Senior Caffe Latte
REVIEW

Senior Caffe Latte, Rokok Rasa Kopi yang Wajib untuk Dicicipi

Senior Caffe Latte menawarkan harga yang terjangkau, sensasi rasa yang berbeda, dan tiap isapannya menghadirkan rasa kopi. Sungguh nikmat!

Dibandingkan dengan rokok putih, rokok kretek terus saja melakukan inovasi rasa mulai dari rokok rasa teh, rasa madu, rasa kurma, rasa mangga, dan kini muncul rasa yang lebih khusus lagi: rokok rasa kopi. Bahkan mungkin, inovasi rokok kretek terus tinggal landas sampai tak terbatas.

Sebab, bisa aja besok, lusa, atau, seminggu lagi, sebulan lagi, atau setahun lagi akan muncul rokok kretek dengan rasa yang tidak pernah kita duga sebelumnya. 

Misalnya rokok rasa jambu mete dan rokok rasa duren. Bahkan yang ramai jadi bahan guyonan para perokok, bakal muncul di kemudian hari rokok kretek rasa sate kambing, tongseng dan oseng mercon. Bisa saja. Namanya juga inovasi. Jika pasar menghendaki, pabrikan rokok pasti terus melaju dengan inovasi.

Sedangkan rokok putih, baik itu dari pabrikan mazhab besar maupun dari pabrikan rokok putih dari Siantar, Sumatra, sepengetahuan saya, inovasinya hanya mentok pada rokok rasa menthol. Lalu belakangan muncul produk dari JTI yaitu Camel Active Purple, dan produk dari KT&G salah satu varian Esse kelas SPM yaitu rokok Esse Blue Change Apple Mint. Sudah. Gak lebih dari itu. Atau Anda tahu ada rokok SPM lain yang menawarkan rasa-rasa seperti rasa kopi?

Sehingga kemudian kita sebagai perokok tidak bisa membayangkan rokok putih rasa mangga apalagi rokok putih rasa teh manis. Jangan pula membayangkan akan ada rokok putih rasa kopi. Karena memang belum ada! SPM atau rokok putihan mentok hanya ada jenis rasa itu saja termasuk menthol. Dan kedua jenis rasa dari rokok putihan ini saya sudah pernah mencobanya.

Penerimaan perokok atas produk SPM dengan rasa-rasa biasa saja. Gak bikin rame. Inovasi rokok putih dengan rasa-rasa, apalagi rasa khusus kayak kopi, memang lebih inovatif dilakukan rokok kretek apabila dibandingkan dengan rokok putihan.

Awal Mula Rokok Kretek dengan Rasa Beragam

Sebelum saya membahas rokok Senior Caffe Latte ada baiknya kita tengok dulu tren rokok kretek dengan rasa-rasa. Sebenarnya, mulanya dari mana, dan siapa yang melakukannya terlebih dahulu sehingga kini jadi populer di kalangan para perokok yang menyukai rokok dengan rasa-rasa buah dan rasa khusus seperti kopi. 

Inovasi rokok kretek dengan rasa-rasa khusus, bukan rasa fruity, sebenarnya sudah terjadi cukup lama dengan kemunculan rokok Djarum Black Capucino pada tahun 2004. Namun saat itu, aktivitas media sosial belum seramai sekarang sehingga rokok Black Capuccino dari Djarum Kudus, itu tidak ramai dibicarakan netizen pada saat kemunculannya di pasaran.

Seandainya rokok Djarum Black Capuccino itu muncul pada masa sekarang, mungkin akan muncul pula kegaduhan di antara perokok yang akan membahas keberadaan rokok rasa cappuccino itu. Sayangnya, sebagaimana kita tahu kemunculan Djarum Black Capuccino sudah berlangsung cukup lama.

Selain itu, rokok Djarum Black Capuccino berjenis kelamin Mild sehingga harganya memang rada mahal apabila dibandingkan dengan rokok kelas rakyat berjenis kelamin SKT. Segmen pasarnya juga berbeda. Sehingga berbeda pula dengan pada saat awal kemunculan rokok Juara Teh Manis yang mendobrak pakem rokok kretek tanpa filter dengan rasa khusus yang kemudian ramai jadi bahan pembicaraan para perokok, baik itu di dunia maya maupun jadi obrolan ringan perokok di warung-warung angkringan. 

