\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Angka inflasi kita masih berada di angka 3 persen, pertumbuhan ekonominya pun stagnan di angka 5 persen, di sisi lain juga terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya kenaikan cukai rokok yang tinggi tentunya akan mengerek harga jual rokok di pasaran. Kenaikan di angka 23 persen diperkirakan akan mengerek kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen. 
<\/p>\n\n\n\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Pertama, <\/strong>penurunan omzet pabrikan sebesar 15-20 persen. Saat ini saja telah terjadi penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 7 persen. Padahal tahun-tahun sebelumnya penurunan volume masih berada di angka 2%.
<\/p>\n\n\n\n

Angka inflasi kita masih berada di angka 3 persen, pertumbuhan ekonominya pun stagnan di angka 5 persen, di sisi lain juga terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya kenaikan cukai rokok yang tinggi tentunya akan mengerek harga jual rokok di pasaran. Kenaikan di angka 23 persen diperkirakan akan mengerek kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen. 
<\/p>\n\n\n\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kenaikan cukai rokok di angka 23 persen akan memberikan dampak negatif bagi pemerintah. Apa saja dampaknya?<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Pertama, <\/strong>penurunan omzet pabrikan sebesar 15-20 persen. Saat ini saja telah terjadi penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 7 persen. Padahal tahun-tahun sebelumnya penurunan volume masih berada di angka 2%.
<\/p>\n\n\n\n

Angka inflasi kita masih berada di angka 3 persen, pertumbuhan ekonominya pun stagnan di angka 5 persen, di sisi lain juga terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya kenaikan cukai rokok yang tinggi tentunya akan mengerek harga jual rokok di pasaran. Kenaikan di angka 23 persen diperkirakan akan mengerek kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen. 
<\/p>\n\n\n\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Terlepas dari alasan apapun yang dilontarkan oleh pemerintah, satu hal yang pasti adalah kebijakan ini adalah sebuah kebodohan yang akan menjadi blunder bagi pemerintah.
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai rokok di angka 23 persen akan memberikan dampak negatif bagi pemerintah. Apa saja dampaknya?<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Pertama, <\/strong>penurunan omzet pabrikan sebesar 15-20 persen. Saat ini saja telah terjadi penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 7 persen. Padahal tahun-tahun sebelumnya penurunan volume masih berada di angka 2%.
<\/p>\n\n\n\n

Angka inflasi kita masih berada di angka 3 persen, pertumbuhan ekonominya pun stagnan di angka 5 persen, di sisi lain juga terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya kenaikan cukai rokok yang tinggi tentunya akan mengerek harga jual rokok di pasaran. Kenaikan di angka 23 persen diperkirakan akan mengerek kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen. 
<\/p>\n\n\n\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Niat awal pemerintah menaikkan cukai rokok adalah untuk menggenjot penerimaan negara, tapi tiba-tiba kenaikan 23 persen ini alasannya berubah menjadi pengurangan jumlah konsumsi rokok masyarakat. Pemerintah lagi-lagi tidak mau jujur kalau sedang butuh duit, sehingga dalil pengendalian menjadi tameng bagi kebijakan menaikkan cukai rokok. 
<\/p>\n\n\n\n

Terlepas dari alasan apapun yang dilontarkan oleh pemerintah, satu hal yang pasti adalah kebijakan ini adalah sebuah kebodohan yang akan menjadi blunder bagi pemerintah.
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai rokok di angka 23 persen akan memberikan dampak negatif bagi pemerintah. Apa saja dampaknya?<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Pertama, <\/strong>penurunan omzet pabrikan sebesar 15-20 persen. Saat ini saja telah terjadi penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 7 persen. Padahal tahun-tahun sebelumnya penurunan volume masih berada di angka 2%.
<\/p>\n\n\n\n

Angka inflasi kita masih berada di angka 3 persen, pertumbuhan ekonominya pun stagnan di angka 5 persen, di sisi lain juga terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya kenaikan cukai rokok yang tinggi tentunya akan mengerek harga jual rokok di pasaran. Kenaikan di angka 23 persen diperkirakan akan mengerek kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen. 
<\/p>\n\n\n\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Pengumuman ini sontak membuat kaget semua kalangan. Asumsi kenaikan sebesar dua digit awalnya diprediksi berada pada angka 11-13 persen. Kisaran tersebut saja sudah membuat was-was pelaku semua pihak karena besarannya terlalu tinggi, apalagi ternyata besaran kenaikannya hingga 23 persen, pelaku industri pingsan mendadak, konsumen harus mengurut dada, petani dan buruh harap-harap cemas akan kabar ini.
<\/p>\n\n\n\n

