Inilah menariknya, buku yang disusun secara kolegial oleh 32 orang aktivis dan diterbitkan secara kolektif oleh banyak lembaga ini bermaksud…
Dengan menjadi simbol rakyat jelata, Genjer menginspirasi lahirnya karya lagu Genjer-genjer. Lagu ini merupakan respon ketika penjajah Jepang masuk dan memperburuk segalanya.
Barangkali karena hegemoni rezim militerisme Orde Baru, pria berambut panjang atau lazim disebut “gondrong” pernah dicap dengan nada minor. Dianggap anti kemapanan, acuh tak acuh, apatis, urakan, kasar