Ya, Juara Teh Manis memang fenomenal. Sejak kemunculan pertamanya pada tahun 2018, rokok SKT Juara Teh Manis perlahan tapi pasti jadi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan perokok SKT. Apalagi harganya kala itu hanya 9000 rupiah. Tentu sangat menarik minat perokok untuk mencobanya. 

Dari Juara Teh Manis Merambah ke yang Lain

Sebenarnya awal mula meluncur di pasaran, rokok SKT Juara Teh Manis diproduksi oleh PT Trisakti Purwosari Makmur, Pasuruan, yang masih ada hubungan dengan perusahaan rokok asal Korea KT&G. Tak berselang lama, entah kenapa kemudian pabrik pembuatannya beralih ke PT Sentosa Abadi Purwosari Malang, yang juga masih anak usaha dari KT&G, Korea.

Sejak itu, ramai-ramai pabrikan rokok indie memproduksi rokok rasa teh, dan inovasi rokok dengan rasa khusus terus berkembang hingga sekarang. Apalagi setelah salah satu pabrikan rokok mazhab besar ikut bermain dengan meluncurkan rokok Djarum 76 yang meraih kesuksesan dengan hadirnya rokok 76 Madu Hitam, lalu disusul dengan rasa Kurma pada saat menyambut Ramadan tahun lalu.

Kemudian yang belum lama ini bikin heboh juga dengan kemunculan rokok Djarum 76 Mangga yang mendapat sambutan hangat perokok SKT. Kemunculannya langsung melakukan sapu bersih terhadap rokok Juara Mangga yang telah meluncur terlebih dahulu yang diproduksi PT Sentosa Abadi Purwosari Malang. 

Rokok SKT Djarum 76 Mangga disambut pasar dengan baik. Serapan produk rokok ini menurut kabar dari wong-pusat makin luas. Artinya, sudah tentu para perokok menyambutnya dengan tangan terbuka.

Setelah sukses dengan produk rokok SKT, pabrikan rokok kretek kembali melakukan inovasi rokok dengan rasa khusus yang kali ini muncul juga dari pabrikan rokok asal Kudus. Hanya saja kali ini kemunculannya berjenis kelamin SKM atau Sigaret Kretek Mesin. Rokok kreteknya memakai filter. Namanya Senior Caffe Latte dari Kudus.

Senior Caffe Latte Bukan Rokok SKM Pertama dengan Rasa Kopi

Sebelum kemunculan rokok Senior Caffe Latte ini sebenarnya ada rokok SKM rasa kopi yang sudah muncul duluan di pasaran. Sayangnya, kemunculannya mendapatkan ulasan yang buruk dan tidak diterima pasar karena rasanya yang ambyar. Mungkin juru raciknya masih coba coba namun nekad tetap memproduksi sehingga pasar tidak menerima dengan baik.

Sehingga kemunculan rokok Senior Caffe Latte ini bisa jadi pengobat rindu rokok rasa kopi yang dulu ditinggalkan oleh Juara Kopi yang kurang diterima pasar. 

Jika anda termasuk perokok lawas berusia di atas 35 tahun dan tinggal di Jawa, saya yakin anda pasti tahu atau minimal pernah mendengar rokok Senior. Warna bungkusnya yang khas dengan warna biru bergaris miring perpaduan antara warna orange, merah dan kuning yang kemudian jadi ikonik dari rokok Senior.

Hanya saja, dulu SKM Senior produknya regular dengan rasa SKM original lazimnya rokok filter lainnya. Di Jogja saja, sudah lama rokok Senior menghilang dari peredaran.  

Kini disaat pasaran rokok ramai bermunculan dengan rokok varian rasa buah termasuk rasa kopi. Maka bisa jadi, keriuhan rokok rasa buah dan kopi menjadi pemicu dan menginspirasi pabrikan rokok Senior untuk ikut melakukan inovasi rokok dengan rasa khusus.

Hingga beberapa hari yang lalu saya mendapatkan rokok Senior Caffe Latte sudah ada di etalase toko kelontong di jogja. Tentu ini kejutan yang menyenangkan bagi saya yang senang menjajal berbagai varian rasa rokok. 

