Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n
Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik.
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Alat penggiling sekarang dipakai adalah generasi ketujuh dalam sejarah pembuatan kretek tangan di Kota Kudus. Sebelumnya alat ini jauh lebih sederhana dan makin ke belakang, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, mengalami inovasi sehingga dalam bentuknya seperti sekarang.<\/p>\n\n\n\n Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Baca: \u00a0Peran Rokok Kretek Saat Masa Revolusi Fisik di Negeri Ini \u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n Alat penggiling sekarang dipakai adalah generasi ketujuh dalam sejarah pembuatan kretek tangan di Kota Kudus. Sebelumnya alat ini jauh lebih sederhana dan makin ke belakang, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, mengalami inovasi sehingga dalam bentuknya seperti sekarang.<\/p>\n\n\n\n Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Tembakau diletakkan di atas kain mori yang dijepit cangkeman yang kemudian digulung ke dalam kertas pembungkus (tapir) setelah tuasnya ditarik. Cangkemannya dibentuk sedemikian rupa, agar kretek konus, yakni kecil di bagian ujung hispa dan besar di bagian ujung bakar. Singkatnya alat ini berfungsi menggiling atau menggulung tembakau ke dalam kertas tapir. <\/p>\n\n\n\n Baca: \u00a0Peran Rokok Kretek Saat Masa Revolusi Fisik di Negeri Ini \u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n Alat penggiling sekarang dipakai adalah generasi ketujuh dalam sejarah pembuatan kretek tangan di Kota Kudus. Sebelumnya alat ini jauh lebih sederhana dan makin ke belakang, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, mengalami inovasi sehingga dalam bentuknya seperti sekarang.<\/p>\n\n\n\n Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Alat utama dalam proses pembuatan kretek tangan adalah \u2018alat penggiling\u2019 yang dioperasikan dengan tangan. Alat penggiling ini terbuat dari bahan kayu jati yang berbentuk siku-siku menyerupai kursi lipat. Kaki yang bagian belakang untuk berdiri dan bagian depan berfungsi sebagai \u2018stang gilingan\u2019 dan \u2018as\u2019. Bagian bawah untuk berdiri sekaligus tempat \u2018bunukan\u2019. Di tengah-tengah yang agak bolong ada cangkeman yang berfungsi untuk meletakkan tembakau, wedokan (yang menjepit kain mori), dan kain mori yang membentang panjang sebagai penggulung kretek. <\/p>\n\n\n\n Tembakau diletakkan di atas kain mori yang dijepit cangkeman yang kemudian digulung ke dalam kertas pembungkus (tapir) setelah tuasnya ditarik. Cangkemannya dibentuk sedemikian rupa, agar kretek konus, yakni kecil di bagian ujung hispa dan besar di bagian ujung bakar. Singkatnya alat ini berfungsi menggiling atau menggulung tembakau ke dalam kertas tapir. <\/p>\n\n\n\n Baca: \u00a0Peran Rokok Kretek Saat Masa Revolusi Fisik di Negeri Ini \u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n Alat penggiling sekarang dipakai adalah generasi ketujuh dalam sejarah pembuatan kretek tangan di Kota Kudus. Sebelumnya alat ini jauh lebih sederhana dan makin ke belakang, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, mengalami inovasi sehingga dalam bentuknya seperti sekarang.<\/p>\n\n\n\n Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Kretek-kretek yang telah dipotong dan diukur persisinya kemudian dikumpulkan dalam jumlah 50. Komposisinya adalah 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 8 + 7. Komposisi ini disusun berdasarkan besarnya genggaman dua tangan dan dengan komposisi itu, pembatil tidak perlu lagi menghitung karena komposisi itu sudah akan menunjukkan jumlah 50 dan dibalut dengan selongsong kertas yang ikatannya cukup dengan ditekuk-tekuk. Proses ini disebut ngelongsongi<\/em>. Agar rata atas \u2013 bawah, pembatil akan netek<\/em>, meratakan dengan menggunakan papan geblekan.