Niat awal pemerintah menaikkan cukai rokok adalah untuk menggenjot penerimaan negara, tapi tiba-tiba kenaikan 23 persen ini alasannya berubah menjadi pengurangan jumlah konsumsi rokok masyarakat. Pemerintah lagi-lagi tidak mau jujur kalau sedang butuh duit, sehingga dalil pengendalian menjadi tameng bagi kebijakan menaikkan cukai rokok. 
<\/p>\n\n\n\n

Terlepas dari alasan apapun yang dilontarkan oleh pemerintah, satu hal yang pasti adalah kebijakan ini adalah sebuah kebodohan yang akan menjadi blunder bagi pemerintah.
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai rokok di angka 23 persen akan memberikan dampak negatif bagi pemerintah. Apa saja dampaknya?<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Pertama, <\/strong>penurunan omzet pabrikan sebesar 15-20 persen. Saat ini saja telah terjadi penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 7 persen. Padahal tahun-tahun sebelumnya penurunan volume masih berada di angka 2%.
<\/p>\n\n\n\n

Angka inflasi kita masih berada di angka 3 persen, pertumbuhan ekonominya pun stagnan di angka 5 persen, di sisi lain juga terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya kenaikan cukai rokok yang tinggi tentunya akan mengerek harga jual rokok di pasaran. Kenaikan di angka 23 persen diperkirakan akan mengerek kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen. 
<\/p>\n\n\n\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Kekhawatiran akan kenaikan cukai rokok yang tinggi di tahun depan benar-benar terjadi. Setelah disepakati oleh DPR perihal kenaikan cukai tahun depan, meskipun besaran kenaikannya masih diperdebatkan, secara mengejutkan Presiden Jokowi tiba-tiba menyepakati besaran kenaikan tarif cukai rokok menjadi 23 persen di tahun depan. 
<\/p>\n\n\n\n

Pengumuman ini sontak membuat kaget semua kalangan. Asumsi kenaikan sebesar dua digit awalnya diprediksi berada pada angka 11-13 persen. Kisaran tersebut saja sudah membuat was-was pelaku semua pihak karena besarannya terlalu tinggi, apalagi ternyata besaran kenaikannya hingga 23 persen, pelaku industri pingsan mendadak, konsumen harus mengurut dada, petani dan buruh harap-harap cemas akan kabar ini.
<\/p>\n\n\n\n

Niat awal pemerintah menaikkan cukai rokok adalah untuk menggenjot penerimaan negara, tapi tiba-tiba kenaikan 23 persen ini alasannya berubah menjadi pengurangan jumlah konsumsi rokok masyarakat. Pemerintah lagi-lagi tidak mau jujur kalau sedang butuh duit, sehingga dalil pengendalian menjadi tameng bagi kebijakan menaikkan cukai rokok. 
<\/p>\n\n\n\n

Terlepas dari alasan apapun yang dilontarkan oleh pemerintah, satu hal yang pasti adalah kebijakan ini adalah sebuah kebodohan yang akan menjadi blunder bagi pemerintah.
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai rokok di angka 23 persen akan memberikan dampak negatif bagi pemerintah. Apa saja dampaknya?<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Pertama, <\/strong>penurunan omzet pabrikan sebesar 15-20 persen. Saat ini saja telah terjadi penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 7 persen. Padahal tahun-tahun sebelumnya penurunan volume masih berada di angka 2%.
<\/p>\n\n\n\n

Angka inflasi kita masih berada di angka 3 persen, pertumbuhan ekonominya pun stagnan di angka 5 persen, di sisi lain juga terjadi penurunan daya beli masyarakat. Dengan adanya kenaikan cukai rokok yang tinggi tentunya akan mengerek harga jual rokok di pasaran. Kenaikan di angka 23 persen diperkirakan akan mengerek kenaikan harga jual eceran rokok hingga 35 persen. 
<\/p>\n\n\n\n

Kondisi ini akan membuat konsumen tidak dapat menjangkau harga rokok, sehingga pabrikan akan mengalami penurunan omzet, banyak pabrik rokok yang akan gulung tikar. Alih-alih menaikan pendapatan negara dari sektor cukai justru yang terjadi adalah negara akan kehilangan pendapatan besar dari sektor ini.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kenaikan Tarif Cukai Rokok di Atas 10 Persen Adalah Kebijakan Tidak Bijak<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kedua,<\/strong> permintaan tembakau dari pabrikan ke petani akan mengalami penurunan sebesar 30 persen, sementara untuk permintaan cengkeh penurunannya sebesar 40 persen.
<\/p>\n\n\n\n

