gudang garam signature mild
Review Rokok

Gudang Garam Signature Mild, Cita Rasa Berkelas Racikan Kediri

Gudang Garam Signature Mild memang berkelas. Tidak hanya pada bungkusnya yang mencolok mata, tetapi juga cita rasanya yang menghangatkan sanubari.

Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka di tanah air yang bermarkas di kota Kediri, Jawa Timur, yang sejak tahun 1958 sukses membuat konsumennya selalu percaya bahwa produk rokok apapun yang lahir dari pabrik Gudang Garam nyaris selalu enak. Persentase kesuksesannya mungkin ada di angka 85 %.

Coba kalian ingat, selama kalian hidup dan menghisap rokok, apa sih merek produk Gudang Garam yang gagal? Gudang Garam Patra memang dianggap mengecewakan, tapi mungkin bukan “kita” target pasarnya.

Salah satu penantang serius di pasar rokok kretek Indonesia adalah varian Gudang Garam Signature. Dan salah satu produk yang cukup sukses hingga hari ini adalah Gudang Garam Signature Mild. Biar singkat, kita sebut saja namanya Signature Mild, karena yang mau saya review dan bahas kali ini adalah salah satu rokok enak yang dalam 5 tahun terakhir mungkin hanya saya lirik 3-4 kali tiap mata saya menangkap visual di etalase Indomaret atau Alfamart.

Saat Gudang Garam Signature pertama kali muncul pada Oktober 2013 beberapa saat setelah Gudang Garam Internasional berganti kemasan, banyak yang mengira produk ini tidak akan bertahan lama, tapi keraguan itu terbantahkan dengan dilahirkannya Gudang Garam Signature Mild di sekitar tahun 2015 dengan harga pada saat itu sekitar Rp15.000-Rp16.000.

Bagi saya pribadi, produk rokok kretek filter apapun yang melahirkan versi mild-nya bisa dikatakan produk “induknya” sudah ada di puncak kesuksesan. Mulai dari Djarum, Surya Pro, Dji Sam Soe sampai Wismilak Diplomat. Hal ini juga akhirnya berlaku kepada Gudang Garam Signature yang membuat Signature Mild.

Soal apa tujuan dan untuk siapa Gudang Garam melahirkan varian ini biarkan menjadi rahasia tim marketing dan R&D mereka, kalau mau dibahas bisa panjang banget.

Desain Kemasan

Desain kemasan Signature Mild ini termasuk salah satu yang berbeda menurut saya, berkelas, tidak sembarang menarik perhatian. Jejerkan saja bungkus Signature Mild dengan rokok kretek lain lalu perhatikan, butuh waktu beberapa saat baru kalian akan membatin dan mengiyakan bahwa desainnya bagus, berbeda dengan yang lain. Kecuali gambar peringatan merokok itu yang sangat mengganggu estetika desainnya.

Kalau kalian tipe penghisap rokok 2 macam seperti saya, maka pasangan yang pas untuk kalian kantongi bersama Signature Mild adalah rokok dengan kemasan berwarna gelap atau hitam, apapun mereknya. Kalian akan terlihat 20% lebih keren ketika duduk di Coffeeshop atau saat sedang rapat bersama klien.

Lalu batang dan diameter rokok ini tidak sama seperti rokok Mild atau LTLN pada umumnya, sedikit lebih pendek dan besarnya sama seperti Signature Hitam (GG Signature SKM Reguler), sedikit lebih besar daripada MLD atau Sampoerna A Mild, dan punya ke-khas-an  rokok Mild premium; tetap terlihat cocok di genggaman seorang wanita atau pria yang berdandan rapi.

Selain kemasan luar yang berwarna biru langit/muda, warna “Steel Blue” yang menjadi pembatas antara batang bakar dan filter terlihat sangat pas berada di antara warna putih batang bakar dan warna seperti “Grey” atau “Powder Blue” di filter hisapnya. sekali lagi, desainnya memang mendukung penampilan kalian terlihat lebih berbeda.

