hubungan kota ramah anak rokok
OPINI

Apa Hubungan Kota Ramah Anak dan Rokok?

Jika kamu tinggal di Indonesia, ada banyak hal unik yang mudah kamu temukan. Salah satunya, hubungan kota ramah anak dan rokok. Kalo kamu pernah membaca peraturan daerah atau regulasi tersebut, akan ada keganjilan. Baik itu secara parsial maupun bahkan menyeluruh. Kok bisa hal tersebut terjadi?

Bahkan, hampir seluruh daerah di Indonesia mendapatkan amanat dari pemerintah pusat bahwa peraturan tersebut wajib terlaksana. Demi tercapainya sebuah slogan: Kota Ramah dan Layak Anak. Kekhawatirannya adalah, peraturan tersebut hanyalah sebuah peraturan dan mengabaikan keadilan. Hanya melihat dari satu sisi, tidak melihat dari sisi yang lain. 

Dengan demikian, hal tersebut menjadi suatu problem. Tentu saja problem yang mengaitkan sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

Hubungan Kota Ramah Anak dan Rokok?

Gembar-gembor persoalan hubungan kota ramah anak dan rokok telah menjadi isu di dunia kretek. Seakan-akan ada perseteruan antara rokok vs anak. Mulai dari perokok yang lebih mementingkan rokok daripada kebutuhan gizi anak hingga perokok yang masih suka merokok di samping anak. Tentu saja, isu ini akan terus awet dan bukan tidak mungkin berlipat ganda. 

Yang jadi masalah adalah siapa yang mengelola isu tersebut bisa tetap awet hingga kini? Tentu saja, aktor utama di balik perseteruan ini adalah kaum antirokok. Kaum tersebut memang berupaya mempertahankan isu ini sehingga perokok lah yang menjadi aktor paling salah. 

Padahal, tanpa harus memiliki sebutan kota ramah anak, sebuah kota juga bisa menyediakan tempat yang ramah anak. Contohnya: Madura. Daerah yang letaknya di timur Pulau Jawa merupakan salah satu penghasil rokok yang cukup mumpuni. Ada banyak merek rokok yang bertebaran dan kehidupan petani tembakau di sana cukup riuh. 

Namun, apakah dengan kehidupan tersebut maka mereka akan mengerdilkan peran anak-anak? Jawabannya, tidak. Ada banyak tempat ramah anak di sana. Salah satu contohnya seperti Taman Merdeka. Anak-anak di sana bisa bermain dan orang tua tidak perlu repot mengeluarkan biaya alias gratis. 

Tidak hanya di Madura, Kudus yang dikenal sebagai Kota Kretek karena memang banyak pabrik kretek di sana ternyata juga tidak mengabaikan tempat bermain anak-anak. Seperti Joglo Dopang yang menawarkan pemandangan alam tidak terkira. 

Lalu, sekali lagi, apa hubungannya kota ramah anak dan rokok?

Ada Banyak Faktor selain Rokok 

Ada pendidikan, ada aktivitas budaya, ada kelembagaan, dan sederet faktor yang mana tiap faktor memiliki tiga hingga lima indikator. Lalu, kenapa hanya rokok yang selalu dikaitkan?

Semestinya pemerintah daerah (pemda) juga melihat apakah kota tersebut bebas dari predator seksual. Kemudian, apakah pemda juga mengetahui seberapa banyak kekerasan orang tua atau orang dewasa kepada anak. Dan, benarkah pemda telah menyediakan tempat bermain anak secara gratis.

Jangan-jangan, hal-hal tersebut tidak mampu terpenuhi kemudian rokok menjadi kambing hitam. Bahkan, penyebab utama persoalan ini. Nah, jika sudah begitu, ketahuan, bukan?