Dari penurunan omzet akan berefek kepada serapan bahan baku dikarenakan industrinya berjalan lesu, produksi akan berkurang. Dapat dibayangkan ada 1 juta petani tembakau dan 1,5 juta petani cengkeh yang menggantungkan hidupnya dari sektor industri hasil tembakau. Penurunan permintaan tembakau dan cengkeh dari pabrikan ke petani nantinya akan membuat petani kebingungan melempar hasil panen mereka. Kalaupun ada yang menyerap sudah dapat dipastikan para tengkulak yang bermain disana, harganya dipaksa serendah mungkin, petani yang tak punya pilihan mau tak mau akan melemparnya ke tengkulak. 
<\/p>\n\n\n\n

Petani merugi karena harga jual rendah. Dapat kita bayangkan bagaimana nasib selanjutnya para petani tembakau dan cengkeh ke depannya. Sudahkah pemerintah siap menanggulangi kerugian para petani tembakau dan cengkeh ini?<\/p>\n\n\n\n

Baca: Asal Muasal Cukai Rokok dan Perkembangannya<\/a><\/p>\n\n\n\n

Ketiga,<\/strong> semakin maraknya peredaran rokok ilegal. Kenaikan cukai rokok yang tinggi sudah pasti akan menaikkan peredaran rokok ilegal. Ketika konsumen mengonsumsi rokok legal bercukai, negara mendapatkan keuntungan yang paling besar, sebab dalam sebatang rokok konsumen menanggung beban cost sebesar 70 persen untuk pajak negara.
<\/p>\n\n\n\n

Rokok ilegal tidak menanggung beban cost cukai dan pajak negara lainnya, sehingga produsen rokok ilegal dapat menjual produknya jauh lebih murah dibanding rokok legal. 
<\/p>\n\n\n\n

Ketika konsumen dihadapkan pada semakin tidak terjangkaunya harga rokok legal, maka mengonsumsi rokok ilegal akan menjadi pilihan. Rokok ilegal akan membanjiri pasar seiring dengan tingginya angka permintaan. 
<\/p>\n\n\n\n

Tidak ada konsumen rokok yang loyal, semua orang tahu bahwa perokok dapat beradaptasi dengan jenis rokok lain yang baru dikonsumsinya hanya dalam jangka waktu 3 minggu. Harga rokok legal yang tidak terjangkau dan sifat adaptasi yang cepat dari konsumen rokok inilah yang menjadi ceruk pasar bagi produsen rokok ilegal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Cukai Tembakau untuk Kampanye Anti-Tembakau, Sebuah Ironi!<\/a><\/p>\n\n\n\n

Kita juga sama-sama tahu bahwa pemerintah sampai dengan hari ini masih kewalahan memberantas rokok ilegal. Bahkan Sri Mulyani secara terang-terangan mengatakan pemerintah baru bisa memberantas peredaran rokok ilegal di angka 3 persen saja. 
<\/p>\n\n\n\n

Kenaikan cukai sebesar 23 persen tidak akan menghasilkan apa-apa jika masyarakat marak mengonsumsi rokok ilegal. Lagi-lagi siapa yang dirugikan? Tentu negara.
<\/p>\n\n\n\n

Sungguh angka kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen merupakan kebijakan yang tidak masuk akal. Potensi lost-nya malah sangat besar. Alih-alih menggenjot penerimaan negara, justru malah merugikan negara. Tapi kalau alasan utamanya adalah mengurangi konsumsi rokok di masyarakat, bukankah sebaiknya ditutup saja pabrik rokok di Indonesia? Lalu disepakati bersama bahwa tembakau dan segala jenis olahan hasil tembakau adalah sesuatu yang ilegal di negara ini.
<\/p>\n","post_title":"Kenaikan Cukai Rokok Sebesar 23 Persen Berdampak Kerugian bagi Pemerintah","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kenaikan-cukai-rokok-sebesar-23-persen-berdampak-kerugian-bagi-pemerintah","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-09-14 07:32:41","post_modified_gmt":"2019-09-14 00:32:41","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6056","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5585,"post_author":"855","post_date":"2019-03-30 12:47:31","post_date_gmt":"2019-03-30 05:47:31","post_content":"\n

Subuh baru saja berlalu sejam yang lalu. Udara dingin di lereng gunung Sumbing ini masih terasa menusuk hingga tulang. Padahal jaket tebal telah mendekap, tetapi rasa dingin masih saja mampu membuat tubuh bergetar menggigil.
<\/p>\n\n\n\n

Mentari di balik gunung juga masih mengintip, hanya semburat kuning kemerah-merahan yang membuat gradasi di langit biru yang terpampang jelas. Embun pagi juga masih basah bertengger memadati daun-daun hijau, daun tembakau, sumber penghasilan terbesar masyarakat lereng gunung ini.
<\/p>\n\n\n\n

Kami berlima, pengurus Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), masih bersedekap menetralisir rasa dingin yang keterlaluan. Di antara jari-jemari terselip sebatang kretek yang sudah setengah jalan kami hisap.
<\/p>\n\n\n\n

