kenaikan cukai rokok
OPINI

Kenaikan Cukai Rokok Membuat Inflasi Meroket

Selama pemerintah masih memberlakukan kenaikan cukai rokok yang tinggi, selama itu pula inflasi di seluruh wilayah Indonesia meroket.

Rokok adalah barang yang memberikan pengaruh tinggi terhadap inflasi. Kenaikan harga rokok yang berasal dari peningkatan tarif cukai memberikan pengaruh jangka panjang terhadap inflasi.

Kecenderungannya, begitu Menteri Keuangan membuat keputusan kenaikan tarif cukai. Keputusannya muncul pada akhir tahun untuk tahun buku berikutnya. Namun, pabrik rokok tidak serta merta mengubah harga rokok berdasarkan tarif baru.

Tetapi, yang dilakukan, harga rokok akan meningkat perlahan agar konsumen tidak kabur karena harga yang tiba-tiba melonjak tinggi. Strategi merugi ini untuk menjaga konsumen setia atas merek rokok tertentu. 

Rokok sebagai Kebutuhan Harian

Rokok, bagi sebagian orang, merupakan kebutuhan harian. Itulah yang menjadikan seolah kewajiban bagi warung atau toko kelontong untuk menyediakan rokok dan produk tembakau. 

Perputaran rokok termasuk cepat karena permintaan yang tinggi dari konsumen. Rata-rata orang menghabiskan satu bungkus rokok dalam sehari. 

Dalam satu daerah bisa terlihat tingkat konsumsi rokoknya. Semakin tinggi konsumsinya, di daerah tersebut rokok akan memberikan pengaruh terhadap inflasi. 

Kenaikan Cukai Rokok dan Inflasi 

Salah satu komponen yang memberi pengaruh terhadap harga rokok yakni tarif cukai. Bahkan, kecenderungannya terjadi karena kenaikan tarif cukai justru menekan komponen lain. Bahan baku yang menentukan kualitas rokok justru diubah untuk menekan biaya produksi. 

Kini, daerah-daerah yang biasanya menghasilkan tembakau dengan kualitas istimewa seperti Temanggung dengan tembakau srinthilnya justru sepi peminat. Pabrikan rokok mengurangi permintaan tembakau kualitas istimewa dan mencari penggantinya yang lebih masuk akal. 

Bila digabung, keberadaan cukai dan komponen pajak sudah mengambil porsi di sekitaran 80% dari harga rokok. 

Tetapi, kebijakan untuk menaikkan tarif cukai tidak pernah berhenti meskipun industri hasil tembakau sudah babak belur. Dari sisi konsumen tidak menjangkau rokok kualitas atas dari golongan I. Sedangkan, rokok ilegal beredar luas memberi alternatif yang lebih terjangkau. 

Dampak lainnya yakni laju inflasi yang tinggi dikarenakan kenaikan tarif cukai. Dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan cukai rokok sangat eksesif. Bahkan, Sri Mulyani langsung memberikan pengumuman kenaikan cukai rokok untuk dua tahun terakhir. 

Alhasil, inflasi merokok. Inflasi biasanya terjadi karena ada barang yang telah menjadi kebiasaan atau kebutuhan masyarakat. Apalagi permintaan terhadap rokok, bukannya menurun, tetapi malah meningkat. Alhasil, ini kebijakan yang salah kaprah.