buruh tani tembakau cengkeh
REVIEW

Keuntungan Budidaya Tembakau dan Cengkeh bagi Indonesia

Tembakau dan cengkeh di Indonesia mempunyai arti yang sangat penting karena dari hasil dua komoditas pertanian tersebut terciptalah rokok kretek. Rokok khas Indonesia. 

Dari kreativitas memadupadankan tembakau dengan cengkeh ini kemudian berkembang sebuah industri yang digdaya, industri rokok kretek. 

Komoditas ini tidak mampu ditiru oleh negara lain sebab keberadaan cengkeh sebagai tanaman asli Indonesia. Serapan terbesar cengkeh digunakan untuk kebutuhan industri rokok kretek. Angka suplainya mencapai 95% dari total produksi cengkeh nasional. 

Sedangkan tembakau sebagai bahan dasar membuat rokok kretek pun tidak seragam seperti rokok putihan. 

Satu merek tertentu paling minim menggunakan 5 jenis tembakau dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga merek tersebut punya ciri khas yang berbeda dari merek lainnya. Para pembuat rokok kretek pun menambahkan bumbu, biasanya dari berbagai buah dan rempah, untuk memperkuat karakter rasa rokok kretek. 

Sokoguru Perekenonian Nasional

Industri rokok kretek mampu berkembang setelah melewati masa yang panjang. Sebagai sebuah produk dia telah melalui berbagai krisis sehingga mampu berkembang seperti sekarang. 

Sejak era Kolonial Belanda, komoditas ini sudah menarik perhatian karena menjadi produk yang tahan terhadap krisis. Ketika krisis besar tahuna 1930-an produksi rokok kretek mampu bertahan meski secara kualitas menurun karena harus menyesuaikan dengan bahan baku dan daya beli konsumen. 

Namun, sebagai sebuah industri rokok kretek termasuk lebih cepat pulih. Hal ini nantinya, yang membuat pemerintah kolonial Belanda melihat rokok kretek punya potensi sebagai alternatif sumber pendapatan ketika aktivitas perekonomian yang bertumpu pada ekspor bahan mentah terhambat karena lesunya perekonomian dunia. 

Industri kretek berbeda. Bahkan lebih cepat pulih dari krisis. Tak lain karena konsumen terbesarnya berada di Indonesia sendiri. Demikian juga bahan baku dan proses pengolahannya. Dilakukan oleh orang Indonesia. Hal ini yang membuat aktivitas perekonomian yang ditimbulkan oleh pengusahaan rokok kretek tidak bergantung negara lain. 

Malahan, aktivitas yang ditimbulkan dari pengusahaan rokok kretek sangat besar pengaruhnya bagi perekonomian di Indonesia. Karena dari hulu hingga hilir dikerjakan oleh orang Indonesia. 

Karena itu, bila ada industri yang menjadi contoh sokoguru perekenomian Indonesia, maka itulah industri rokok kretek. 

Tantangan ke Depan

harga cengkeh

Belakangan rokok kretek punya tantangan tersendiri. Perusahaaan farmasi juga ingin menikmati kue perdagangan nikotin dunia. Dengan adanya produk nikotin yang dijual bebas, maka menghambat aliran dana ke perusahaan farmasi. 

Perusahaan farmasi ini pun membuat agenda perang supaya nikotin tak dijual bebas seperti sebelumnya. Misi ini dilakukan oleh perusahaan farmasi dengan menggandeng mitra strategis yakni lembaga kesehatan dunia. 

Karenanya, belakangan agenda perang rokok bisa terjadi dengan massif dan masuk ke ranah kebijakan negara-negara di dunia. 

Upaya sistematis ini dilakukan dengan berbagai instrumen. Di Indonesia juga sama yang terjadi. 

Ruang gerak bagi konsumen rokok dibatasi, pemasaran diberi batasan yang ketat, juga bagi petani tembakau tak lagi menerima subsidi. Bahkan upaya untuk menghentikan petani supaya tidak menanam tembakau terus dilakukan melalui tangan pemerintah. 

Padahal, menanam tembakau adalah pilihan bebas yang dilakukan petani. Tanaman musiman ini memberikan pendapatan bagi petani. Juga seringkali faktor keadaan lahan yang tidak memungkinkan untuk ditanami tanaman lainnya ketika musim kemarau panjang. 

Bila upaya tersebut berhasil, maka Indonesia akan rugi besar. Aktivitas perekonomian dari pengusahaan rokok kretek yang terbukti memberikan dampak yang luar biasa akan hilang. 

Di Indonesia industri kretek tidak dapat dipisahkan dari keberadaan cengkeh. Juga tidak bisa dilepaskan dari pabrik kecil hingga besar yang menjadi penghidupan banyak orang.

Indonesia pernah punya cerita tentang penghancuran industri minyak kelapa dengan bantuan lembaga kesehatan dan pemerintah supaya memberi jalan bagi masuknya budidaya kelapa sawit secara besar-besaran.

Namun, belakangan penelitian justru menunjukkan bahwa minyak kelapa ternyata lebih sehat. Tanamannya pun tidak merusak ekosistem alam. 

Sayangnya, kebenaran itu terlambat untuk diatasi. Infrastruktur industri minyak kelapa sudah hancur sehingga sulit untuk dibangkitkan lagi. 

Bukankah, kita tak ingin hal serupa terjadi terhadap industri rokok kretek? Yang darinya para petani menumbuhkan tembakau dan cengkeh,  memberi penghidupan dari pengusahaan rokok kretek di pabrik-pabrik, serta menghasilkan pendapatan bagi negara.