Kami saling diam menunggu dua tokoh besar yang kabarnya pagi ini menapak ladang tembakau. Dua tokoh besar yang beberapa bulan ini menjadi alasan pertengkaran antara cebong dan kampret, akan datang bersamaan melihat lebih dekat geliat pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, suara mobil menderu merayapi tanjakan, memecah keharmonisan pagi dan sunyi kami. Kami menengok bersama ke arah suara, sekira 100 meter mobil Avanza hitam terus merangkak mendekati kami.
<\/p>\n\n\n\n

Kami yakin Jokowi dan Prabowo berada di dalamnya. Kabarnya mereka datang diam-diam. Hanya mengontak kami belaka. Mereka datang bersma tanpa pasukan, tanpa media dan sebuah setting dalam frame kamera. Bersama-sama. Menaiki mobil rakyat jelata bermerek Avanza, supaya tidak membuat heboh masyarakat desa. Katanya.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mobil sudah berhenti tepat di depan kami. Kedua pintu tengah terbuka beriringan. Jokowi keluar duluan, beberapa saat kemudian Prabowo menampakkan wujudnya. Keduanya memakai masker, celana jeans berwarna abu-abu, jaket gunung bercorak sama, kacamata hitam dan topi hitam bertulis rakyat jelata bertengger di kepalanya.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPenyamaran yang wagu!\u201d bisik Indi Hikami.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cHusssshhhh!\u201d Azami menyergah.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mengomandoi kami mendekat kepada keduanya, bersalaman. \u201cSehat, Pak? \u201c Sapa Azami kepada dua tokoh yang sering dibela mati-matian oleh pendukungnya tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cAlhamdulillah sehat,\u201d sahut Prabowo. Jokowi hanya diam saja sambil mengangguk.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah berbasa-basi secukupnya, Azami mengomandoi kami menyusuri ladang tembakau. Di sepanjang galengan keduanya sesekali mengelus daun tembakau yang masih basah oleh embun.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas\u2026.mas,\u201d Jokowi menghentikan langkah kami. \u201cIni tembakau apa?\u201d lanjutnya sembari masih memegangi daun tembakau.
<\/p>\n\n\n\n

Azami mendekat kemudian menerangkan, \u201cIni varietas Kemloko, Pak Jokowi. Di sini tembakau terbagi menjadi tiga, yakni Kemloko 1, Kemloko 2 dan Kemloko 3. Kemloko 1 merupakan tembakau yang paling bagus, namun memiliki kekurangan rawan terhadap penyakit seperti jamuran. Kemloko 2 merupakan jenis tembakau yang bagus dan berada di garis aman karena daya tahannya yang lebih kuat. Sedangkan Kemloko 3 merupakan tembakau yang paling bagus karena perpaduan dari Kemloko 1 dengan virginia dan kualitasnya jauh di atas Kemloko 1 dan 2.\u201d
\u201cTetapi, sebagian besar petani di daerah Temanggung lebih memilih Kemloko 2 yang tahan terhadap penyakit, juga dapat memiliki kualitas yang tak kalah bagus jika masa perawatannya tidak menggunakan pupuk kimia,\u201d sahut Fawaz.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah, iya, iya,\u201d tanggap Jokowi sambil manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalau tembakau Srinthil itu bagaimana, Mas?\u201d Kali ini gantian Prabowo yang angkat suara.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMas Udin mungkin bisa menjelaskan. Monggo!\u201d Pinta Azami
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSecara sederhana tembakau jenis srintil dapat dilihat saat disimpan, ia akan mengeluarkan bau menyengat seperti busuk berwarna kuning, diakibatkan kadar nikotinnya begitu banyak. Kalau dijemur memerlukan waktu 4-5 hari baru bisa kering.  Beda dengan tembakau temanggung pada umumnya, baunya tidak begitu menyengat dan hanya butuh 1-3 hari untuk pengeringan. Begitu, Pak Prabowo,\u201d Jelas Mas Udin.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJadi dari varietas apapun bisa menjadi Srinthil?\u201d

\u201cPada prinsipnya daun tembakau bisa menjadi srintil berasal dari varietas lokal asli Temanggung, yaitu jenis kemloko yang ditanam dengan memakai teknik bagus. Sebagai contoh saat menanam tidak dicampur dengan varietas lain, tanah tidak terlalu banyak kadar airnya dan lain sebagainya.\u201d

