puntung rokok tidak menyebabkan kebakaran hutan
data

Benarkah Puntung Rokok Menyebabkan Kebakaran?

Dalam beberapa bulan terakhir, tingkat panas di Indonesia sungguh-sungguh membuat badan menjadi gerah. Penyebabnya, suhu udara bisa mencapai 38 derajat celcius. Suhu udara di luar kebiasaan, konon, mampu membuat kebakaran di berbagai daerah. Salah satu alat yang mendorong terjadinya kebakaran adalah puntung rokok. 

Namun, saya sedikit penasaran, sih. Benarkah puntung rokok mampu menyebabkan terjadinya kebakaran hutan? Pertanyaan ini memang harus dijawab dengan tuntas. Sebab, jika kamu mengetikkan kata “puntung rokok penyebab kebakaran” di mesin pencari Google, ada banyak berita yang menyebutkan hal tersebut. 

puntung rokok menyebabkan kebakaran

[Kalo kamu ga bisa scan, klik di sini]

Masalahnya, mayoritas pemberitaan tersebut lebih banyak menyertakan kata “diduga” ketimbang benar-benar memastikan bahwa puntung rokok lah penyebab kebakaran yang sebenar-benarnya. 

Sayangnya, hasil dari berbagai pemberitaan tersebut, pada akhirnya, netizen lebih suka menyebutkan bahwa puntung rokok menyebabkan kebakaran. 

Puntung Rokok Tidak Bisa Menyebabkan Kebakaran Hutan

puntung rokok

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pemberitaan media tentang puntung rokok adalah penyebab kebakaran sangat masif. Namun, ada tiga penelitian yang membantah bahwa puntung rokok tidak bisa menyebabkan kebakaran hutan. 

Pertama, Kurnia (2016) melakukan penelitian tentang Laporan Perlindungan Hutan Sumber Api Kebakaran. Ia melakukan ujicoba dengan satu batang rokok di serasah, dua batang rokok di serasah, dan dua batang rokok disatukan di serasah. 

Hasilnya mengejutkan. Tidak api yang menyala. Tetapi ada bagian yang hangus di daerah puntung rokok yang dibuang sembarangan. Oleh karena sudah hangus maka tidak bisa menyebabkan kebakaran hutan. 

Kedua, Rinumpoko (2017) melakukan penelitian tentang Fenomena Rokok Menyebabkan Kebakaran Hutan di Indonesia. Ia melakukan ujicoba serupa seperti Kurnia dengan membakar satu batang rokok yang telah tersimpan di serasah (ranting dan daun bekas), dua batang rokok yang juga tersimpan di serasah, dan dua batang rokok disatukan kemudian disimpan di serasah.

Setelah peneliti melakukan ujicoba tersebut dan mengamati sekitar sepuluh menit, ternyata hasilnya tidak sesuai harapan netizen. Tingkat bara api tidak cukup mampu untuk membakar serasah. Sebab, suhu pada puntung tidak lebih dari 100 derajat celcius. Padahal, dalam proses Flaming, syarat terjadinya kebakaran yang bisa membuat lingkungan di hutan hangus minimal 285 derajat celcius.

Ya, Puntung Rokok Memang Bukan Penyebab Kebakaran

Sebuah penelitian termutakhir berasal dari Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol.22/No.2/Oktober 2022. Dalam jurnal tersebut terdapat penelitian Analisis Penjalaran Api Puntung Rokok Terhadap Lahan Gambut yang dilakukan oleh Rukmini, dkk. 

Baca di sini [Uji Puntung Rokok]

Ujicoba penelitian tersebut lebih spesifik daripada yang dilakukan Kurnia dan Rinumpoko. Rukmini, dkk menggunakan subjek enam merek yaitu Dji Sam Soe, Gudang Garam Merah, LA, Sampoerna Mild, Marlboro, dan Lucky Strike. 

Sedangkan objeknya adalah lahan gambut, ilalang, dan semak belukar. Untuk memastikan api puntung  benar-benar terbakar, Rukmini, dkk menggunakan kipas angin. 

Hasilnya, lagi-lagi, tidak sesuai harapan netizen. Suhu paling tinggi yang terdapat di Dji Sam Soe hanya mencapai 97 derajat celcius. Artinya, sesuai dengan proses Flaming, puntung tidak mampu menyebabkan kebakaran hutan. 

Sedangkan yang menggunakan dorongan kipas angin hanya LA, Dji Sam Soe, dan Gudang Garam Merah yang mampu membuat percikan api menyala. Durasi yang membuat api menyala hanyalah 9-12 menit, setelahnya hangus. Untuk hangusnya, ketiga merek tersebut hanya mampu membakar lahan sebesar sekepalan tangan. 

kebakaran hutan

Foto: environment-indonesia.com

Dengan demikian, dari ketiga penelitian di atas telah terjawab bahwa puntung rokok memang tidak bisa menyebabkan terjadinya kebakaran. 

Pertama, syarat api yang dihasilkan dari puntung tidak cukup mampu membakar hutan. Minimal 285 derajat celcius sedangkan api dari puntung  hanya maksimal 100 derajat celcius. 

Kedua, apa pun merek rokok baik itu yang membutuhkan pengisapan dengan durasi lama seperti SKT ataupun durasi cepat seperti SPM ternyata tidak mampu membuat api bertahan lama. Sebab, apinya hanya mampu bertahan maksimal 12 menit. 

Hasil dari 12 menit pun hanya mampu membakar lahan sebesar sekepalan tangan. Tidak bisa menyebabkan kebakaran satu apalagi sampai puluhan hektar. 

Jadi, mohon yang skeptis terhadap batang atau puntung rokok, lebih bijak lagi dalam memberikan kesimpulan, ya. Jangan serampangan dalam membuktikan sesuatu, ya.