rokok pahlawan
REVIEW

Apa Merek Rokok Para Pahlawan?

Kemerdekaan Indonesia tentu tidak bisa lepas dari peran para pejuang. Sebagian dari mereka, kini juga telah diangkat menjadi pahlawan nasional. Tentu, para pahlawan ini ada juga yang merokok. Lantas, rokok para pahlawan ini biasanya apa ya?

Tentu kita akan memulai daftar ini dari founding fathers alias bapak pendiri bangsa Indonesia, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Rokok favorit soekarno, atau setidaknya yang biasa dibawa beliau adalah rokok 555. Sebuah merek rokok asal Inggris.

Meski Soekarno bukan perokok yang aktif-aktif banget, tapi Soekarno dikenal sebagai pemimpin negara yang lekat dengan rokok. Tidak hanya merokok, bahkan Soekarno juga menyebut jika industri rokok lokal sebagai penyokong ekonomi negara.

Satu cerita menarik dari Soekarno, ia dikenal karena perangai yang selayaknya anak tongkrongan. Ia kerap berbagi rokok dengan para ajudannya, misalnya seperti berbagi rokok setelah makan.

Rokok para pahlawan selanjutnya, adalah rokok kretek andalan Haji Agus Salim. Tentu kita tak bisa melupakan Haji Agus Salim, seorang diplomat ulung yang sulit ditemukan gantinya. Kretek, menjadi favorit beliau, bahkan ada satu cerita legendaris terkait kretek ini.

Pada suatu hari, Agus Salim diundang ke Istana Buckingham Inggris. Di acara itu, Ia melihat pangeran Inggris yang terlihat tegang, lantas Ia mendatanginya untuk menyemburkan asap rokok kretek ke dekat sang pangeran.

Agus Salim lalu berkata, tahukah anda, jika negara Anda (Inggris) menjajah negara kami karena ini (sembari menunjuk rokok kreteknya). Setelah itu, sang pangeran terlihat lebih santai dan luwes.

Rokok kretek adalah rokok yang terdiri dari bahan baku cengkeh. Dan ingat, cengkeh dan rempah lainnya menjadi alasan negara-negara eropa untuk menjajah Indonesia.

Terakhir, rokok para pahlawan yang akan kita bahas tentu merek-merek andalan kalian para perokok. Tentu, kita sebagai perokok tak bisa disandingkan dengan pada pahlawan negara. Namun, patut diingat juga, jika kita sebagai perokok turut menyumbang dana besar bagi bangsa dan negara.

Bahkan, dalam beberapa kasus, perokok juga bisa disebut pahlawan karena ikut menyumbang dana (cukai) untuk pembangunan dan pengadaan beragam fasilitas. Misalnya RS Paru di beberapa kota, dan juga membantu negara mengatasi defisit BPJS Kesehatan.