\u201cTembakau Srinthil harganya bisa sampai sejuta perkilo lho, Pak,\u201d sahut Indi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOwalah begitu rupanya. Saya baru tahu,\u201d Prabowo manggut-manggut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMakanya Pak Prabowo itu harus sering-sering main di ladang, hehehehe,\u201d ledek Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cWah Pak Jokowi ini tidak tau saja, saya sering turun ke ladang, ladang pertempuran,\u201d jawab Prabowo yang kemudian diikuti tawa bersama-sama.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKalian kalau mau disambi ngerokok, boleh lho. Ora perlu sungkan-sungkan.\u201d <\/em>Jokowi mempersilahkan kami merokok. Tetapi kami enggan menyalakan kretek, dalam rangka menghormati kedua orang tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Kami masih terdiam di galengan ladang tembakau. Saling bertukar informasi dan bersenda gurau. Azami sebagai koordinator kami mengungkapkan bermacam hal yang menjadi uneg-uneg, tidak hanya kami, tetapi mungkin juga seluruh orang yang bergiat pada dunia pertembakauan.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cPak Jokowi, Pak Prabowo, saya mewakili teman-teman ingin menyampaikan uneg-uneg yang beberapa hari ini mengganggu hati dan perasaan kami.\u201d

<\/p>\n\n\n\n

\u201cDiungkapkan saja. Biasa saja sama kita,\u201d jawab Jokowi. \u201cIya betul,\u201d Prabowo menyahut.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cKemarin ramai di media, timses bapak terang-terangan antitembakau. Timnya Pak Jokowi menganggap rokok terlalu murah, sementara timnya Pak Prabowo menganggap rokok adalah zat adiktif, sehingga para perokok perlu direhabilitasi. Ini adalah bukti konkrit kalo pihak Bapak tidak pro terhadap dunia pertembakauan. Padahal setiap tahun, sektor ini menyumbang ratusan triliun untuk negara. Bagaimana ini, Pak?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cOh\u2026 jelas salah itu. Sudah saya evaluasi. Biasa, tim saya itu kan macem-macem latar belakangnya. Kebetulan orang yang bilang itu, tidak pernah terjun langsung ke lapangan. Maklum lah, akademisi masa kini. Rokok sekarang itu sudah mahal, rokok adalah hiburan rakyat, masa saya rele merenggutnya? Tidak mungkin! Benar kan Pak Prabowo?\u201d<\/p>\n\n\n\n


\u201cBetul apa kata Pak Jokowi. Tim saya juga salah. Salah besar. Mana mungkin para perokok disamakan dengan pecandu. Salah itu. Wong prajurit saya dulu setiap bertugas selalu ditemani rokok pas lagi istirahat. Bagaimana bisa seperti itu. Nanti prajurit tidak bisa tenang menghadapi perang,\u201d ujar Prabowo sembari menggerakkan kedua tangannya. Tarian khas yang sering terekam kamera.

<\/p>\n\n\n\n

\u201cTenang saja. Tidak mungkin kami berdua membunuh sektor pertembakauan. Suka atau tidak, sektor inilah yang hulu ke hilirnya dikerjakan oleh rakyat Indonesia. Karena inilah, kata Agus Salim, banyak penjajah yang silih berganti berdatangan ke Indonesia. Menjajah kita. Betul tidak, Pak Prabowo?\u201d
<\/p>\n\n\n\n

\u201cJelas betul, Pak Jokowi!\u201d jawabnya sembari kembali berjoget ria.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSelain itu, perlu adanya road maps <\/em>yang progresif dan revolusioner untuk sektor ini, Pak. Harus saling menguntungkan antara petani, pabrikan dan pedang, supaya rakyat semakin sejahtera. Jangan hanya petaninya saja, pabriknya saja, pedagangnya saja, atau bahkan negara yang tidak bekerja apa-apa, yang sejahtera. Semua harus sejahtera.\u201d Azami kembali menanggapi.
<\/p>\n\n\n\n

\u201cMashooook terus,\u201d ujar keduanya bebarengan.
<\/p>\n\n\n\n

Kami melanjutkan menyusuri ladang tembakau. Di tengah jalan, tiba-tiba bumi berguncang kencang. Kami semua jongkok. Semakin kencang goncangan terasa, kami semua ambruk. Tak ada yang dapat kami lihat semua gelap gulita.
<\/p>\n\n\n\n

Tak berselang lama, mata saya sendiri membuka mata. Sayup-sayup terdengar kakek-kakek bersuara parau melantunkan azan dari masjid seberang. Di hadapan saya seorang kawan masih menggoyang-goyangkan kaki saya.
\u201cTangi, Cuk! Subuh! Digugah angel temen!\u201d<\/em>
<\/p>\n","post_title":"Kami, Jokowi dan Prabowo pada Suatu Pagi di Ladang Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"kami-jokowi-dan-prabowo-pada-suatu-pagi-di-ladang-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-30 12:47:39","post_modified_gmt":"2019-03-30 05:47:39","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5585","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5531,"post_author":"883","post_date":"2019-03-11 07:50:02","post_date_gmt":"2019-03-11 00:50:02","post_content":"\n

