin perlahan.
Manja karena kurang kiat bekerja? Kata siapa? Tiap tahun jutaan orang mencari cara agar bisa menambah penghasilan, atau mencari cara supaya bisa makin kaya. Mulai dari cari sambilan jadi ojek online, membuka usaha rumahan seperti terima jahitan, jualan keripik, jualan kue yang dibikin pagi dan disetor ke beberapa tempat sambil berangkat kantor, sampai montir yang buka bengkel malam di rumah selepas kerja di bengkel resmi sedari pagi sampai malam.
Lalu pemerintah sedang apa saat semua rakyatnya sedang sibuk menambah pendapatan? Riuh di level atas dengan segala drama dan dinamika yang hampir setiap hari kita lihat di media.
Lalu kami masyarakat yang hobi mengeluh dengan kualitas pendidikan di bawah rata-rata? Kata siapa? Keluhan kami sebagian besar adalah keluhan yang punya alasan dan sangat mendasar.
Apa sih yang bisa kita lihat dari pemberian pemerintah saat ini selain marka jalan yang dicat setahun sekali, jalanan yang diaspal kalau sudah mulai berlubang dan dapat protes dari masyarakat, taman-taman kota yang dipercantik agar masyarakat merasa tenang dan tidak rewel karena lingkungan mulai berantakan, transportasi umum yang dimaksimalkan agar masyarakat berhenti naik kendaraan pribadi.
Di sisi lain beberapa pemerintah daerah mulai mengurangi beberapa fasilitas umum entah alasan penghematan atau malas dalam melakukan pengelolaan. Ruang/area khusus merokok di tempat-tempat umum yang sudah ditentukan misalnya. Salah satu yang terbaru adalah ruang merokok di area keberangkatan bandara. Kalau sudah ada, kenapa tidak difungsikan sebagaimana mestinya?
Sesabar apa warga negara ini berhadapan dan berurusan dengan pemerintah kita? Sangat sabar. Dari urusan industri hasil tembakau sajalah, tidak usah yang terlalu luas. Dari sisi industri, sudah disebutkan di atas siapa yang akan dirugikan dan apa saja yang alan kena dampak besar kenaikan cukai rokok. Dari sisi ahli hisap, berapa juta ahli hisap yang dirugikan dan ditekan?
Seringkali ahli hisap juga berurusan dengan sesama ahli hisap karena harus membela non perokok yang terkena dampak perokok yang tidak santun dan kurang beradab. Tidak percaya kami membela non perokok? Cari saja di media sosial, khususnya di twitter. Di mana pemerintah saat urusan bela-membela itu ada? Paling-paling sedang duduk menonton, atau lebih parahnya sedang merancang kenaikan cukai tahun 2023. Atau mungkin rencana B? Tidak menaikkan cukai tahun 2023 tapi menaikkan cukai 3 kali lipat di tahun 2024. Alasan yang dipakai apa? Paling salah satunya menurunkan prevalensi perokok anak. Alasan lain paling menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat.