REVIEW

Rokok dan Juventus, Paduan sempurna untuk Maurizio Sarri

Juventus akhirnya menjawab teka-teki mereka tentang perburuan suksesor pelatih sebelumnya yaitu Massimiliano Allegri. Sosok yang menggantikan pria berumur 51 tahun tersebut adalah Maurizio Sarri, seorang lelaki yang sebelumnya menangani Chelsea serta membawa klub asal London tersebut memenangi Liga Europa musim lalu. Proses kepindahan Sarri ke Juventus menjadi ramai di Italia, bahkan berbagai media massa membuat konten poster digital untuk menyambut kembali kedatangannya di Tanah Negeri Pizza.


Joe.co.uk, sebuah media asal Irlandia yang juga memiiki kantor di Inggris adalah sebuah media anak muda. Apa yang membedakannya dengan media olahraga lainnya? Tentu kemampuan jeli mereka dalam membaca zaman. Ketika media-media klasik masih mengandalkan platform cetak atau sebatas memiliki laman online, Joe.co.uk mendobrak itu. Mereka menerjemahkan keinginan millenial terhadap sesuatu yang unik dan mampu dengan apik wujudkan.


Akun instagram milik Joe.co.uk adalah sesuatu yang spesial. Ketika media lain hanya mengunggah foto berita di akun instagram mereka, sebaliknya dengan Joe.co.uk. Mereka tidak selalu melakukan itu, media yang lahir pada 2010 itu bahkan mengunggah sebuah meme! Terobosan itu konsisten mereka lakukan dan bahkan hal tersebut layaknya sudah menjadi trademark bagi Joe.co.uk.


Lantas, apa yang dilakukan Joe.co.uk dalam merayakan euforia kepindahan Sarri ke Juventus? Jawabannya sangat unik dan menarik. Postingan yang diunggah pada Selasa (11/6/2019) lewat akun @joe_co_uk menampilkan logo Juventus namun dengan bentuk seperti dua rokok yang sedang terbakar. Dalam unggahan tersebut diberi caption juga ‘Maurizio Sarri dikabarkan telah menyetujui perpindahan ke Juventus dengan kontrak selama tiga tahun’ namun dengan berbahasa Inggris.


Postingan ini adalah sesuatu yang spesial di mana kemampuan sang desainer membaca jati diri seorang Maurizio Sarri dengan logo terbaru Juventus. Diketahui bahwa Juni 2017 lalu klub tersukses di Serie A itu mengubah logonya agar terlihat lebih modern. Tadinya logo La Vecchia Signora seperti sebuah perisai dengan tulisan Juventus, aksen garis putih hitam, serta logo zebra kecil. Namun kini hanya dengan tulisan serta huruf J dengan aksen dua garis, lebih stylish, simpel meski menghadirkan banyak kritik.


Di sisi lain, Maurizio Sarri memang seorang perokok dan banyak berita serta narasi soal kebiasannya tersebut. Ini bukan tentang keburukan dirinya, namun aktivitas merokok bak sudah menjadi legacy dalam citra bekas Pelatih Napoli itu. Jika Jose Mourinho tak bisa lepas dari taktik parkir bus, Pep Guardiola dengan tiki taka, Juergen Klopp (Gegen Pressing), maka Maurizio Sarri adalah merokok.


Kendati demikian Maurizio Sarri adalah seorang perokok yang santun dan taat aturan. Sepak bola modern tak memperbolehkan ada aktivitas merokok di area lapangan hingga tribun penonton. Tapi pelatih asal Naples, Italia itu tak pernah hilang akal. Sebagai gantinya, ia mempersiapkan busa filter rokok di jari jemarinya agar dirinya merasa nyaman saat pertandingan berlangsung. Bahkan Chelsea juga memberikan previllage khusus kepada dirinya yaitu dengan memberikan ruangan boleh merokok.


Joe.co.uk kemudian menggabungkan dua entitas itu menjadi satu meme yang sempurna, Logo Juventus dengan bentuk dua batang rokok yang terbakar. Kendati demikian, komentar miring akan meme tersebut banyak bermunculan, namun lebih sering kepada logo baru Juventus yang memang sangat memeable. Meski Maurizio Sarri punya kebiasan merokok, namun ia adalah sosok allenatore yang handal. Setidaknya, satu trofi Liga Europa yang ia rengkuh bersama Chelsea musim lalu dengan menghajar Arsenal di final dengan skor 4-1 menjadi buktinya.


Tidak adil juga mengganjar tindakan merokok Sarri dengan umpatan-umpatan yang negatif. Bicara prestasi, meski di Italia ia belum mampu merengkuh piala namun dirinya menjadi salah satu pelatih yang sempat membuat Juventus kerepotan. Pada 2017 lalu ia bersama klub yang pernah ditanganinya yatitu Napoli pernah menghancurkan dominasi Juventus di Serie A dan menjadi juara paruh musim alias Campeon de invierno. Meski akhirnya sayang memang Sarri bersama Marek Hamsik dkk gagal membawa pulang trofi Serie A ke San Paolo. Namun, setidaknya kini Sarri punya kans besar merengkuh trofi bersama Juventus, sesuatu yang memang diimpikannya sebagai seorang putra asli Italia, meski harus bersama Juventus yang menjadi rival kesebelasan kota tanah kelahirannya, Napoli.