gambar rokok mustika
Review Rokok

Rokok Mustika, Ini SKT Bukan Cerutu

Rokok Mustika diproduksi oleh PT. Mustika Tembakau Indonesia (MTI) dari Sidoarjo. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2005 dan sudah mengeluarkan banyak varian produk mulai dari SKT, Sigaret Kretek Mesin (SKM), hingga cerutu sungguhan.

Ceruk pasar rokok kretek yang kosong semenjak kenaikan demi kenaikan cukai rokok makin hari makin dimanfaatkan oleh merek-merek dari pabrikan kecil, salah satunya SKT merek Mustika, yang diproduksi di Sidoarjo. Merek ini awalnya dikenal luas sebagai rokok yang mirip cerutu, berukuran besar, mudah ditemukan dan pastinya, murah. 

Perang rokok murah memang tidak akan pernah usai selama harga rokok terus naik menyesuaikan kenaikan cukai yang ditetapkan pemerintah, tiap pabrikan akan menyusun strategi masing-masing untuk menambah pendapatan, salah satunya dengan memproduksi rokok murah. Ada rokok murah berkualitas, ada pula yang cita rasanya tidak enak. 

Bisa saja terjadi, rokok-rokok premium seperti Gudang Garam International, Surya, Diplomat atau Djarum Super akan berhenti produksi kalau harganya terus naik. Menaikkan penjualan rokok murah menjadi salah satu cara pabrikan untuk tetap bertahan. 

Merek-merek rokok yang awalnya dicibir 4-5 tahun lalu sekarang malah menjadi amunisi-amunisi yang bisa diandalkan. Sebut saja Lodjie, WIN, Beat, Inpra, VIP atau Scorpion. Mustika kemudian menjadi salah satu amunisi yang cukup bisa diandalkan, belum lagi “dia” tampil dengan kemasan, desain serta ukuran berbeda dari rokok kretek pada umumnya.

Mustika ternyata bukan cerutu, melainkan sigaret kretek tangan

batangan rokok mustika

Saya mengira rokok Mustika adalah cerutu saat melihat kemasannya untuk pertama kali. Ukuran kemasannya lebih panjang dari kemasan rokok yang beredar di Indonesia pada umumnya. Terdapat lubang pada kemasan yang membuat isinya bisa dilihat. Batang rokok berwarna coklat yang sepintas sekilas tampak seperti cerutu, namun ternyata bukan. Mustika ternyata adalah Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan ukuran dan warna yang persis cerutu.

Rokok Mustika diproduksi oleh PT. Mustika Tembakau Indonesia (MTI) dari Sidoarjo. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2005 dan sudah mengeluarkan banyak varian produk mulai dari SKT, Sigaret Kretek Mesin (SKM), hingga cerutu sungguhan. Untuk varian SKT yang saya coba kali ini, di situs resmi MTI https://mustikatembakau.com/ disebut sebagai Mustika Cerutu. Mungkin bisa  dibilang ini adalah cerutu dengan kearifan lokal.

Rokok Mustika Cerutu ini langsung mengintimidasi dengan ukurannya. Panjangnya kurang lebih 10-11 cm. Setiap batang rokoknya dibungkus lagi dengan plastik pembungkus seadanya. Finishingnya terlihat kurang rapi namun bisa berfungsi untuk menjaga rokok dari kelembaban. Batang rokoknya sendiri dibalut dengan kertas berwarna coklat gelap, lebih terang kalau dibandingkan dengan dengan Djarum Coklat Extra atau Cigarillos. Lalu ada logo Mustika dengan tulisan premium berwarna putih di dekat ujung hisap.

Setelah batang rokok yang masih terbungkus plastik saya cium, saya lalu membukanya, menghirup batang rokok ini sebelum dibakar. Ada seperti aroma tipis aroma gurih adonan kue yang terpanggang, sekilas pikiran saya menyimpulkan ini berbau coklat, ada sensasi manis, legit dan wangi lain yang enak jika nanti ini terbakar. Tapi itu hanya ada dalam pikiran setelah menghirup batang rokoknya.

Aroma dan Citarasa rokok Mustika bikin melayang

aroma dan cita rasa rokok mustika

Selain aroma cengkeh yang lumayan kuat, aromanya mengingatkan saya pada aroma Djarum Coklat, WIN Filter, bercampur aroma tipis Cigarillos dan WIN Hijau, gado-gado pokoknya, aroma manisnya dapat, aroma gurih serta wangi daun tembakau yang menjadi bungkus cerutu pun ada. Sementara kertas batang rokoknya terasa lebih kasar dan tebal dibandingkan rokok SKT pada umumnya. 

Plastik pembungkus batang rokok ini selain berfungsi menjaga kesegaran bisa juga memberikan kesan eksklusif walau dengan harga murah. Rokok ini saya tebus seharga Rp13.000 di warung rokok kaki lima, sementara kalau di marketplace berkisar Rp 11.000-14.000 per bungkus, isi 12 batang.

