impor cengkeh
PERTANIAN

Cengkeh di Antara Impor dan Regulasi yang Menyiksa

Dari impor cengkeh hingga regulasi yang tak mendukung maka menyebabkan tata kelola per-cengkeh-an tidak kunjung membaik. 

Dalam survei Jakpat, 6 dari 100 generasi Z enggan bekerja di sektor pertanian. Alasannya beragam. Tak ada pengembangan karir, penuh risiko, pendapatan kecil, tidak dihargai, dan tidak menjanjikan. 

Di Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat keenam untuk proporsi tenaga kerja di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan. Di bawah Myanmar, Laos, dan tentu saja Vietnam. Indonesia hanya sedikit lebih baik daripada Malaysia dan Filipina.

Data-data di atas barangkali menjadi alasan bahwa, pada akhirnya, negara harus mengakali kebutuhan dalam negeri dengan melakukan impor. Termasuk salah satunya, impor cengkeh. 

Impor Cengkeh

Indonesia adalah negara produsen cengkeh terbaik di dunia. Negara kita mengalahkan Madagaskar dan Tanzania. Meskipun menjadi yang terbaik, Indonesia juga mengimpor cengkeh dari kedua negara tersebut. Ironisnya, tren impor cengkeh meningkat sejak 2021 hingga kini. 

Banyak faktor mengapa itu terjadi. Anomali cuaca, produktivitas menyusut, kurang pemeliharaan, hingga regulasi yang tak berpihak. Akhirnya, nelangsa bertubi-tubi khususnya ke petani cengkeh. Harga cengkeh stagnan, pendapatan tak berlebih.

Regulasi yang Tidak Mendukung

Tentang regulasi. RPP Kesehatan datang, petani cengkeh pasti merugi. Pasalnya, di sana ada pasal mengenai dilarang menggunakan bahan tambahan selain tembakau. Apa yang dimaksud dengan bahan tambahan? Apakah itu cengkeh? Tidak ada pasal lain yang menjelaskan tentang hal tersebut.

Padahal, kita tahu, tanpa cengkeh tak ada kretek. Sedangkan lebih dari 90% cengkeh untuk kebutuhan industri kretek. Apa jadinya jika regulasi tersebut menjadi sah? Lenyap bagi petani cengkeh. Dunia cengkeh bahkan kembali ketika BPPC mengurusi tata kelola cengkeh .

Ini yang tidak bisa dibiarkan. Tidak ada satu pun negara di dunia yang mengonsumsi kebutuhan cengkeh sebanyak itu selain Indonesia. Sudah semestinya, sebagai sebuah kebutuhan ekonomi, warisan Nusantara, dan tanaman asli Nusantara, kita perlu melindungi cengkeh. Dari hulu hingga hilir. 

Pemerintah Perlu Benahi Tata Kelola Cengkeh

Mulai akhir Februari hingga Mei adalah panen cengkeh. Itulah panen yang semestinya akan memberikan dampak positif bagi petani cengkeh. Harga panen yang baik akan berdampak baik dengan kesejahteraan petani cengkeh.

Akan tetapi, satu hal yang perlu dibenahi adalah tata kelola cengkeh. Kondisi alam memang tidak bisa diprediksi, tetapi dengan tata kelola yang baik, petani cengkeh bisa untung. Sebutan emas hitam tidak keliru. Sebutan yang barangkali bisa terjadi lagi dalam tahun ini hingga tahun-tahun seterusnya.