Sebanding dengan desainnya, rasa rokok ini punya kelas, silahkan anggap saya berlebihan, tapi ini memang pantas menjadi rokok “bergenngsi”. Walau memiliki sensasi agak pedas, tapi kalau kalian penyuka Gudang garam PRO Mild atau MLD Putih maka bukan hal sulit untuk beralih ke merek ini.

Cita Rasa Gudang Garam Signature Mild

komposisi gudang garam signature mild

Sebelum terbakar, indera penciuman saya menangkap aroma manis dari ujung bakar hingga ke batas lingkar biru di filternya, aroma khas dari Gudang Garam Signature atau Gudang Garam Internasional sedikit melintas selama beberapa saat ketika batang rokok ini bolak-balik saya cium sebelum membakar lalu mengisapnya.

Sama seperti produk turunan pada umumnya, Signature Mild tetap menjaga sensasi menghisap SKM Filter Full Flavor milik Gudang Garam yang terkenal dengan rasa gurih dan sedikit lebih pedas dari pabrikan besar yang berasal dari Kudus

Berbekal 15 MG Tar dan 1.0 MG Nikotin, rokok ini terbilang lebih manis ketimbang Mild premium lain yang beredar di pasar Indonesia saat ini. Saya perokok MLD, tidak suka Surya Pro Mild atau L.A Lights, tapi untuk merek ini ada sedikit pengecualian. Hisapan awal memberikan kepuasan merokok SKM reguler dengan kepulan asap sedang layaknya menghisap Mild, tarikan pedasnya termaafkan dengan wangi dan manis yang lewat di rongga mulut dan tenggorokan.

Saya tidak tahu apa saja tembakau yang dirajang lalu masuk ke dalam sebatang Signature Mild, dan cengkeh dari mana racikannya, tapi ini komposisi yang pas di indera perasa saya. Nikmat menghisap rokok ini sama enaknya saat saya menerima dengan ikhlas cita rasa Surya 12 Premium (2011-2012) yang membuat saya melupakan Djarum Super selama setahun lebih.

Hisapan demi hisapan terasa stabil, tidak ada sensasi yang tiba-tiba pedas atau kecut di rongga mulut bagian belakang yang terkadang kita dapatkan di beberapa merek Mild premium atau kelas di bawahnya. Kalau ini nasi, maka memasak nasi ini dengan air yang cukup, tidak terlalu kering seperti bahan nasi goreng.

Citarasa lembutnya menyihir saya hingga rokok ini terbakar di 70-80%, sensasi pahit dan semakin panas seperti umumnya rokok yang terbakar mulai terasa, mengingatkan saya untuk mematikan rokok ini. Pengalaman menghisap rokok ini membuat saya menyimpulkan sesuatu, rokok ini sepertinya lahir untuk mengganggu pasar Dunhill Mild, MLD Putih dan Sampoerna A Mild. Tapi itu hanya pikiran yang melintas setelah mencicipi kualitas merek ini.

Harga Gudang Garam Signature Mild

batang gudang garam signature mild

Saya menebus Signature Mild isi 16 ini di harga Rp30.500 di Indomaret, dan beberapa hari kemudian saya membeli ulang di warung kelontong seharga Rp32.000. Sementara di Marketplace berkisar Rp29.500 hingga Rp32.000, tergantung berapa banyak kalian membelinya, tentu itu harga di luar ongkos kirim.

Lalu apakah rokok ini layak kalian beli setiap hari? soal itu saya kembalikan ke selera masing-masing. Tapi kalau review ini jadi patokan, maka saya akan menyarankan rokok ini bisa kalian beli 2-3 kali seminggu, dan tentu harus sesuai dengan “kebijakan ekonomi” kalian, menyesuaikan kenaikan cukai tahun ini. Rokok ini mungkin tidak istimewa bagi beberapa orang, tapi menjadi salah satu rokok enak. Selamat mencoba.