ssAda sejarah panjang yang terbentang di dunia kretek. Sistem pengetahuan dan warisan budaya yang membuat kretek sebagai identitas khas bangsa Indonesia. Praktik simbolik kretek terdapat pada among tebal, kenduren, tari kretek, wiwit mbako, cethe, dan lainnya.
Sayangnya, tidak semua generasi masa kini mengetahui bahwa adanya warisan budaya tersebut. Beberapa orang, yang termasuk generasi Z, barangkali malah mengabaikannya. Padahal, di sisi lain, di daerah-daerah seperti Temanggung, Rembang, atau Situbondo, kenduren masih dilaksanakan.
Maka, artikel di bawah ini menjelaskan tentang apa saja warisan budaya yang berkaitan dengan kretek. Simak selengkapnya di sini.
Warisan Budaya tentang Kretek
Ada beberapa warisan budaya tentang kretek yang perlu
a. TARI KRETEK
Diciptakan Endang dan Supriadi, penggiat Sanggar Tari Puringsari tahun 1885. Penari menggunakan kostum caping cole, konde ayu, suweng markis, dan pernak-pernik berupa kalung susun itu 9 serta bros berjumlah 5.
b. AMONG TEBAL
Ritual yang petani tembakau lakukan sebagai penanda musim tembakau telah tiba. Acara berlangsung di tegalan pada pagi hari sebelum menanam bibit tembakau.
Ada banyak sajian: tumpeng putih, tumpeng kuning, ingkung cemani, bibit tembakau 11 batang, dan sejumlah uang. Ini bentuk penghormatan kepada Ki Ageng Makukuhan, tokoh yang dipercaya membawa bibit mbako ke Legoksari, Temanggung.
c. KENDUREN
Ritual selamatan yang terkait dengan aktivitas tanam tembakau di Temanggung. Ada 5 jenis aktivitas tanam tembakau yaitu:
- Kenduren Lekas Macul: Sebelum mencangkul lahan tembakau, terlebih dahulu mengundang tetangga desa.
- Kenduren Lekas Nandur: Sebelum tanam, keluarga terdekat hadir memberikan semangat dan doa.
- Kenduren Wiwit,
- Kenduren khusus untuk tembakau srintil
- Kenduren Larapan untuk penyangga alat penjemur tembakau.
d. WIWIT MBAKO
Ritual yang menandai awal musim panen. Biasa digunakan untuk menghitung hari baik. Wiwit mbako berlangsung pada petang hari. Membawa banyak uborampe seperti tumpeng, daging ayam, dan lainnya.
e. CETHE
Aktivitas melukis di batang rokok dengan berbagai motif. Dengan mengenal berbagai macam aktivitas budaya dalam kretek, masyarakat Indonesia, dan khususnya pemerintah harus bangga.Kalo bukan kita yang menjaga, lalu siapa lagi?
Selamatkan petani tembakau dan cengkeh. Selamatkan kretek. Juga, selamatkan warisan budaya Indonesia.