Enak mana sih, nyebat kretek ketika buka puasa atau selepas makan sahur?
Sebetulnya tidak ada waktu khusus untuk menikmati sebatang kretek. Mau kapanpun, tembakau yang ada pada sebatang kretek merupakan sebaik-baiknya ciptaan Tuhan, yang bersyukurnya, bisa kita nikmati dan legal. Asal tetap memperhatikan kondisi sekitar.
Namun, ketika bulan Ramadan, bagi seorang muslim kebiasaan ngopi dan nyebat ketika bangun tidur pagi hari terpaksa harus dihentikan sejenak.
Sulit. Tapi harus. Kita hanya bisa menikmati rokok setelah berbuka puasa sampai sebelum waktu imsak tiba.
Merokok kretek di waktu buka: merayakan kemenangan sebenar-benarnya
Menurut saya, menikmati sebatang rokok setelah berbuka terasa jauh lebih nikmat ketimbang selepas sahur. Menghisap rokok setelah berbuka adalah definisi dari merayakan kemenangan yang sebenar-benarnya.
Bayangkan, setelah kurang lebih 13 jam menahan nafsu makan, minum, dan segala hal yang dianggap dapat membatalkan ibadah tersebut, akhirnya kita bisa menikmati kembali makan-minum-ngerokok pada waktu yang sudah ditentukan. Nikmat yang tiada tara.
Kenikmatan itu ibaratnya seperti mendaki sebuah gunung. Harus berjuang pada perjalanan yang terjal dan curam, tapi ketika sudah sampai di puncaknya akan terbayar oleh keindahan alam semesta.
Sama seperti berpuasa. Kita harus menahan godaan, mengendalikan nafsu untuk tetap menjaga ibadah kita. Lalu, bisa kita nikmati semua kenikmatan itu ketika sampai waktu buka puasa tiba.
Penulis: Saar Ailarang
Editor: Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK)
BACA JUGA: Kala Saya Stres: Mengisap Rokok Kretek Sendirian, Lalu Merasa Tenang