prakiraan musim tanam tembakau
PERTANIAN

Prakiraan Musim Tanam Tembakau 2023, Waspadai Kemarau Datang Lebih Awal

Menanam tembakau sangat bergantung terhadap cuaca atau iklim karena memberi pengaruh besar bagi kualitas tembakau yang dihasilkan petani.

Hal ini yang membuat petani tembakau meski memilih waktu yang tepat untuk menanam tembakau. Jangan sampai begitu jelang panen atau masa panen tembakau justru tanaman diguyur hujan hingga membuat daun tembakau yang dihasilkan tidak bisa mencapai kualitas terbaiknya. 

Apalagi, bila tembakau yang ditanam membutuhkan proses pasca panen dengan pengeringan sinar matahari. 

Pada Maret lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih awal dari sebelumnya. Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Adapun puncak Musim Kemarau 2023 diprediksikan terjadi di Agustus 2023

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG dalam siaran persnya menjelaskan terdapat 41% wilayah yang memasuki musim kemarau maju, 29% wilayah memasuki musim kemarau normal sama seperti biasanya, sedangkan beberapa wilayah lain justru memasuki musim kemarau mundur.

Menurut Dwikorita, wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal pada bulan April mendatang meliputi Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur. Sedangkan wilayah yang memasuki musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.

musim tanam tembakau

Sementara itu, tambah dia, wilayah yang baru memasuki musim kemarau pada bulan Juni meliputi Jakarta, sebagian kecil Pulau Jawa, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian Pulau Kalimantan bagian selatan, dan sebagian besar Pulau Sulawesi bagian utara.

Jadi, di daerahmu akan memasuki musim kemarau di bulan apa? 

Data perkiraan cuaca dari BMKG di atas bisa dijadikan rujukan untuk menentukan waktu yang tepat untuk menanam tembakau. 

Tetapi, di samping cuaca ada perubahan permintaan yang terjadi di pasar karena pengaruh kebijakan pemerintah. Yakni kenaikan cukai yang membuat merek-merek rokok golongan I mengalami penurunan permintaan. Sebagai gantinya, rokok-rokok golongan II dan III mengalami kenaikan permintaan dan produksi. 

Keadaan ini yang membuat tembakau-tembakau terbaik yang biasanya menjadi bahan baku rokok golongan I mengalami penurunan permintaan. 

Sedangkan, kebutuhan tembakau yang dibutuhkan sebagai bahan baku rokok golongan II dan III mengalami kenaikan permintaan yang pesat. Hal ini membuat harga tembakau kelas menengah mengalami lonjakan permintaan dan harga beli oleh pabrik kepada petani mengalami kenaikan. 

Hal ini pula yang membuat luasan tembakau kelas menengah mengalami peningkatan luasan tanam di daerah-daerah tertentu. Rembang, Jawa Tengah salah satunya. 

Dan petani tembakau ini juga lebih santai untuk menanam tembakau karena kekhawatiran tidak terserap. Sebab, di samping rokok-rokok kelas menengah terdapat pula produsen rokok ilegal yang sedang berkembang di Indonesia yang membutuhkan bahan baku. 

Apalagi rokok ilegal kini sedang berjaya akibat kebaikan cukai yang membabi buta di tengah penurunan daya beli masyarakat akibat lesunya perekonomian pasca Covid 19. Diperkirakan peredaran rokok ilegal telah mengambil 25% lebih dari pangsa pasar rokok di Indonesia.

Fantastis kan? Bisa dong memperkirakan potensi pendapatan negara dari cukai rokok yang hilang akibat maraknya peredaran rokok ilegal. Banyak atau sangat banyak?