Sri Mulyani yang selama ini telah meresahkan banyak pihak, tanpa terkecuali para pegiat di sektor Industri Hasil Tembakau belum lama ini kena reshuffle. Kemudian Presiden Prabowo Subianto menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang baru.
Tentu kalau mau adil kita belum bisa mengkritisi menteri yang baru saja dilantik. Apakah Purbaya akan lebih baik, sama saja, atau bahkan lebih buruk daripada Sri Mulyani? Tentu hal itu juga belum bisa kita jawab.
Kita hanya bisa menduga-duga dan berasumsi saja. Ya karena memang belum banyak regulasi yang ia tetapkan. Tapi dalam konteks Industri Hasil Tembakau Menkeu Purbaya sudah mulai bersuara mengenai cukai rokok.
Melansir dari berbagai sumber, Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa membuka peluang untuk menurunkan cukai rokok. Menurutnya, peluang penurunan tarif tetap terbuka, namun sangat bergantung pada hasil analisis lapangan.
“Nanti saya lihat lagi, saya belum menganalisis dengan dalam seperti apa sih cukai rokok itu,” kata Purbaya usai rapat terbatas Stimulus Ekonomi di Kantor Presiden, Senin (15/9/2025).
Angkat topi untuk Purabaya jika berani lakukan ini…
Belum terbayangkan sebelumnya ada statement yang keluar dari pengelola negara mengenai hal ini. Karena sebelumnya, statement yang keluar adalah menaikkan cukai setiap tahunnya.
Dalihnya adalah kesehatan. Padahal pemerintah tidak mau ambil pusing dan tidak memiliki kreativitas untuk mencari pendapatan lain selain dari cukai rokok. Tak ayal dari golongan Sigaret Kretek Mesin (SKM) lebih besar cukai yang disetorkan kepada negara dibanding dengan biaya produksi rokok. Pokoknya cukai harus naik.
Sehingga dari cukai rokok yang sudah terlampaui tinggi membuat ekosistem IHT terpuruk. Kenaikan cukai justru menjadi momok mengerikan bagi keberlangsungan Industri Hasil Tembakau. Ia ibarat palu godam yang membuat perlahan IHT ini menuju sunset.
Oleh karenanya, ketika ada wacana dari menteri Purbaya mengenai penurunan cukai rokok, hal ini tentu saja akan disambut baik oleh berbagai pihak Industri Hasil Tembakau. Dari mulai pengusaha, buruh rokok, petani, hingga perokok sendiri pasti akan senang ketika hal ini tidak hanya menjadi wacana. Praktis penurunan cukai dilakukan maka ekosistem Industri Hasil Tembakau bisa lebih baik lagi.
Bukan hanya itu, hal ini juga akan mencetak sejarah baru. Mengingat sebelumnya belum pernah ada menteri keuangan yang mau menurunkan cukai rokok. Pun ketika kebijakan ini dilakukan akan ada banyak sekali pihak yang diuntungkan. Misalkan peredaran rokok ilegal akan berkurang jauh, pendapatan negara bisa terus mengalir dari cukai rokok, dan lain sebagainya.
Akhir kata, apakah cukai rokok benar-benar akan diturunkan? Semoga saja iya.
Juru Bicara Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Khoirul Atfifudin
BACA JUGA: Jangan Ada Kenaikan Cukai Rokok 3 Tahun Kedepan demi Pulihkan IHT yang Selama Ini Diremukkan









