tembakau
PERTANIAN

Fakta Empiris Pertembakauan Jawa Tengah

Jawa Tengah termasuk basis produksi tembakau, sekaligus basis industri olahan tembakau, yaitu rokok kretek. Produk tembakau di Jawa Tengah sangat signifikan bagi upaya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di satu sisi dan fakta tak terelakkan bahwa produk tembakau selalu mendapat guncangan. Jawa Tengah adalah sentra tembakau terbesar ke – 2 di Indonesia setelah Jatim.

Tanaman tembakau merupakan salah satu dari 12 komoditas perkebunan yang dikembangkan di Jawa Tengah (kelapa, kakao, karet, kopi, jambu mete, teh, cengkeh, aren, tebu, nilam, wijen dan tembakau). Budidaya tembakau dan industri hasil tembakau tersebar di kota/kabupaten wilayah Jateng, terdapat 24 Kabupaten/Kota sebagai sentra bahan baku tembakau dan 30 Kabupaten/Kota dijumpai industri rokok. 

Pada dasarnya tembakau di dunia ada 2 jenis, yaitu:

1.  Tembakau voor-oogst : tembakau untuk bahan baku industri rokok

 2.  Tembakau na-oogst : tembakau untuk bahan baku industri cerutu     

Di Jawa Tengah selain terdapat tembakau rajangan, juga menghasilkan tembakau krosok, yang proses pengolahannya menggunakan bantuan panas matahari/dijemur (Sun Cured),  diasapi dengan kayu atau limbah pertanian yang dibakar (Dark Fire Cured ), maupun diangin-anginkan dalam los/gudang secara alami (Air Cured). Mengingat luas dan produksi yang dihasilkan setiap tahunnya maka peranan Jawa Tengah dalam industri pengolahan tembakau di Indonesia sangatlah penting dan strategis. Pertanian tembakau masih menjadi pilihan bagi tenaga kerja di antara pekerjaan pertanian yang lain pada musim yang sama. Salah satu jenis tembakau lokal kualitas terbaik adalah ‘Srinthil’ asal dari Temanggung Jawa Tengah.

Beberapa keunggulan provinsi Jawa Tengah dan produk tembakaunya :

  • Spesifik daerah Tembakau pegunungan. 
  • Sebagian besar karakter tembakaunya masuk kedalam kelompok flavour dan semi flavour 
  • Hampir semua pabrikan rokok kretek di Indonesia menggunakan tembakau Jawa Tengah
  • Potensi produksi masih dapat ditingkatkan 
  • Komitmen dan motivasi yang tinggi dari petani 
  • Culture masyarakat yang familier dan terbuka 

Usaha tani tembakau di Jawa Tengah:

~ Perkebunan rakyat (76,03 %),jenis tembakau, meliputi;

  1. Tembakau rajangan terdapat di Kabupaten Semarang, Kendal, Grobogan, Demak, Pemalang, Kebumen, Magelang, Temanggung, Batang, Purworejo, Wonosobo, Banyumas, Klaten, Boyolali, Blora, Wonogiri, Rembang, Tegal, Cilacap, Sragen, Karanganyar.
  2. Tembakau asepan terdapat di Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Blora, Boyolali, Kranganyar.
  3. Tembakau garangan ada di Kabupaten Wonosobo, dan Banjarnegara
  4. Tembakau virginia di tahun 2010 terdapat di Kabupaten Klaten dan Magelang 

Perkebunan besar – PTPN X (23,07%) jenis tembakau Vorstenland berada di Kabupaten Klaten

Sistem perdagangan tembakau di Jawa Tengah cenderungan menganut sistem struktur pasar oligopsoni,yaitu : melalui berbagai saluran pemasaran (marketing channel ).

Terdapat dua model pemasaran tembakau  di Jawa Temhah, yaitu:

  1. Saluran penjualan langsung : transaksi yang dilakukan petani produsen langsung dengan perusahaan rokok atau perusahaan eksportir yang diwakili grader
  2. Saluran penjualan tidak langsung : melalui beberapa saluran seperti pedagang perantara/pengepul, blandang (petani pemimpin), pedagang besar, opkoper (pedagang gudang/pengomprong/perusahaan diwakili grader).

Sampai saat ini pemasok tembakau terbesar masih pada sektor industri rokok. 

Dasar pembelian tembakau Industri rokok di Jawa Tengah adalah;

  • Pasar, proyeksi pasar rokok ke depan dan produksi rokok.
  • Komposisi dalam blend masing-masing jenis  dan merk atau brand rokok 
  • Kebijakan Pemerintah kaitannya dengan pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau:
    • Kesehatan ( PP 109 tahun 2012 )
    • Keuangan dan cukai 
  • Perdagangan Ekspor dan impor 
  • Kemampuan finansial perusahaan 
  • Stok tembakau perusahaan rokok 

Sampai saat ini tanaman tembakau Jawa Tengah tidak dapat dipisahkan dari industri kretek sebagai sektor hilir yang menyerap 98% produksi daun tembakau lokal, hasilnya berupa rokok kretek (perpaduan dengan cengkeh) yang menjadi ciri khas rokok Indonesia dan perannya sebagai penerimaan negara, sumber lapangan kerja, dan pendapatan masyarakat.

Produk tembakau merupakan komoditas strategis Jawa Tengah, sehingga pembinaan dan pemberdayaan petani tembakau berpotensi besar dan berperan strategis dalam percepatan peningkatan pendapatan petani dan buruh atau percepatan penurunan angka kemiskinan petani dan buruh. Produk tembakau sebagai sumberdaya yang unik dan memiliki potensi bagi segenap aspek ekonomis, lingkungan, budaya masyarakat Jawa Tengah.