Isu tentang global warming sudah terdengar sejak beberapa tahun lalu. Dampaknya hawa menjadi lebih panas dari sebelumnya. Barangkali, hal itulah yang menyebabkan penjualan es teh meningkat. Selain itu, rokok menthol terasa lebih pas untuk menemani teman ngopi. Salah satunya, Climax Icy.
Daftar Isi
ToggleIni rokok asal Malang. Sebuah wilayah yang terletak di Jawa Timur. Sebuah wilayah yang cukup produktif dalam memproduksi rokok baru. Sepertinya setiap tahun selalu saja ada rokok baru dari Malang. Ya, salah satunya Climax Icy.
Kemasan Rokok Climax Icy
Seperti rokok menthol atau mild pada umumnya, warna biru sangat mendominasi di rokok ini. Yang unik ada logo M di sebelah tulisan Climax. Barangkali maksudnya adalah Menthol. Sebab, jika itu plat nomor polisi, artinya produksi Madura. Becanda, bhaaanggg…
Lalu, di bagian pojok kanan ada simbol seperti arah kanan. Tapi, kan, tidak mungkin. Ketika Cak Met bertanya ke teman-teman, ternyata itu logo klik. Artinya, untuk menikmati rokok Climax Icy yang tepat, lebih baik perokok memencet batang rokoknya.
Di bagian pojok kiri, terdapat jumlah batang rokok Climax ini, yaitu 20 batang. Rokok ini termasuk Sigaret Kretek Mesin (SKM) kelas II. Di samping kiri atau kanan, sama seperti bungkus rokok legal apa pun. Terdapat informasi tar dan nikotin. Kemudian, ada informasi kesehatan.
Jika menilai kemasan rokok ini, ya cukup lah. Jika bilang bagus, ya biasa saja. Dibilang jelek, ah, gak juga. Yang pasti, perokok ketika melihat rokok ini, pasti akan menjawab,” Ini pasti rokok menthol.”
Rasa dan Harga
Saat pertama kali membuka, aromanya sama seperti rokok menthol pada umumnya. Lalu, saat dibakar dan diisap, ada sensasi manis dan gurih. Menyenangkan.
Rasanya juga nyesss di tenggorokan. Apalagi kalo diklik, wah sensasi esnya meningkat. Sangat menyenangkan ketika mengisap Climax Icy.
Harganya sih bisa diperdebatkan. Rp27.000/20 batang. Ya sesekali bisa lah mencoba Climax Icy. Tapi, jika mengisapnya seperti rokok favorit, barangkali Cak Met akan pikirkan dulu. Harga segitu, yah, cukup berat.
Akan tetapi, selera perokok pasti berbeda-beda. Yang penting, tetap semangat untuk sebat, sahabat sebat.