filter rokok djarum black
data

Sejarah dan Bahan Baku Filter Rokok

Filter rokok merupakan bagian dari rokok, terutama digunakan oleh jenis sigaret kretek mesin. Bahan baku filter rokok yang jarang diketahui kerapkali dimanfaatkan untuk menyebarkan hoax untuk mendeskreditkan rokok. Filter rokok pernah diisukan mengandung darah babi, juga belakangan ini diisukan menjadi pencemar lingkungan dengan desain seram filter-filter rokok berada di perut ikan dan binatang lain.

Jika demikian adanya, betapa mudahnya memancing ikan dengan umpan filter rokok. Keterlaluan! Kalau udah benci sama rokok apa saja dilakukan. Hal tidak masuk akal sekalipun.

Usut punya usut, filter rokok ditemukan pada 1925 oleh Boriz Aivaz di Hongaria. Pada tahun itu pula ia mendaftarkan hak paten untuk desain ujung filter. Desain pertama filter masih sederhana, terbuat dari kertas krep saja atau gumpalan selulosa, serta dibantu oleh mesin untuk memproduksi filter. Temuan ini kemudian ditawarkan kepada keluarga Bunzi, pendiri Filtrona di Wina untuk pengembangan lebih lanjut. Dua tahun kemudian pengembangan filter rokok baru dipromosikan kepada industri rokok.

Keberadaan filter rokok akhirnya bisa diterima di kalangan perokok karena mampu menjaga tembakau masuk ke mulut. Dengan penggunaan filter rokok pula akhirnya membuat kebiasaan merokok diterima oleh kalangan perempuan. Dalam perkembangannya filter rokok juga digunakan untuk mengurangi asap rokok serta tar yang masuk ke penghisapnya rokok.

filter rokok djarum black capucino

Dari sekian komponen bahan baku rokok, bahan baku filter rokok merupakan sebagian kecil yang didatangkan dari luar negeri meskipun proses produksinya udah bisa dilakukan di Indonesia. Bahan baku utama filter rokok berasal dari bahan aseto, sejenis tumbuhan padi-padian yang hidup di daratan Eropa dan tumbuh setelah musim salju, yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa menfiltrasi partikel asap rokok.

Dalam pembuatan filter rokok pula perlu perlakuan khusus. Termasuk di antaranya tidak boleh menggunakan unsur minyak. Salah satu produsen filter rokok terbesar di Indonesia, PT Filtrona Indonesia menjelaskan bahwa dalam pembuatan rokok tidak boleh menggunakan unsur minyak. Kalaupun untuk perekat, digunakan bahan silikon yang food grade (dapat dikonsumsi tubuh).

Filter itu sendiri terbagi dari empat bagian, tow (rangkaian selulose asetat sebagai badan filter), plasticizer (zat pelunak untuk mengikat filter), plug wrap (kertas pembungkus fiber filter) dan pelekat (sebagai pelekat plug wrap).