Rokok Neslite memang susah dicari. Namun percayalah, rokok ini memiliki cita rasa dan kualitas yang baik.
Saat pertama kali mendengar nama rokok Neslite, muncul pertanyaan dalam benak saya. Apakah sekarang Nestle memproduksi rokok? Ternyata pikiran saya salah besar. Setelah mencari tahu, ternyata Neslite adalah merek rokok produksi PT Merapi Agung Lestari (MAL) dari Malang yang tidak ada sangkut-pautnya dengan Nestle. Karena penasaran akhirnya saya putuskan untuk mencari rokok ini.
Cukup sulit untuk menemukan rokok Neslite terutama di Yogyakarta, tempat tinggal saya. Saya coba mencari di beberapa toko rokok langganan, tidak ketemu. Saya coba cari lagi di toko-toko rokok lain yang bisa saya temui di seputaran kota Yogyakarta dan Sleman, masih tidak ketemu. Akhirnya saya putuskan untuk mencari ke luar kota lewat marketplace dan akhirnya dapat juga.
Ada tiga varian rokok Neslite yang saya beli dari marketplace. Neslite Black Edition, Neslite Vici Menthol, dan Neslite Vici Music Edition. Sebenarnya masih ada varian yang lain, tapi saya paling penasaran dengan ketiga varian tersebut. Kebanyakan penjual rokok ini berasal dari Jakarta. Barangkali itu sebabnya rokok ini susah saya temui di Yogyakarta.
Neslite Black Edition
Saat pesanan saya tiba, perhatian saya langsung tertuju pada Neslite Black Edition. Desain kemasannya keren betul. Didominasi warna hitam dengan tulisan Neslite Black Edition berwarna merah putih. Tidak banyak gimmick dan sederhana, sesuai dengan selera saya. Satu kemasan Neslite Black Edition berisi 16 batang.
Dengan harga Rp 22.000, Rokok Neslite Black Edition masuk dalam kategori Sigaret Kretek Mesin Low Tar Low Nikotin (SKM LTLN). Memiliki kandungan Tar 15 mg dan Nikotin 1 mg. Tampilan rokoknya sangar. Dibalut dengan papir hitam dari ujung ke ujung. Terdapat branding Neslite pada bagian filter dengan tiga garis berwarna keemasan.
Rokok ini punya aroma buah-buahan yang lembut. Saat dihisap terasa rasa vanila dan sedikit pedas. Pada mulanya terasa tipis, namun semakin menguat secara berkala di setiap hisapan berikutnya. Tarikannya cukup ringan. Asap yang yang dihasilkan juga cukup banyak. Secara umum tidak ada yang istimewa dari rokok Neslite Black Edition ini. Segala aspeknya lazim ditemui di rokok mild lainnya, namun tetap bisa dinikmati.
Neslite Vici Music Edition
Berikutnya saya mencoba Neslite Vici Music Edition. Kata Vici diambil dari pepatah latin yang sering dikaitkan kepada Julius Caesar, Veni, Vidi, VIci yang berarti saya datang, saya lihat, saya kuasi. Kata Vici di sini bisa dimaknai sebagai upaya Neslite untuk menguasai pasar rokok Indonesia. Setidaknya itu asumsi saya, bisa jadi benar, bisa juga beda makna.
Desain kemasannya bertolak belakang dengan Neslite Black Edition. Warna kemasannya didominasi oleh warna putih tulang. Terdapat ilustrasi orang yang sedang melompat juga pengeras suara. Jika diamati tampak seperti seorang anggota band. Terdapat juga tulisan Neslite dengan dengan font yang sama dengan brandingnya. Untuk menegaskan kesan musiknya, tulisan Music Edition dibuat dengan font ala grafiti. Jelas sekali bahwa rokok ini berusaha masuk ke target pasar anak muda, khususnya anak band.
Rokok Neslite Vici Music Edition masih dibanderol dengan harga yang sama, Rp 22.000. Memiliki kandungan Tar 15 mg dan Nikotin 1 mg, masuk dalam kategori SKM LTLN. Bentuk rokoknya sama seperti Neslite Black Edition. Warnanya senada dengan warna kemasannya. Putih dengan branding Neslite dengan tiga garis berwarna keemasan.
Saat pertama kali dibakar, terasa rasa vanila yang lembut. Asap yang dihasilkan cukup banyak dengan aroma buah-buahan yang tipis. Tarikannya ringan dan tidak membuat sakit tenggorokan. Secara sekilas saya tidak menemukan perbedaan rasa dan aroma antara Neslite Vici Music Edition dengan Neslite Black Edition. Bisa jadi indra perasa saya yang kurang peka atau malah kedua rokok ini memang sebetulnya sama dan hanya berbeda di bagian branding saja.
Rokok Neslite Vici Menthol
Varian terakhir yang saya coba adalah Neslite Vici Menthol. Untuk varian yang satu ini, saya mendapatkannya di harga Rp 23.500, sedikit lebih mahal dari dua varian sebelumnya. Saya coba mencari tahu berapa harga rokok ini sebelumnya. Saya menemukan bahwa tahun lalu rokok ini pernah berada di harga Rp 18.500. Harganya naik signifikan setelah ada kenaikan tarif cukai rokok di awal tahun 2023.
Dari sisi desain, rokok Neslite Vici Menthol memiliki desain kemasan yang sederhana. Didominasi oleh warna putih tulang dengan tulisan Neslite 16 Laser Kretek Filter berwarna hitam dan hijau. Tidak ada tulisan yang menunjukkan bahwa ini adalah rokok menthol. Sebagai gantinya, terdapat elemen garis melengkung berwarna hijau abu-abu di sisi kiri kemasan. Warna hijau atau biru memang sering diidentikkan dengan rasa menthol pada kemasan rokok. Mungkin inilah yang dijadikan sebagai acuan oleh PT MAL saat membuat desain kemasan rokok ini.
Neslite Vici Menthol memiliki kandungan Tar 17 mg dan Nikotin 1.3 mg, termasuk dalam kategori sedang. Saat pertama kali dibuka, aroma mentholnya langsung menguar kuat. Namun saat pertama kali dinyalakan, ekspektasi saya berubah. Rasa dingin yang dihasilkan tidak sekuat aromanya. Rasa dinginnya terasa tipis di rongga mulut dan seketika hilang saat asapnya dihembuskan. Selain rasa menthol, Neslite Vici Menthol juga memiliki sedikit rasa manis. Tarikannya ringan. Asapnya terasa penuh di rongga mulut tapi saat dihembuskan tidak terlalu banyak.
Dari ketiga varian Neslite yang sudah saya coba, saya bisa menyimpulkan bahwa Neslite mencoba bermain aman. Tidak ada hal baru yang ditawarkan dari sisi rasa. Yang jadi keunggulan Neslite adalah dari Sisi harga. Dibandingkan dengan merek lain dengan karakter serupa, harga Neslite tergolong murah. Cocok dinikmati sebagai rokok selingan atau untuk sekadar menuntaskan rasa penasaran, dan rasa penasaran saya akan rokok Neslite ini akhirnya terbayar.