Ketika dibakar pertama kali, aroma khas cerutu muncul sesaat, rasa pahit dan sensasi asap tebal yang masuk ke mulut seperti memberikan sensasi rokok ini ingin menyamai citarasa cerutu. Di 4-5 hisapan selanjutnya, ada sensasi tipis aroma Djarum Coklat Extra, WIN Filter bahkan sedikit citarasa ASPRO. Entah itu karena jenis tembakau yang dipakai, atau ada resep rahasia yang mungkin saja sedikit meniru citarasa rokok lain. 

Rokok Mustika Cerutu ini punya isi padat. Lumayan keras saat ditekan, dan bara rokoknya termasuk awet walau tertiup kipas angin di putaran pelan. Dengan panjang dan kepadatannya ini, saya tidak menyarankan anda, penyuka LTLN untuk langsung pindah ke merek ini. Butuh latihan menghisap SKT lain dulu sebelum membakar Mustika Cerutu. 

Apalagi hisapan demi hisapan yang saya lakukan di awal cukup membuat kaget tenggorokan. Sensasi kepulan tebal, pedas, sepet di lidah bagian belakang serta aroma daun tembakau pembungkus cerutu yang lumayan terasa membuat saya tidak berani menghisapnya dalam-dalam, mau tidak mau, gaya menghisapnya pun saya perlakukan sama saat menghisap cerutu berukuran kecil. 

Keunikan lain yang saya rasakan adalah rokok ini tidak gampang mati apabila tidak dihisap, tidak seperti cerutu. Cocok untuk kalian yang hobi melakukan sesuatu sambil merokok; membongkar mesin motor, memancing ikan, bekerja di dapur, atau sambil bekerja bangunan; mengecat tembok atau memplester dinding, misalnya. 

Paling cocok menikmatinya di waktu-waktu tertentu

rokok mustika coklat

Lalu saya melakukan kesalahan saat menikmati rokok untuk kemudian ditulis di sini. Saya menghisap Mustika Cerutu ditemani sekaleng Nescafe Original dingin, yang rasa-rasanya kok kurang pas, ya?. Menurut saya rokok ini lebih cocok dinikmati bersama teh panas, manis dan kental, kopi susu panas yang legit, atau susu jahe. Karena rokok ini pahitnya sedikit di atas SKT yang lain, baiknya ini dinikmati dengan minuman yang manis, soal manisnya seberapa, itu selera masing-masing. 

Untuk ukuran bulan tua, di cuaca dingin, di situasi tertentu, rokok ini masih cukup enak untuk dihisap, dan untuk saya pribadi, bukan rokok yang cocok dinikmati setiap hari. Yang perlu jadi perhatian adalah kandungan tar dan nikotinnya. Rokok Mustika punya kandungan tar dan nikotin yang cukup tinggi, 72,3 mg tar dan 3.49 mg nikotin. Bagi yang terbiasa dengan rokok low tar low nikotin, sensasi yang diberikan oleh rokok Mustika ini akan terasa sangat kontras. Habis naik sedan, tiba-tiba naik truk. 

Sebenarnya saya ingin membeli varian Mustika Cerutu dan Mustika SKT Original atau Mustika Orange, tapi dari beberapa toko khusus yang menjual rokok-rokok langka, hanya ada Mustika Cerutu yang tersedia dan menurut beberapa penjualnya, itu yang paling laku. Dan tidak hanya SKT, pabrikan ini juga memproduksi varian SKM seperti merek FIN, Mustika RED, serta cerutu seperti Cigarsweet dan Gabana. 

Lain kali, kalau tiba-tiba menemukan merek-merek itu, saya mau beli beberapa dan saya review sekaligus di sini. Apalagi merek FIN, desainnya cukup menarik perhatian. Selamat mencoba Mustika Cerutu, saran saya jangan dihisap siang hari, apalagi sekarang sedang musim panas. 



 

Review Rokok Mustika

Review Rokok Mustika
4 5 0 1
Rokok Mustika diproduksi oleh PT. Mustika Tembakau Indonesia (MTI) dari Sidoarjo. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2005 dan sudah mengeluarkan banyak varian produk mulai dari SKT, Sigaret Kretek Mesin (SKM), hingga cerutu sungguhan.
Rokok Mustika diproduksi oleh PT. Mustika Tembakau Indonesia (MTI) dari Sidoarjo. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2005 dan sudah mengeluarkan banyak varian produk mulai dari SKT, Sigaret Kretek Mesin (SKM), hingga cerutu sungguhan.
4.0 peringkat
4/5
Total Score i3

Spesifikasi

  • Batang enak dijepit
  • Isapan tidak terlalu berat
  • harga merakyat

Kekurangan

  • Bungkusnya terlalu banyak menggunakan material plastik