Selama masa kampanye Pilpres 2019 isu Industri Hasil Tembakau (IHT) sama sekali tidak terdengar dari kedua kubu capres-cawapres. Sekalinya mencuat, hanya suara-suara antirokok yang menghiasi isu IHT, itupun karena mereka nyambi jadi timses di kedua kubu.
<\/p>\n\n\n\n

IHT yang jelas-jelas memberikan kontribusi bagi perekonomian seperti tidak mendapatkan porsi bagi kedua kubu. Padahal IHT tidak mengenal perbedaan politik. Sejak Indonesia merdeka, siapapun presidennya, apapun haluan politiknya, IHT tetap berkontribusi bagi negara.
<\/p>\n\n\n\n

Apakah terlalu kontroversial jika kedua kubu membahas isu ini?
<\/h3>\n\n\n\n

Seringkali persoalan IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan. IHT tak pernah dilihat dari spektrum yang lebih luas, dari hulu ke hilir, dari petani hingga konsumen. Jika IHT hanya dilihat dari kacamata kesehatan, tentu yang akan terlihat hanyalah dominasi opini gerombolan antirokok yang dari dulu datanya hanya itu-itu saja.
<\/p>\n\n\n\n

Isu IHT sangat penting mendapat porsi perhatian bagi kedua kubu capres-cawapres yang sedang bertarung di Pilpres 2019. Sebab disana ada nasib 30 juta orang yang bergantung hidup di sektor ini.
<\/p>\n\n\n\n

Di hulu ada nasib petani tembakau dan cengkeh. Bagaimana nantinya nasib mereka jika IHT harus mati akibat masuknya aturan FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) dan berbagai kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia?
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Mungkin dengan gampangnya mengatakan beralih ke tanaman alternatif bagi petani tembakau dan cengkeh adalah solusinya, tanpa tahu bertani bukanlah seperti pekerjaan kantoran yang dapat berpindah-pindah. Bertani lekat dengan lokal wisdom dan persoalan alam yang tidak bisa di sederhanakan.
<\/p>\n\n\n\n

Itu baru menyoal petani. Belum lagi menyoal buruh-buruh pabriknya. Buruh di pabrik di sektor IHT memiliki ciri khas tersendiri: Buruh pabrik kretek didominasi oleh perempuan. Hal ini sudah ada sejak lama dan dikerjakan secara turun-temurun dalam beberapa generasi. Tidak ada lagi istilah perempuan hanya di sumur, kasur dan dapur. Di lingkungan pabrik kretek, laki-laki dan perempuan sama-sama memegang peranan penting.
<\/p>\n\n\n\n

Dapat dibayangkan jika ribuan buruh perempuan ini harus kehilangan mata pencaharian mereka? Penghasilan rumah tangga tentu akan menurun, dan tak kalah pentingnya adalah perempuan tak lagi diberdayakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kemungkinan besar kehidupan sumur, kasur dan dapur kembali menjadi rutinitas.
<\/p>\n\n\n\n

Lalu di sektor distribusi di dalamnya juga terdapat ribuan pekerja, mulai dari jasa transportasi hingga industri kreatif yang akan terkena imbas ketika sektor IHT mati. Padahal dari sektor ini gairah pertumbuhan ekonomi bisa dinaikkan.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir adalah sektor hilir di isu IHT, disana terdapat persoalan UMKM sebagai pedagang produk hasil tembakau di masyarakat dan perokok sebagai konsumen produk itu sendiri.
<\/p>\n\n\n\n

Kedua kubu harus tahu bahwasanya Kontribusi sektor UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) terhadap produk domestik bruto sebesar 60,34 persen di tahun 2018. Serta memiliki serapan tenaga kerja sebesar 97,22 persen. Produk hasil tembakau sendiri merupakan produk yang dapat kita temui di toko-toko kelontong maupun pasar tradisional. Artinya IHT memiliki mata rantai yang tak dapat dipisahkan dengan UMKM.
<\/p>\n\n\n\n

Persoalan konsumen tentunya berkaitan dengan pungutan pajak terhadap perokok. Ini juga harus diketahui oleh kedua kubu capres-cawapres, perokok dikenakan 3 komponen pajak dalam konsumsi produk hasil tembakau. 3 komponen tersebut: Cukai, PDRD (Pajak Daerah Retribusi Daerah), dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai). Negara memiliki kepentingan terhadap pajak yang dilekatkan kepada perokok sebagai instrumen pendapatan negara.
<\/p>\n\n\n\n