<\/p>\n\n\n\n Alat utama dalam proses pembuatan kretek tangan adalah \u2018alat penggiling\u2019 yang dioperasikan dengan tangan. Alat penggiling ini terbuat dari bahan kayu jati yang berbentuk siku-siku menyerupai kursi lipat. Kaki yang bagian belakang untuk berdiri dan bagian depan berfungsi sebagai \u2018stang gilingan\u2019 dan \u2018as\u2019. Bagian bawah untuk berdiri sekaligus tempat \u2018bunukan\u2019. Di tengah-tengah yang agak bolong ada cangkeman yang berfungsi untuk meletakkan tembakau, wedokan (yang menjepit kain mori), dan kain mori yang membentang panjang sebagai penggulung kretek. <\/p>\n\n\n\n Tembakau diletakkan di atas kain mori yang dijepit cangkeman yang kemudian digulung ke dalam kertas pembungkus (tapir) setelah tuasnya ditarik. Cangkemannya dibentuk sedemikian rupa, agar kretek konus, yakni kecil di bagian ujung hispa dan besar di bagian ujung bakar. Singkatnya alat ini berfungsi menggiling atau menggulung tembakau ke dalam kertas tapir. <\/p>\n\n\n\n Baca: \u00a0Peran Rokok Kretek Saat Masa Revolusi Fisik di Negeri Ini \u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n Alat penggiling sekarang dipakai adalah generasi ketujuh dalam sejarah pembuatan kretek tangan di Kota Kudus. Sebelumnya alat ini jauh lebih sederhana dan makin ke belakang, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, mengalami inovasi sehingga dalam bentuknya seperti sekarang.<\/p>\n\n\n\n Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Baca: Kudus; Kota Santri dan Kota Kretek <\/a><\/p>\n\n\n\n Kretek-kretek yang telah dipotong dan diukur persisinya kemudian dikumpulkan dalam jumlah 50. Komposisinya adalah 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 8 + 7. Komposisi ini disusun berdasarkan besarnya genggaman dua tangan dan dengan komposisi itu, pembatil tidak perlu lagi menghitung karena komposisi itu sudah akan menunjukkan jumlah 50 dan dibalut dengan selongsong kertas yang ikatannya cukup dengan ditekuk-tekuk. Proses ini disebut ngelongsongi<\/em>. Agar rata atas \u2013 bawah, pembatil akan netek<\/em>, meratakan dengan menggunakan papan geblekan.<\/p>\n\n\n\n Alat utama dalam proses pembuatan kretek tangan adalah \u2018alat penggiling\u2019 yang dioperasikan dengan tangan. Alat penggiling ini terbuat dari bahan kayu jati yang berbentuk siku-siku menyerupai kursi lipat. Kaki yang bagian belakang untuk berdiri dan bagian depan berfungsi sebagai \u2018stang gilingan\u2019 dan \u2018as\u2019. Bagian bawah untuk berdiri sekaligus tempat \u2018bunukan\u2019. Di tengah-tengah yang agak bolong ada cangkeman yang berfungsi untuk meletakkan tembakau, wedokan (yang menjepit kain mori), dan kain mori yang membentang panjang sebagai penggulung kretek. <\/p>\n\n\n\n Tembakau diletakkan di atas kain mori yang dijepit cangkeman yang kemudian digulung ke dalam kertas pembungkus (tapir) setelah tuasnya ditarik. Cangkemannya dibentuk sedemikian rupa, agar kretek konus, yakni kecil di bagian ujung hispa dan besar di bagian ujung bakar. Singkatnya alat ini berfungsi menggiling atau menggulung tembakau ke dalam kertas tapir. <\/p>\n\n\n\n Baca: \u00a0Peran Rokok Kretek Saat Masa Revolusi Fisik di Negeri Ini \u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n Alat penggiling sekarang dipakai adalah generasi ketujuh dalam sejarah pembuatan kretek tangan di Kota Kudus. Sebelumnya alat ini jauh lebih sederhana dan makin ke belakang, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, mengalami inovasi sehingga dalam bentuknya seperti sekarang.<\/p>\n\n\n\n Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Pembatil akan mengambil dua batang kretek yang telah jadi dan memotong bagian ujung-ujungnya berupa tembakau yang menyembul, baik di bagian ujung hisap maupun ujung bakar dengan gunting, agar rapi. Selanjutnya, ia ngeplongi<\/em>, yakni mengukur diameter kretek baik ujung isapnya yang lebih kecil maupun ujung bakarnya yang lebih besar (konos) dengan menggunakan \u2018alat plong rokok\u2019, yakni sebuah plat kecil dengan dua lobang yang menunjukkan ukuran diameter ujung isap dan diameter ujung bakar. Jika ada yang tak sesuai (ngeplong<\/em>) dengan ukuran lubang itu, berarti bentuknya meleset dan keliru. Kretek yang ukurannya keliru, misal kebesaran atau kekecilan, akan dikumpulkan tersendiri. <\/p>\n\n\n\n Baca: Kudus; Kota Santri dan Kota Kretek <\/a><\/p>\n\n\n\n Kretek-kretek yang telah dipotong dan diukur persisinya kemudian dikumpulkan dalam jumlah 50. Komposisinya adalah 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 8 + 7. Komposisi ini disusun berdasarkan besarnya genggaman dua tangan dan dengan komposisi itu, pembatil tidak perlu lagi menghitung karena komposisi itu sudah akan menunjukkan jumlah 50 dan dibalut dengan selongsong kertas yang ikatannya cukup dengan ditekuk-tekuk. Proses ini disebut ngelongsongi<\/em>. Agar rata atas \u2013 bawah, pembatil akan netek<\/em>, meratakan dengan menggunakan papan geblekan.