Cukai rokok yang mengalami kenaikan setiap tahunnya justru memberikan kesempatan bagi berkembangnya rokok ilegal.
Peredaran rokok ilegal yang dahulunya didistribusikan di wilayah yang tidak terpantau petugas kini mulai merambah daerah perkotaan, tidak dipajang di etalase warung namun beredar secara sembunyi-sembunyi. Tidak kelihatan sih, tapi perputarannya cepat dan besar. Bahkan keberadaan rokok ilegal mudah dijumpai di berbagai media sosial.
Kenaikan cukai yang terjadi tiap tahunnya. Rata-rata kenaikan tarif cukai pun tergolong tinggi, di atas 10% per tahunnya membuat bisnis gelap rokok menjanjikan untuk mendapatkan uang cepat.
Harga Rokok Legal Mahal, Tak Terbeli
Bagi konsumen, kenaikan harga rokok yang terjadi pada rokok legal jauh di atas kenaikan pendapatan mereka.
Sebagai konsumen yang enggan menghentikan kebiasaan pengusir kesuntukan itu akhirnya harus membuat pilihan. Pilihan yang ada dia beralih ke produk yang lebih murah.
Di sini pilihannya macam-macam, ada yang beralih untuk tingwe (linting dewe) dengan membeli bahan baku tembakau, cengkeh, dan kertas. Atau dia memilih menurunkan kelas rokoknya yakni dengan mengganti rokok dengan harga yang lebih murah. Salah satunya rokok ilegal yang tanpa cukai.
Pindah Merek atau Jenis Rokok, Hanya Soal Kebiasaan
Bagi konsumen rokok, untuk berpindah merek atau jenis rokok sama sekali tidak ada hambatan. Yang menjadi hambatan ialah kalau menghentikan kebiasaan merokok.
Ingin ngirit dengan tidak merokok tetapi akhirnya malah butuh obat sakit kepala karena tidak punya aktivitas rekreasi atau malah sakit lambung karena aktivitas penghilang stress ditiadakan. Kan susah…
Pilihan yang banyak diambil adalah turun kelas. Apalagi kalau untuk berpindah merek atau jenis rokok tak perlu waktu panjang bagi seorang perokok.
Waktu satu pekan saja udah cukup untuk menjadi terbiasa dan nyaman menghisap rokok baru.
Rokok Ilegal Merajalela
Faktor inilah kenapa membuat peredaran rokok ilegal makin masif dan senantiasa mendapatkan pembeli.
Ya, mau gimana lagi. Pemerintah cukup enteng membuat tarif cukai naik, tetapi tidak mampu mengimbangi dengan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Pada akhirnya konsumen rokok pun beralih, tak sanggup membeli rokok legal, yang legal pun jadi.