prabowo subianto
OPINI

Prabowo Subianto: Misi Ekonomi Kerakyatan dan Sikapnya Terhadap Rokok

Perjumpaan Prabowo Subianto dengan Susi Pudjiastuti di Pangandaran pada 17 Juli 2023 kita mendapat petunjuk terkait bagaimana sikap Prabowo, yang digadang-gadang akan maju lagi dalam perebutan kursi presiden mendatang, terhadap rokok maupun perokok. 

Pertemuan itu yang diinisiasi oleh Susi yang mengundang Menteri Pertahanan RI untuk mencicipi masakan di kediamannya setelah sesi pemberian bantuan kepada nelayan dan melepaskan tukik ke habitat alamnya. 

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI yang ngetop dengan kata “Tenggelamkan!” Ini juga tak luput terkena semprot oleh Prabowo Subianto karena melakukan aktivitas merokok.  

Di tempat perjamuan tersebut, Susi memang tampak tampak menjepit rokok sambil mengepulkan asap rokok di depan Prabowo. Mengetahui Susi kedapatan merokok Prabowo pun memberikan nasihat agar Susi berhenti merokok.

“Saya melihat Ibu Susi ini juga salah satu wanita hebat yang peduli terhadap nasib rakyat Indonesia. Nb : Saya sudah menasehati Ibu Susi untuk berhenti merokok!” kata Prabowo di akun Twitternya.

Menanggapi nasihat Prabowo, Susi Pudjiastuti mengeluh di kolom komentar seraya berjanji mencoba berhenti merokok. 

“Aduh Bapak… saya coba berhenti,” tulis Susi Pudjiastuti.

Di postingan sendiri Susi mengaku kalau dirinya memang dinasihati oleh Prabowo dengan menulis, “… eehh di foto terakhir, kena semprot juga saya karena r***k,” kata Susi di akun pribadinya. 

Dari peristiwa ini kita mengetahui betapa Prabowo Subianto beranggapan bahwa merokok adalah aktivitas negatif. Karena itu, ia merasa perlu memberikan nasihat kepada Susi agar berhenti merokok. 

Mitos Merokok di Pendapa Sakral Prabowo

susi pudjiastuti merokok di pendapa Prabowo

Sikap Prabowo Subianto terhadap perokok telah menjadi kasak-kusuk sebelumnya. Sebab, ia memiliki ketidaksukaan kepada perokok dan tanpa kompromi. Bahkan anggota partai Gerindra yang merokok bisa tiba-tiba berhenti merokok bila ada di dekat Prabowo. 

“Bambang Pacul, Bosss… merokok di pendapa milik Prabowo,” kata pembawa akun Youtube Total Politik ketika menirukan keterkejutan orang dalam Gerindra yang menyaksikan peristiwa itu. 

Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul merupakan politikus dari PDIP yang berasal dari Dapil Jateng IV mempunyai kebiasaan merokok. Aktivitas merokok itu ia lakukan terutama ketika ia sedang berpikir. 

Suatu kali ia berkunjung ke kediaman Prabowo sebelum kedatangan Puan Maharani. Ia diterima Prabowo di pendapa. Melihat bangunan pendapa model Yogyakarta dan bagus milik Prabowo, Bambang Pacul kemudian menjelaskan makna filosofisnya. Prabowo pun penasaran karena baru mengetahui lebih lanjut makna dari pendapat miliknya. 

“Hayo. Apa lagi.. apa lagi,” kata Prabowo minta penjelasan lebih lanjut kepada politisi yang mencintai budaya Jawa tersebut. 

“Mohon izin, Pak Jenderal… Orang PDIP itu kalau ngomong ya dengan merokok. Itu baru ilmunya keluar semua.”

“Oya oya. Hari ini boleh. Sekarang saya bebaskan merokok.” Kata Prabowo yang membuat anggota partai yang hadir terkejut. “Ambil asbak. Ambil asbak,” lanjut Prabowo seperti dikisahkan ulang oleh Bambang Pacul. 

Sampai sekarang, Bambang Pacul menjadi mitos karena menjadi satu dari sedikit orang yang berani merokok di pendapa Prabowo. 

“Ya, resiko terbesarnya kan ditolak. Kalau ditolak ya bilang, ‘Siap, Komandan. Ini kewenangan, Pak Jenderal,'” kata Bambang Pacul saat ditanya pembawa acara Total Politik terkait keberanian meminta izin merokok di pendapa Prabowo. 

Gerindra Pengusung Misi Ekonomi Kerakyatan 

prabowo susi merokok

Sikap Prabowo Subianto terhadap rokok dan perokok dalam dua peristiwa di atas sepertinya ada janggal. Meskipun saya yakin, sikap Prabowo tersebut bukanlah cerminan sikap partai terhadap rokok dan perokok, terlebih industri hasil tembakau, yang kini menjadi satu-satunya industri yang bisa menjadi contoh ekonomi kerakyatan yang diusung Gerindra. 

Rokok, terutama rokok kretek, adalah produk yang dihasilkan oleh industri hasil tembakau, yang sampai sekarang menguasai pasar dalam negeri. 

Produk ini pula, dengan karakteristiknya yang khas pada sigaret kretek tangan, mampu membuka lapangan pekerjaan yang luas dan didominasi oleh perempuan sebagai pengrajin kretek. 

Di samping itu, pengusahaan rokok kretek mampu menyemarakkan desa-desa dengan kerja bersama dalam pembudidayaan tembakau. Tak hanya itu, karena kretek juga membutuhkan cengkeh, bunga dari tanaman endemik Indonesia yang berasal dari Maluku, yang dibudidayakan secara luas di hampir semua provinsi di Indonesia. Utamanya di Indonesia timur perekonomian sangat bergantung dengan komoditas ini. 

Hal ini belum lagi menghitung dampak finansial bagi keuangan negara karena sebagian besar pendapatan dari rokok masuk ke kas negara melalui cukai dan pajak. 

Mengingat dampak luas dari industri hasil tembakau ini sudah selayaknya Partai Gerindra yang mengusung misi memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan harusnya memberikan dukungan atas keberlangsungan industri ini. Juga bangga atas rokok kretek, produk hasil karya anak bangsa yang berjaya di tanah air selama puluhan tahun.