<\/p>\n\n\n\n Alat utama dalam proses pembuatan kretek tangan adalah \u2018alat penggiling\u2019 yang dioperasikan dengan tangan. Alat penggiling ini terbuat dari bahan kayu jati yang berbentuk siku-siku menyerupai kursi lipat. Kaki yang bagian belakang untuk berdiri dan bagian depan berfungsi sebagai \u2018stang gilingan\u2019 dan \u2018as\u2019. Bagian bawah untuk berdiri sekaligus tempat \u2018bunukan\u2019. Di tengah-tengah yang agak bolong ada cangkeman yang berfungsi untuk meletakkan tembakau, wedokan (yang menjepit kain mori), dan kain mori yang membentang panjang sebagai penggulung kretek. <\/p>\n\n\n\n Tembakau diletakkan di atas kain mori yang dijepit cangkeman yang kemudian digulung ke dalam kertas pembungkus (tapir) setelah tuasnya ditarik. Cangkemannya dibentuk sedemikian rupa, agar kretek konus, yakni kecil di bagian ujung hispa dan besar di bagian ujung bakar. Singkatnya alat ini berfungsi menggiling atau menggulung tembakau ke dalam kertas tapir. <\/p>\n\n\n\n Baca: \u00a0Peran Rokok Kretek Saat Masa Revolusi Fisik di Negeri Ini \u00a0\u00a0\u00a0\u00a0<\/p>\n\n\n\n Alat penggiling sekarang dipakai adalah generasi ketujuh dalam sejarah pembuatan kretek tangan di Kota Kudus. Sebelumnya alat ini jauh lebih sederhana dan makin ke belakang, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, mengalami inovasi sehingga dalam bentuknya seperti sekarang.<\/p>\n\n\n\n Bahan utama kretek tangan adalah tembakau yang dicampur dengan cengkeh dan berbagai perisa (terbuat dari rasa buah-buahan). Tembakau ini dipillih dan dipilah oleh para grader dan diolah sebagai bahan kretek. Proses pemlihan dan pemilahan ini dilakukan secara manual di mana kemampuan ini terbentuk dari bakat, pengetahuan, feeling, dan pengalaman yang panjang. Hal , dan Komposisi ini membuat kretek menjadi khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain. <\/p>\n\n\n\n Kemudian yang kedua adalah kertas pembalut (papir) yang khas. Setidaknya empat hal harus dipertimbangkan dalam pemilihan kertas untuk kretek tangan ini yaitu:<\/p>\n\n\n\n 1. <\/strong>porosity<\/strong><\/em> atau pori-pori-nya yang berstruktur <\/strong>verge<\/strong><\/em> (cincin). Kertas ini dipilih karena sesuai dengan pilihan jenis tembakau agar mendapat <\/strong>burning rate<\/strong><\/em> yang tepat. Jadi antara kertas dan tembakau terbakar secara bersamaan dan seimbang. <\/strong><\/p>\n\n\n\n 2. <\/strong>Opacity<\/strong><\/em> atau tingkat warna putih kertas, yang bertujuan semata-mata untuk tampilan. <\/strong><\/p>\n\n\n\n Lem kertas yang digunakan adalah lem yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela. Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air diaduk hingga rata. <\/p>\n\n\n\n Demikian proses pembuatan kretek tangan. Kesannya setiap bagian pekerjaan ini tampak mudah dan ringan. Kenyataannya, memerlukan pengetahuan, keterampilan, kecepatan dan konsentrasi. Pekerjaan ini membutuhkan scholling<\/em> yang cukup lama yang biasanya diberikan oleh perusahaan. Rata-rata dibutuhkan waktu belajar dan magang 3 bulan untuk menjadi seorang penggiling, sedangkan untuk seorang pembatil dibutuhkan waktu kurang lebih 1 \u00bd bulan. Peran seorang penggiling tidak bisa digantikan oleh pembatil, sebaliknya peran pembatil bisa dijalankan oleh penggiling. Ini karena biasanya seorang penggiling adalah bekas seorang pembatil sebelumnya. <\/p>\n\n\n\n Meski dalam gambaran di atas banyak sekali bagian pekerjaan yang harus dilakukan dan panjang prosesnya, pada dasarnya pekerjaan itu dilakukan dengan sangat cepat. Menurut catatan, dalam waktu satu jam, rata-rata pasangan penggiling dan pembatil ini menghasilkan sekitar 600 batang kretek. <\/p>\n\n\n\n Hal yang menarik, hampir seluruh pekerja penggiling dan pembatil ini adalah kaum perempuan. Salah satu alasannya adalah pekerjaan ini juga membutuhkan kerapian, kecekatan dan ketepatan yang secara stereotipe sering dianggap umumnya bisa dilakukan kalangan perempuan dengan lebih baik. Tembakau telah terisi dan membentuk sebatang kretek. Penggiling kemudian mengambilnya dan ngesut<\/em>, meratakan tempelan lem dari atas ke bawah agar lebih kencang. Hasilnya diletakkan pada nampan khusus yang berada di depan pembatil. Proses pekerjaan selanjutnya akan dilakukan pembatil.<\/p>\n\n\n\n
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};
<\/p>\n","post_title":"Mengintip Sekilas Proses Pembuatan Kretek Tangan di Kota Kretek Kudus","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"mengintip-sekilas-proses-pembuatan-kretek-tangan-di-kota-kretek-kudus","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-05-08 11:27:02","post_modified_gmt":"2019-05-08 04:27:02","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=5700","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};