rokok gudang baru surya
PabrikanREVIEW

Serangan Aspro dan Gudang Baru kepada Gudang Garam Surya

Gudang Baru dan Aspro memang tak harmonis dengan Gudang Garam.


Rasanya selama rokok murah bermunculan ada saja rokok merek baru yang berusaha terjun ke “medan perang” dengan target sasaran merusak keharmonisan pasar rokok premium. Sebut saja merek 169 yang disebut-sebut sebagai pesaing rasa bagi Djisamsoe kuning atau perang kelas Bold dengan belasan atau bahkan puluhan merek bold harga murah yang menyerang rokok bold premium seperti L.A Bold atau MLD Black.

Dari sekian banyak perang merek dan kualitas di pasaran, di kelas kretek filter, sepertinya Surya yang paling mendapatkan serangan bertubi dari lawan. Kita ambil 2 merek kelas rakyat semenjana seperti saya yang sampai hari ini makin menjadi-jadi di urusan laris dan promosi mulut ke mulut.

Yang pertama Gudang Baru Premium versus Surya 12. Saya tidak mengira rasa Gudang Baru Premium sangat mirip dengan Surya 12. Saya perokok Djarum Super, Surya 12 atau 16 adalah musuh bagi indera perasa saya. Bukannya pantang membeli, tapi saya akan memilih Surya sebagai opsi terakhir kalau kehabisan rokok. Masih ada Sukun, Gudang Garam Signature hitam, Atau Diplomat yang akan saya pilih di kelas kretek filter.

gudang baru international

Tapi semua berubah sekitar seminggu lalu saat saya iseng membeli Gudang Baru Premium isi 12 di warung. Harganya Rp. 13.500 untuk yang isi 12, dengan kemasan yang bagus. Begitu saya hisap, saya kaget indera perasa saya menerima aroma dan tarikannya yang tidak terlalu pedas, sepet, dan wangi yang mirip Surya 12. Tapi dibanding Surya 12, saya lebih menikmati tiap tarikannya hingga 80% batang rokok terbakar.

Luar biasanya, ahli hisap di sekitar saya yang beraliran kudusan mengakui kalau rokok ini mampu mengambil hati mereka sampai muncul keinginan untuk membeli. Dan tidak hanya berniat, selang beberapa hari, ada beberapa dari mereka yang membeli merek tersebut.

Saya sedikit bertanya-tanya, sebenarnya siapa “koki” di balik rokok-rokok seperti ini, apakah dia adalah orang yang pernah bekerja di Gudang Garam sehingga tahu takaran yang pas sampai mirip sekali dengan rokok yang akan diserangnya? Tidak gampang meracik bumbu rokok kretek, walaupun banyak toko tembakau yang sudah menjual tembakau mirip dengan merek-merek premium. Semua hal berpengaruh, mulai dari tembakau campuran, olahan cengkeh, saus, kertas sampai soal menggunakan filter atau tidak.

Maka dari itu saya menganggap Gudang Baru Premium mampu merebut beberapa area kekuasaan Surya 12 dengan senjata mereka. Terlebih rokok kretek ini sudah sangat mudah didapatkan di warung-warung kaki lima. Dengan harga yang tidak main-main juga. Apa mereka mendapatkan untung yang cukup dengan harga pasaran di bawah 15 ribu? Atau soal harga ini hanya strategi awal saja untuk beberapa tahun kedepan? Entahlah, yang pasti, markas besar Gudang Garam sedang pusing merancang sebuah strategi menghadapi kuda hitam seperti Gudang Baru. Bisa jadi, suatu saat mereka malah bersekutu untuk menggempur Djarum Super atau bahkan Sukun? 2 merek kegemaran saya.

Di kelas 16, ada pertarungan Aspro melawan raksasa Surya 16 (bukan premium). Ini sudah lama berlangsung, tapi rasanya saat awal serangan kepada  Surya 16, adiknya, Surya 12 masih membantu dengan penjualan dan area kekuasaan yang cukup luas hingga di luar Pulau Jawa. Entah fokus Surya beberapa tahun kebelakang mengambil kekuasaan Djarum Super, hingga saat konsentrasi terpecah menghadapi Aspro, mereka tidak memperhatikan kemuculan GB Premium dari balik tembok kekuasaan mereka.

Soal Aspro, saya memang tidak terlalu suka ke merek ini, kalau disuruh memilih antara Aspro dan Surya 16, tentu saya akan memilih Surya 16. Rasa Surya 16 bagi saya cukup bersahabat, walaupun harganya tidak, ya. Aroma wangi serta sepet yang tidak seperti Surya 12 membuat indera perasa saya sedikit lebih “memaklumi” tarikan rokok kretek ini. Saat Aspro muncul, saya juga agak kaget dengan kemiripan rasa yang dihasilkan Aspro, yang menurut saya ada di angka 70% mirip dengan Surya 16. Tapi kembali lagi, saya adalah salah satu ahli hisap beraliran kudus, maka 2 merek tadi saya coret dari daftar rokok kretek alternatif.

rokok gudang baru

Aspro muncul dengan cukup percaya diri dan disambut dengan baik oleh pasar yang sudah mulai jengah dengan harga rokok yang terus naik akibat kenaikan cukai. Aspro datang layaknya Robin Hood yang membantu masyarakat saat sedang kesulitan keuangan. Aspro tahu dan bisa menjawab keinginan masyarakat dengan mengambil hati lewat kualitas rokok kretek yang patut diacungi jempol. Memang ada merek lain di tengah pertempuran Aspro dan Surya 16, seperti merek Rexo, Gunung Gula atau Duff Filter International. Tapi tetap saja, Aspro lah yang lebih unggul di medan perang.

Sekali lagi, istana Gudang Garam mulai tidak nyaman dengan kemunculan 2 merek tadi, tahta, martabat Surya 12 dan 16 sedang menjadi pertaruhan penting yang saya yakin masih akan menjadi perang panjang 2 tahun kedepan. Bisa saja perang itu selesai dengan opsi Gudang Garam kemudian bersekutu dengan Aspro dan GB untuk bersatu menguasai pasar di Indonesia. Siapa yang akan mereka gempur? Silahkan ditebak sendiri.

Saya sih berharap, Aspro dan Gudang Baru tetap teguh dengan perjuangan mereka, agar persaingan di lapangan semakin menarik, semakin banyak pilihan. Kalau kemudian Aspro dan GB membuat Surya mengangkat bendera putih, masyarakat punya idola baru yang dikemudian hari akan menjadi legenda sebagai penakluk raksasa. Tapi itu terlalu bombastis, dengan kondisi seperti sekarang saja saya anggap Aspro dan Gudang Baru sudah menang. Lagipula dengan adanya mereka saya punya tambahan rokok alternatif atau selingan. Selain Sukun Executive, 76 Madu Hitam, Rider, Esse Honey, West, sekarang tambah opsi dengan Gudang Baru Premium.

Saya tinggal menunggu saja, apakah dikemudian hari ada merek yang mampu melawan Djarum Super atau 76? Karena sampai hari ini sepengetahuan indera perasa saya, istana Djarum adalah istana yang masih sulit untuk diserang. Bahkan oleh pemilik merek-merek raksasa di kelas kretek filter dan kretek non filter. Kalaupun ada, butuh perjuangan keras dari mulai bahan dasar tembakau, juru masak, hingga strategi penjualannya. Selamat berjuang Aspro dan Gudang Baru. Semoga sukses dan terus mendapatkan perhatian masyarakat di seluruh Indonesia. Semangat!