petani tembakau di sampang
PERTANIAN

Harapan Petani Tembakau di Sampang: Panen Sempurna, Harga Jual Tembakau Melangit

Konon, tahun 2024 adalah tahun yang hampir sama dengan tahun 2023. Maksudnya, tahun 2024 akan mengalami musim panas yang hebat. Namun, dengan durasi yang lebih pendek. Menariknya, justru karena panas itulah berkah terhadap petani tembakau, khususnya di Sampang, Madura.

Mengapa begitu? Karena petani tembakau di Sampang cukup optimis dengan cuaca tahun ini. Apalagi, melihat hasil tahun lalu yang cukup menggembirakan maka harapan yang sama bisa terduplikasi pada tahun ini. 

Tentu saja, semua proses pengolahan akan terpantau dengan baik apabila ada dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sampang. Jika mau membandingkan dengan Pamekasan dan Sumenep, memang kalah. Namun, siapa sangka, ternyata ada harapan baru bagi petani tembakau di Sampang.

Varietas Prancak 95 Menjadi Andalan

Sejak tahun 2023, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Sumenep telah mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan varietas Prancak 95. Alasannya, aroma gurih dan harum sehingga cocok untuk menjadi bahan baku rokok kretek. 

Terlebih, lahan di Sampang termasuk lahan yang kering dan terletak di pegunungan atau tegalan. Maka dari itu, menjadi wajar apabila varietas Prancak 95 bisa berpotensi yang positif untuk petani tembakau di Sampang.

Ciri dari tembakau varietas Prancak 95 adalah bentuknya silindris setelah dipangkas. Kemudian, bentuk daunnya oval agak sempit serta duduk daun batang membentuk sudut lancip. Tinggi tanaman antara 60 sampai 80 cm. Kemudian, jumlah daun antara 14 hingga 18 lembar. 

Hal yang menarik dari tembakau varietas Prancak 95 adalah tahan dari penyakit lanas. Untuk produktivitasnya mencapai 804 kilogram per hektar dengan indeks mutu 57. Untuk kadar nikotinnya, rata-rata 2,13 persen. 

Pada 2023, luas lahan tembakau di Sampang mencapai 5.761 hektar dengan total petani tembakau mencapai 40.000 orang. Nah, ketika melihat kondisi cuaca tahun ini, sepertinya akan ada penambahan jumlah petani. Tentu saja ini kabar menggembirakan bagi Industri Hasil Tembakau. 

Jenis Tembakau Rajang Masih Menjadi Pilihan

Di Desa Menteng, Kecamatan Rajang, Sumenep, jenis tembakau rajang menjadi pilihan terbaik untuk memperoleh pemasukan yang besar. Sebab, dengan tembakau rajang lah orang-orang di desa tersebut mampu menunjang pertumbuhan ekonomi di Sampang.

Akan tetapi, sekali lagi, bagaimana proses pendampingan sejak produksi hingga distribusi adalah tugas pemerintah. Tanpa dukungan pemerintah, mata rantai tembakau di Sampang tidak akan berjalan maksimal. 

Seharusnya, apabila pemerintah telah melihat kondisi Sampang yang begitu menggairahkan untuk pasar tembakau, dukungan secara materiil dan immateriil harus ada. Jangan sampai petani tembakau di Sampang sengsara, tetapi malah pemerintah abai.

Yang seharusnya ada, petaninya bahagia, industrinya tumbuh, dan pemerintahnya ikut bahagia. Ketika dari hulu hingga ke hilir semuanya mendukung maka bukan tidak mungkin akan ada Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Sampang. 

Dengan demikian, pemerintah pusat tidak akan khawatir. Selain Pamekasan dan Sumenep, ternyata di kemudian hari, Sampang juga dapat menjadi andalan untuk perekonomian nasional, khususnya Jawa Timur.