Djarum Coklat Filter dan Juara Teh Manis menjadi merek yang bersaing di kalang masyarakat. Keduanya punya kekurangan dan keistimewaan masing-masing.
Seorang teman pria beberapa kali mengirim pesan whatsapp, setiap kali saya keluar kota, apalagi kalau ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah sekitaran Semarang-Rembang. Sementara seorang teman wanita sering mengingatkan saya, tiap kali saya keluar kota, isi pesannya hampir sama; “titip belikan Juara Filter Teh Manis kalo nemu di sana..”, sementara yang satu; “titip, beliin Djarum Coklat Filter klo kebetulan nemu..”.
Sedikit cerita tentang pabrikan yang melahirkan Juara Filter Teh Manis pada tahun 2020, rokok ini diproduksi oleh PT Trisakti Purwosari Makmur, yang didirikan oleh Bambang Soegihardjo pada tanggal 1 Maret 1974 di Purwosari, Jawa Timur. Tri Sakti Purwosari Makmur memproduksi campuran tembakau, cengkeh, dan rokok rasa lainnya. PT Tri Sakti Purwosari Makmur atau lebih dikenal Trisakti Group.
Perusahaan rokok skala menengah dengan area distribusi wilayah indonesia dan ekspor, mempekerjakan lebih dari 3000 tenaga kerja. Saat itu produk pertama yang diproduksi adalah sigaret kretek tangan dengan merek Apokat dan Kacang Bayi. Kini, PT TSPM memproduksi sejumlah merek. Di antaranya, Master Mild, Win Mild, Lintang Enam, Bheta, dan Pensil Mas International.
Lalu pada 21 Juli 2011, KT&G atau yang lebih dikenal Korea Tobacco & Ginseng Corporation (sekarang Korea Tomorrow & Global Corporation), membeli saham 60 persen senilai 140 miliar won atau setara Rp 1,12 triliun dari perusahaan tembakau terbesar keenam di Indonesia itu.
Sementara Djarum 76 Coklat Filter berasal dari pabrikan yang sudah sangat terkenal sebagai raksasa dari Kudus; PT. DJARUM. Djarum Coklat Filter ini lahir di tahun 2015 sebagai brand ekstension dari Djarum Coklat.
Diluncurkannya Djarum Coklat Filter adalah upaya yang dilakukan Djarum untuk melebarkan pangsa pasar dan target market yang lebih luas. Berbeda dengan Djarum Coklat yang menyasar para penggemar SKT, Djarum Coklat Filter menyasar segmen usia yang lebih muda dibanding Djarum Coklat SKT, mereka yang berkarakter dan merasa bahwa mereka satu spirit dengan Djarum Coklat Filter.
Djarum Coklat Filter dan Juara Filter Aroma saat dihirup
Kembali ke soal citarasa, kalau kata beberapa orang, Juara Teh Manis Filter ini mirip seperti Djarum Black Tea pada jamannya, hanya sedikit lebih pekat. Tapi bagi saya, rokok ini memang unik. Sebelum dibakar dan ketika batangnya dihirup perlahan, bau lembut aroma teh cukup terasa bercampur cengkeh dan tembakau, beberapa kali dihirup baru akan terasa dominan aroma teh lewat keluar masuk hidung.
Bau-bau enak seperti ini kadang hanya bisa kita nikmati sebelum terbakar saja, sama seperti aroma 76 Madu Hitam yang sensasional itu. Rasanya sayang kalau mau dibakar, cukup sebagai benda yang enak dihirup aromanya saja. Setelah beberapa saat menghirup lembutnya aroma Juara Teh Manis, saya akhirnya membakar rokok gaib ini.
Sedangkan Djarum Coklat Filter sebelum terbakar memiliki sensasi tipis aroma adonan kue yang terdiri dari margarin, tepung dan aroma manis gula yang tercampur di adonan. Saya sering mendeskripsikan rokok beraroma enak itu seperti adonan kue yang terpanggang di oven. Selain gurih dan aroma lembut yang masuk ke penciuman, ada juga aroma sangat tipis antara Djarum 76 Filter dan aroma dominan Djarum Coklat SKT.
Dua merek rokok gaib ini memang punya ciri khas yang agak susah ditiru oleh merek lain di kelasnya. Jangan salah paham, mendapat sebutan gaib itu karena merek ini cukup susah ditemukan, kalaupun ada harganya sudah cukup mahal, Juara Teh Manis Filter sempat menembus 25,000 di marketplace, padahal saat saya beli di salah satu warung di kota Kudus harganya sudah di angka 22.000, sementara cukainya tertulis seharga 22,875, sama seperti Djarum Super isi 12.
Sementara Djarum Coklat Filter saya beli dengan harga 21.500, hanya selisih 500 rupiah dengan Djarum Super di harga normal. Kenapa harganya bisa begitu? karena Djarum Coklat Filter ini saya beli di area yang sebenarnya tidak menjual merek itu, Jawa Tengah. Ya, karena Djarum Coklat Filter hanya dipasarkan di Jawa Barat dan Jabodetabek. Jadi kalau dijual di luar daerah pemasarannya, hanya toko atau warung tertentu yang menjual kedua merek itu dan sudah pasti harganya tidak sesuai harga pasaran.
