logo boleh merokok putih 2

Menyambut Musim Tanam Tembakau 2019

Belakangan ini, hampir setiap hari hujan mengguyur Kabupaten Temanggung. Intensitas hujan meningkat terutama ketika sore tiba hingga malam hari. Sesekali, sejak pagi hari hujan sudah turun membasahi bumi Temanggung. Jika kondisi cuaca normal, bulan Februari menjadi akhir musim hujan. Pada Maret intensitas hujan semakin menurun, terus begitu pada April, Mei, hingga akhirnya musim kemarau kembali tiba.

Pada gudang-gudang tembakau milik grader, ruang-ruang yang dijadikan lokasi pertemuan anggota kelompok tani, atau rumah warga yang salah satu ruangnya digunakan sebagai ruang pertemuan, pertemuan-pertemuan kembali diadakan oleh para petani tembakau pada masa-masa seperti sekarang ini. Penyuluhan-penyuluhan diberikan kepada petani-petani tembakau untuk menyambut musim tanam tembakau tahun ini.

Baca: Beberapa Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Petani Menjelang Waktu Tanam Tembakau

Salah satu materi penyuluhan yang diberikan pada masa-masa seperti sekarang ini, materi yang dianggap sangat penting dan menjadi salah satu kunci keberhasilan tanam tembakau tiap tahunnya adalah materi terkait pembibitan tanaman tembakau. Jika pada tahap pembibitan berhasil, peluang keberhasilan mendapat hasil panen tembakau yang baik dan bernilai jual tinggi kelak semakin besar.

Tak jauh dari alun-alun Kota Temanggung, pada sebuah gudang tembakau yang disulap menjadi tempat pertemuan, sekira 200 orang petani tembakau berkumpul pada selasa dan jumat pekan lalu. Mereka semua berkumpul untuk mendengarkan pemaparan materi mengenai pembibitan tembakau yang disampaikan oleh Pak Yanto, salah seorang petani tembakau senior yang berasal dari Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.

Kursi-kursi berwarna oranye memenuhi ruangan yang masih menguarkan aroma tembakau. Sebuah mesin penyorot dan layar besar berwarna putih menampilkan belasan halaman materi pembibitan yang disampaikan Pak Yanto. Asap rokok mengepul memenuhi ruangan. Teh hangat dan kudapan diedarkan untuk disantap para petani sembari mendengarkan pemaparan dari Pak Yanto.

Pada kesempatan itu, Pak Yanto memberikan penyuluhan pembibitan tembakau dengan sistem bedeng yang dibentuk para-para yang berjarak satu hingga satu setengah meter dari lantai. Bedeng bisa dibentuk dari bahan apa saja asalkan bisa menampung tanah untuk lokasi pembibitan. Umumnya bedeng-bedeng tersebut terbuat dari kayu. Sepetak bedeng umumnya berukuran 200 kali 80 sentimeter.

Tanah yang dipakai mengisi petak-petak bedeng diambil dari tanah kualitas baik. Beberapa jenis pupuk seperti pupuk kandang dan NPK ditambahkan secukupnya pada tanah yang diletakkan pada bedeng. Menurut Pak Yanto, sebaiknya tanah jangan diambil dari lokasi yang sebelumnya digunakan untuk menanam cabe dan tomat, dan sayur-sayuran. Kecuali jika ada jaminan tanaman-tanaman tersebut tidak terserang penyakit sebelumnya. Karena jika terserang penyakit sudah pasti penyakit tersebut juga akan menyerang tanaman tembakau karena tanaman-tanaman tersebut memiliki kesamaan dengan tembakau sehingga penyakit yang menyerang mereka juga sama.

Baca: 6 Tips Agar Tembakau Terbeli Pabrikan

Petak-petak bedeng juga diberikan naungan agar intensitas cahaya matahari dan air yang menyirami benih bisa dikontrol dengan baik untuk mendapatkan bibit yang berkualitas sehat.

Setelah tanah dan pupuk diletakkan pada petak-petak bedeng, kemudian didiamkan selama sepekan hingga tiga pekan. Setelah itu benih-benih tembakau bisa mulai ditebarkan. Pemilihan benih sebaiknya yang sudah tua. Untuk kelompok tani yang diberikan penyuluhan oleh Pak Yanto, benih-benih kualitas terbaik sudah disediakan oleh pabrikan dan grader yang ketika musim panen kelak siap menampung tembakau hasil panen petani. Tiap bedeng berukuran 200 kali 80 meter idealnya diisi 500 hingga 800 benih tembakau.

Di Kabupaten Temanggung, pembenihan bibit tembakau mulai berlangsung sejak bulan Februari hingga bulan April. Kemudian pada bulan April bibit-bibit tembakau tersebut dipindahkan ke ladang-ladang tembakau yang telah disiapkan. Selama proses pembenihan bibit ini, pengontrolan harus maksimal dilakukan. Pemberian pupuk, penyiraman dengan air, dan seleksi serta memeriksa perkembangan bibit mesti rutin dilakukan.

Bibit yang berkualitas akan muncul dalam satu hingga satu setengah bulan usai pembenihan dengan ciri-ciri akar serabut yang banyak, batang dan percabangan yang kokoh, dan sudah tumbuh daun-daun tembakau dalam jumlah yang cukup banyak. Bibit dengan kondisi seperti inilah yang bisa digunakan. Selanjutnya, pada bulan April kelak, masa pembibitan usai dan proses penanaman tembakau di ladang dimulai untuk wilayah Kabupaten Temanggung dan sekitarnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Penulis

Fawaz al Batawy

Fawaz al Batawy

Pecinta kretek, saat ini aktif di Sokola Rimba, Ketua Jaringan Relawan Indonesia untuk Keadilan (JARIK)