Setelah dijabarkan persoalan multidimensional dalam isu IHT ini, apakah kedua kubu capres dan cawapres pilpres 2019 masih tutup mata dengan isu IHT? Jika masih tutup mata, maka sudah sepatutnya kita yang menjadi bagian dari IHT hulu ke hilirnya jangan memilih calon presiden yang tidak memiliki kepedulian terhadap IHT.
<\/p>\n","post_title":"Jangan Pilih Calon Presiden yang Tidak Pro Industri Hasil Tembakau","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"jangan-pilih-calon-presiden-yang-tidak-pro-industri-hasil-tembakau","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-03-11 07:50:09","post_modified_gmt":"2019-03-11 00:50:09","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5531","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":5463,"post_author":"883","post_date":"2019-02-19 09:22:20","post_date_gmt":"2019-02-19 02:22:20","post_content":"\n

Para capres di 2019 ini memang tidak ada yang merokok. Maka tulisan ini hanyalah tulisan iseng semata, jadi bagi para pendukung kedua kubu jangan serius-serius amat menyikapinya. Apalagi kalau sampai ada sumbu pendek yang langsung mencap saya menghina jagoan kalian, lalu #BoikotSitusBolehMerokok bergema di jagat maya, bisa repot nantinya.
<\/p>\n\n\n\n

Paragraf awal sengaja saya mulai dengan disclaimer, sebab akhir-akhir ini para pendukung capres-capresan sedang tidak selow. Tensi politik tinggi, urat syaraf tegang terus karena para pendukung satu sama lain mengambil jarak untuk ngopi dan merokok bareng-bareng. Padahal guyub menjadi kunci bangsa ini dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
<\/p>\n\n\n\n

Sudah cukup, saya bukan pengamat politik, saya cuma orang yang bisa cocoklogi. Karena keahlian cocoklogi saya, maka tulisan ini keluar. Tulisan yang mengimajinasikan jikalau Jokowi dan Prabowo merokok, apa rokok yang cocok untuk mereka. Dan tentunya dari rokok tersebut dapat terlihat gambaran karakter masing-masing.<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Baik kita mulai. Berikut ini adalah rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo:
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi \u2013 SKT (Sigaret Kretek Tangan)<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi cocok sekali merokok jenis SKT, mereknya terserah kalian imajinasikan sendiri. Dji Sam Soe boleh, Gudang Garam Merah boleh, Djarum Coklat boleh, Minak Djinggo juga boleh, terserahlah. Yang penting SKT. Lalu kenapa harus SKT?
<\/p>\n\n\n\n

Seiring perkembangan zaman, rokok jenis SKT dicap oleh masyarakat sebagai rokok kalangan tua. Rokok yang hanya dihisap oleh orang-orang tua. Oldies<\/em>-lah pokoknya.
<\/p>\n\n\n\n

Tapi jangan salah, SKT boleh saja dicap oldies, <\/em>namun SKT merupakan jenis kretek yang paling dicintai masyarakat Indonesia. SKT adalah trademark kretek Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Jokowi hari ini menjadi sorotan politik nasional. Berlatar belakang keluarga biasa-biasa saja, bukan dari keluarga yang memiliki trah politik, keluarga kaya, ataupun keluarga jendral, Jokowi mampu menyedot perhatian publik dengan sukses menjadi Gubernur DKI Jakarta dan tak butuh waktu lama naik menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Gaya blusukan yang dilakukan Jokowi pun sebenarnya bukanlah strategi baru dalam berpolitik. Banyak politisi-politisi yang juga melakukan blusukan, bahkan jauh sebelum dipopulerkan Jokowi.
<\/p>\n\n\n\n

Namun memang blusukan yang dilakukan Jokowi dan para politisi lainnya berbeda. Sama halnya dengan SKT yang dicintai oleh masyarakat Indonesia, Jokowi juga memiliki cinta dalam setiap blusukannya, sehingga masyarakat yang ditemuinya merasa dekat dengan sang pemimpin. Gaya berpolitik Jokowi kini menjadi trademark bagi politisi-politisi lainnya.
<\/p>\n\n\n\n

Hal lain yang istimewa dari SKT adalah proses pembuatannya. SKT adalah satu-satunya jenis kretek yang sangat menghargai proses dan menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Lihat saja tahapan-tahapan dalam produksi SKT yang terdiri dari, ngiping, nggiling, bathil, nglongsongi, nyonthong, ngeslop dan ngebal.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Mengkonsumsi\u00a0Kretek\u00a0Tangan\u00a0Menjaga\u00a0Nasib\u00a0Banyak\u00a0Orang<\/a>
<\/h2>\n\n\n\n

Selayaknya proses pembuatan SKT, karir politik Jokowi juga dibangun dengan proses yang tidak instan. Dibangun tahap demi tahap mulai dari Walikota Solo kemudian naik menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini menjadi Presiden Indonesia.
<\/p>\n\n\n\n