Bakar dan isapan
Aroma bakar awal Juara Filter Teh Manis cukup menarik, ada sebagian perokok yang suka dengan rasa rokok di 60-70% bakaran awal, kata mereka rasanya masih memunculkan kualitas dan karakter merek rokok itu, setelah terbakar dengan persentase tersebut, rokok akan mereka matikan. Bukan mereka sombong dan kaya raya, tapi ini urusan selera.
Rasa yang dihasilkan dari bakaran awal sampai 10-15 hisapan masih menegaskan bagaimana merek itu pantas diidolakan oleh banyak orang. Rasa dan hisapan-hisapannya “empuk” sekali ketika berada di mulut dan masuk di tenggorokan. Nyaris tidak ada rasa sepet yang menempel di rongga mulut, filternya pun memberikan efek manis yang tipis layaknya bibir sedang bersentuhan dengan ujung gelas berisi teh manis dengan takaran gula yang tidak banyak.
Ketika dihembuskan melalui hidung, aroma teh terasa hangat melewati hidung seperti kita sedang menghirup uap teh tubruk panas dari jarak 20-30 cm, tidak dominan, samar, tapi tertangkap indra penciuman dengan baik, rasa manisnya pun tidak bikin eneg. Sayang setelah lebih dari 15 hisapan, asap yang kita hembuskan melalui hidung mulai terasa sedikit hambar, sensasi tebal aroma teh di awal mulai berangsur-angsur hilang dan menyisakan pahit umumnya SKM reguler.
Sensasi sedikit aneh mulai muncul di 80% rokok terbakar, ada wangi seperti bau melati “industrial”, bukan bau melati alami. Aroma tipis ini masih enak dihirup tapi tidak untuk dinikmati sebagai sebatang rokok. Mungkin saja Juara Teh Manis ingin tetap konsisten memberikan aroma wangi hingga rokok yang terbakar habis terhisap, tapi bagi sebagian perokok, saya salah satunya, sensasi wangi yang tidak pas justru akan memberikan efek tidak nyaman bagi yang menghirupnya.
Saya menikmati rokok ini dengan Nescafe kaleng varian original, yang tidak terlalu manis, dan rasanya pas, aroma yang dihantarkan oleh kepulan asap Juara Teh Manis masih bisa saya nikmati walau minuman pendampingnya bukan kopi tubruk atau kopi susu bikinan sendiri.
Sementara Djarum Coklat Filter memiliki sensasi berbeda seperti yang bisa kita rasakan di 76 Filter Gold, 5-10 hisapan awal seperti menghisap rokok kretek “asing”, bukan turunan dari Djarum Coklat SKT atau Djarum Coklat Extra. Benar kalau di awal tadi disebut ini menyasar segmen pasar anak muda, takaran pas dalam sebatang rokok ini menghasilkan hisapan enak tanpa terganggu sensasi manis, kering di tenggorokan atau bahkan pahit di rongga mulut bagian belakang. Saya sering menyebutnya sebagai tarikan atau hisapan “pulen” dan tidak “segahar” Djarum Super atau Surya 16.
Saya sedikit sulit mendeskripsikan citarasa dari merek ini, tapi dengan harga jual 20.000 di pasaran bisa terbayar dengan hisapan demi hisapan yang memberi kepuasan merokok kretek filter premium, dan seharusnya ini tidak hanya dijual di Jawa Barat saja, saya yakin pasar Jawa Tengah, Sulawesi atau Sumatra bisa dengan mudah menyukai Djarum Coklat Filter. Tidak ada sensasi aroma wangi buah seperti Djarum Super, lalu ada sensasi tipis Djarum Black Cappucino sementara di 60-80 persen rokok terbakar aroma Djarum Coklat Extra akan sesekali muncul.
Siapa yang lebih baik?
Tidak ada yang menang kalau saya disuruh memilih salah satu dari Djarum Coklat Extra atau Juara Teh Manis Filter, keduanya enak, hebat dalam meracik dan menghasilkan citarasa rokok kretek. Sayangnya saya tinggal di Jogja, kota yang sulit untuk mendapatkan kedua merek tadi. Entah apa strategi marketing dari 2 pabrikan ini hingga membatasi penjualannya hanya di kota tertentu. Tapi ini salah satu keunikan varian rokok kretek di Indonesia, kalau sedang ke Jawa Barat dan Jabodetabek bisa memasukkan Djarum Coklat Filter sebagai pilihan.
Sementara kalau ke kota-kota yang menjual Juara Teh Manis Filter, merek ini bisa menjadi pilihan utama juga, sesekali indera perasa juga butuh selingan, tidak melulu harus menghisap merek yang sama terus menerus.
Juara Teh Manis Filter dibekali kandungan Tar sebanyak 31 Miligram dan 2,1 Milligram Nikotin. Djarum Coklat Filter memiliki nikotin sebesar 1,7 Milligram dan 32 Milligram Tar. Kandungannya tidak berbeda jauh dengan rokok kretek filter lain seperti Surya isi 16 dengan kandungan 31 Milligram Tar, 2,2 Milligram Nikotin, dan Djarum Super isi 12 dengan 1,8 Milligram Nikotin dan 32 Milligram Tar.
Dengan harga pasaran sama dan masuk kategori ramah kantong, 2 merek ini pantas ada di tas kecil kalian yang dibawa kemana-mana, mau nongkrong di coffeeshop, warkop, warung kaki lima, restoran steak ternama di ibu kota, atau sekedar duduk santai selepas makan siang di warteg langganan kalian. Selamat mencoba, siapa tahu salah satu dari 2 merek ini adalah jodoh kalian dalam urusan citarasa.