Desain Klasik dengan Warna Asyik

Konsep desainnya masih seperti konsep desain kemasan Senior yang ikonik itu. Hanya saja warnanya beradaptasi ke rasanya. Warna desain Senior Caffe Latte kecoklatan. Warna kopi susu yang suram. Pada bagian atasnya masih ada baris warna miring dengan warna merah dan warna keemasan yang juga muram. Sedangkan pada bagian bawah garis dua warna itu terdapat dua butir image kopi yang sudah di-roasting

Senior Caffe Latte

Secara desain, rokok Senior Caffe Latte ini menarik. Sebab, menyesuaikan dengan rasa yang ditawarkan kepada pembeli yaitu rasa kopi latte. Walaupun warnanya tidak sesuai dengan desain jaman sekarang yang biasanya menampilkan warna-warna cerah kekinian.

Akan tetapi, warna yang hadir pada kemasan rokok Senior Caffe Latte menggambarkan warna campuran kopi dengan susu yang kadar kemanisannya sedang. Sehingga warnanya tidak hitam kecoklatan yang pekat, melainkan warna coklat yang suram. 

Untuk desainnya, rokok Senior ini saya beri nilai 7 dari 10. Sebenarnya saya terkesan dengan warnanya yang klasik. Hanya saja memang kurang sempurna pada finishing desainnya. Seandainya ada perlakuan khusus pada bagian-bagian yang ditonjolkan, semisal garis garisnya atau font mereknya diberi spot uv atau diberi embos walaupun tipis. Tentu penilaian saya akan naik lagi bisa mencapai 8 dari 10.

Rupa Menyesuaikan Harga

Tapi mungkin kebijakan pabrik rokok Senior membuat kemasan bungkusnya secara sederhana tentu punya pertimbangan lain. Salah satunya mungkin pertimbangan harga jualnya. Karena jika desainnya digarap secara mewah, tentu akan mempengaruhi harga jualnya. Sebab, biaya produksi kemasnnya saja bakal tinggi. 

Senior Caffe Latte

Rokok SKM Senior Caffe Latte ini di pasaran harganya bisa dibilang terjangkau untuk ukuran rokok SKM reguler dengan rasa khusus pula. 

Saya beli Caffe latte harganya hanya 15k saja. sedangkan HJE (Harga Jual Eceran) di pita cukainya 15325. Menurut kabar wong-pusat, sejak tgl 16 Oktober rokok Senior Caffe Latte sudah ada di etalase warung-warung rokok di Jogja. 

Batangannya Harum Kopi

Saat saya membuka kotak kemasannya, segera saja aroma kopi menyambar, harum banget. Batangannya saya cabut, aroma kopinya makin sedap.  

Saat ujung isapnya saya sulut dengan api korek, tarikannya halus namun krasa mantap. Rasanya juga halus dengan aroma dan rasa kopin yang tipis. Jika rokok SKT Djarum Istimewa Kopi Hitam rasa kopinya pekat dan tebal. Maka Senior Caffe Latte menawarkan rasa yang halus.

Batang Senior Caffe Latte

Rasa legit kopi latte yang menebarkan aroma sedap, menggoda orang-orang yang ada di sekitar kita. Di antara tekanan rasa kopi yang pekat, masih krasa juga rasa pedas cengkehnya walaupun sangat tipis. 

Untuk rasa rokok Senior Caffe Latte ini saya berani memberi nilai 8,5 dari 10. Sedap betul. Dan saya merasa yakin jika rokok Senior Caffe Latte ini bakal jadi rokok harian beberapa orang yang gemar ngopi kopi single origin di kedai-kedai kopi.

Saya termasuk orang yang membeli beberapa kali rokok Senior Caffe Latte karena godaan rasanya yang memikat. Namun sayangnya, Senior Caffe Latte ini belum mampu menggeser selera saya dari Djarum Coklat Extra yang segar. 

Akan tetapi, rokok Senior Caffe Latte ini menawarkan rasa yang berbeda untuk anda yang sudah terbiasa menikmati rokok SKM regular. Karena rokok Senior Caffe Latte ini menawarkan rasa yang berbeda. Karena ada sensasi berbeda pada tiap isapannya sejak asap pertamanya masuk ke mulut Anda. Percayalah!