Dan yang terakhir dari cocoknya Jokowi merokok SKT adalah karakter woles Jokowi dalam kepribadiannya. Sangat cocok dengan gaya merokok SKT yang dihisap pelan-pelan untuk mendapatkan nikmatnya racikan tembakau dan cengkeh alami yang ada di SKT.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo \u2013 SKM (Sigaret Kretek Mesin) Full Flavor<\/strong>
<\/p>\n\n\n\n

SKM Full Flavor adalah salah satu jenis kretek. Bentuknya lugas tidak mencla-mencle, begitupun dengan karakter taste kreteknya yang kuat meskipun memiliki tambahan busa filter di dalamnya.
<\/p>\n\n\n\n

Andaikan Prabowo merokok, jenis SKM Full Flavor ini sangat cocok untuknya. Mereknya bisa saja Djarum Super, Gudang Garam Filter, Dji Sam Soe Magnum, atau merek-merek SKM Full Flavor lainnya. Silahkan diimajinasikan sendiri merek apa yang cocok bagi Prabowo.
<\/p>\n\n\n\n

Kretek mesin full flavor merupakan jenis kretek yang diinovasi sesuai dengan permintaan pasar. Pasar menginginkan jenis kretek baru yang lebih simple dari SKT namun dengan tidak menghilangkan karakter rasa kretek di dalamnya.
<\/p><\/blockquote>\n\n\n\n

Prabowo hadir dalam catur perpolitikan nasional pasca reformasi. Meskipun era reformasi mengeliminasi sistem otoritarian, namun masyarakat masih menginginkan sosok pemimpin yang tegas, tidak bertele-tele, dan sikap nasionalisme yang menjunjung tinggi pride<\/em> terhadap Indonesia. Prabowo hadir dengan membawa keinginan masyarakat tersebut.
<\/p>\n\n\n\n

Meskipun dianggap sebagai representasi Orde Baru, dalam setiap langkah politik Prabowo, demokrasi dikatakannya sebagai fondasi dalam sistem politik di Indonesia. Sehingga terasa sulit bagi pengkritiknya untuk menyerangnya dengan isu tersebut.<\/p>\n\n\n\n

Baca: Kreativitas Membuat Kretek adalah\u00a0<\/a>Local Knowledge<\/a><\/em>, Kekayaan Budaya Nusantara <\/a><\/h2>\n\n\n\n

Belum lagi dalam setiap pidatonya, Prabowo bak singa podium, mengingatkan kita pada sosok Bung Karno. Susunan kalimat per kalimatnya sangat rapih, intonasi suaranya pun diatur dengan sangat baik sehingga terasa renyah bagi pendengarnya. Ini makin membuat pengkritiknya gamang, karena dalam berpidato Prabowo hampir mirip dengan Soekarno bukan Soeharto.
<\/p>\n\n\n\n

Dilihat dari proses pembuatannya, SKM Full Flavor ini sudah menggunakan mesin. Tapi meskipun dibuat dengan mesin, aroma rasa yang khas dengan tarikan yang lebih berat menjadi karakteristik yang khas.
<\/p>\n\n\n\n

Prabowo berasal dari trah keluarga yang bukan sembarang orang, ia adalah anak dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, salah seorang ekonom Indonesia yang terkenal. Jalur politik ia rintis sendiri dengan membuat partai Gerindra pada 6 Februari 2008.
<\/p>\n\n\n\n

Memang seperti terlihat instan, tapi sebenarnya tetap melalui perjuangan-perjuangan dalam membangun karir politiknya. Proses dari bawah membuat partai hingga capaiannya sekarang ini tentunya berkat kerja keras melaui proses panjang.
<\/p>\n\n\n\n

Itu tadi jenis rokok yang cocok bagi Jokowi dan Prabowo setelah ditinjau dari berbagai aspek cocoklogi. Kalau cocoklogi di atas ada yang dirasa kurang pas, ya namanya juga cocoklogi. Kalau cocok ya kebetulan, kalau gak cocok ya karena memang asal-asalan saja.
<\/p>\n\n\n\n

Yang terpenting adalah apapun hasil cocoklogi saya tadi, saya cuma mau menyampaikan pesan bagi seluruh rakyat Indonesia :
<\/p>\n\n\n\n

\u201cSiapapun Pilihan Politik Kalian, Gak Papa Beda, Yang Penting Hafal Pancasila dan Indonesia Raya, Kita Masih Bersaudara Satu Bangsa Indonesia\u201d
<\/p>\n","post_title":"Andaikan Jokowi-Prabowo Merokok, Inilah Rokok yang Cocok Buat Mereka","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"andaikan-jokowi-prabowo-merokok-inilah-rokok-yang-cocok-buat-mereka","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-02-20 08:36:53","post_modified_gmt":"2019-02-20 01:36:53","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5463","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

Paling Populer