\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n\r\n","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_title":"5 Manfaat Rokok Kretek Bagi Bangsa Indonesia Saat Pandemi","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"rokok-kretek","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2024-01-23 15:01:21","post_modified_gmt":"2024-01-23 08:01:21","post_content_filtered":"\r\n

Terlepas dari pro dan kontra, selain memberikan kenikmatan bagi pengkonsumsi, keberadaan rokok kretek sangat memberikan manfaat lebih bagi Negara, yang kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Dalam kondisi dan keadaan apapun manfaat tersebut selalu mengalir tanpa henti-hentinya. Sektor yang bersentuhan dengan kretek dalam hal ini petani tembakau, cengkeh dan industri olahan kretek dituntut negara untuk mandiri dan berdaulat, nyatanya demikian.<\/p>\r\n

Negara sangat menikmati keuntungan dari kretek, sebaliknya terancamnya kretek dari kepunahan negara tidak mau tahu. Faktanya, negara selalu menggenjot pungutan pajak dari hasil kretek. Sebaliknya disaat kretek diserang orang-orang pro asing anti kretek, negara diam dan tutup mata bahkan cenderung meng-iyakan.<\/p>\r\n

Ambil contoh, banyak aturan-aturan yang di buat dan diberlakukan negara tidak memberikan perlindungan terhadap kretek. Celakanya, rokok kretek seakan-akan menjadi sapi perah tanpa perlindungan.<\/p>\r\n

Manfaat Rokok Kretek\u00a0<\/h2>\r\n

Manfaatnya diambil sebanyak-banyaknya, begitu masalah hak kesejahteraan sapinya tidak dipenuhi dan tidak dilindungi. Apakah sikap negara yang demikian benar atau salah, silahkan para pembaca yang menilai sendiri. Dari awal mula ditemukanya kretek hingga sekarang, manfaatnya selalu sejalan dengan perkembangan waktu, di antaranya:<\/p>\r\n

1. Penerimaan Cukai Rokok Meningkat<\/h3>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Pertama, \u201cberdasar laporan Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan, di tahun 2020 pendapatan dari kretek satu-satunya yang dapat menjadi tulang punggung pendapatan negara dari Januari hingga April. Penerimaan cukai atau pungutan dari hasil kretek, justru meningkat sekitar 25,08%.\u201d Artinya pendapatan pemerintah dari pungutan kretek di tahun pandemi covid-19 (2020) meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya.<\/p>\r\n

Dilihat dari laporan tersebut, keadaan keuangan negara dibulan berikutnya akan terjadi demikian. Apalagi, uang kas negara terkuras untuk penanganan pandemi covid-19 dan dampaknya. Sedangan pendapatan lain (selain hasil kretek) melemah akibat pengaruh dari efek wabah covid 19. Artinya. Sedangkan pungutan lain dari hasil kretek cenderung menurun draktis.<\/p>\r\n

Keadaan ini menandakan hasil dari produk kretek berupa cukai sebagai andalan pendapatan pemerintah memperkuat uang kas negara di tengah-tengah wabah pandemi covid-19.<\/p>\r\n

Selain itu, memang dari dulu Kementerian Keuangan punya agenda penting menjaga sumber pendapatan negara. Ketika wabah corona membludak di negara ini, satu satunya komponen pendapatan yang bisa diandalkan hanya bersumber dari pungutan cukai hasil kretek. Yang tak mungkin para pelaku kretek bisa mengelak atau tidak mau bayar.<\/p>\r\n

Karena para pelaku kretek terlebih industri dan perokok terkunci di awal. Industri tidak akan bisa berproduksi sebelum membeli atau membayar uang pita cukai sebelum barangnya terjual. Begitu juga perokok, mereka bayar pajak di depan sebelum menikmati kreteknya, alias harus bayar dulu dimuka sebelum merasakan nikmat kreteknya.<\/p>\r\n

2. Mampu Menutup Defisit BPJS Kesehatan<\/h3>\r\n

Kedua, dari tahun ke tahun BPJS kesehatan selalu mengalami defisit. Pada akhirnya pemerintah harus menanggung semuanya. Sebagai jalan arternatif baik pemerintah pusat maupun daerah, satu-satunya uang yang bisa menutup defisit tersebut hanyalah menggunakan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) hasil dari pungutan cukai kretek. Dana ini besar dan lebih fleksibel penggunaannya dibanding dengan dana lain. Walaupun sebetulnya peruntukan dana DBH-CHT telah diatur oleh Kementerian Keuangan.<\/p>\r\n

3. Kretek, Produk Tahan Banting<\/h3>\r\n

Ketiga, satu-satunya produk yang tahan banting menghadapi krisis dari masa penjajahan hingga sekarang. Di jaman penjajahan banyak sektor perekonomian pribumi lumpuh, satu-satunya produk yang saat itu masih eksis dan memberikan efek keuntungan ke negara dan masyarakat lainnya, hanyalah produk kretek<\/a>. Begitu selanjutnya di tahun-tahun berikutnya, ketika ada gelombang krisis ekonomi global, maka negara-negara di dunia terkena dampaknya.<\/p>\r\n

Bahkan sampai saat ini disaat negara-negara di dunia terpapar wabah pagebluk (corona), dan berdampak terpuruknya sektor ekonomi hingga di kuartal petama banyak negara minus. Sebaliknya Indonesia di kuartal pertama masih bertahan plus walaupun hanya 2%. Jika ditelisik lebih mendalam satu-satunya penyumbang kas negara yang terkuat dan bahkan cenderung meningkat hanyalah dari hasil pungutan kretek. Sedangkan pungutan dari hasil lainnya justru anjlok.<\/p>\r\n

4. Rokok Kretek, Produk Asli di Indonesia<\/h3>\r\n

Keempat, kretek adalah produk asli Indonesia, mulai dari penemu, bahan baku, pembuat hingga industrinya semuanya anak bangsa. Keberadaan kretek menciptakan lapangan pekerjaan padat karya. Cermin kemandiran dan kedaulatan ekonomi anak bangsa. Saat pandemi corona mewabah, memang tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya, termasuk rokok kretek. Pasaran melemah dan keuntungan berkurang. Walaupun demikian para pelaku yang berkecimpung di dunia kretek<\/a>, tetap bersemangat, dan justru dengan keadaan saat ini di manfaatkan saling berbagi.<\/p>\r\n

Ambil contoh, para petani tembakau di tengah-tengah pandemi corona berusaha tetap menanam tembakau, masalah laku dan tidaknya urusan belakangan. Kelihatannya, mereka menunjukkan semangat kemandiriannya, tidak mau membebani pemerintah di saat pemerintah sudah banyak beban. Mereka tidak mempersoalkan bantuan pemerintah diprioritaskan bagi mereka pekerja atau karyawan yang telah dirumahkan sementara saat pandemi.<\/p>\r\n

5. Tembakau Sebagai Obat<\/h3>\r\n

Kelima, selain kenikmatan dari kretek, ternyata bahan baku kretek berupa tembakau dapat sebagai obat atau vaksin corona. Nyatanya banyak negara yang telah melakukan riset uji tembakau sebagai vaksin. Tak hanya itu perokok lebih kebal untuk virus corona. Memang baru empat negara yang menyatakan demikian, yaitu Perancis, China, Itali dan Israel. Paling tidak dari hasil mereka sebagai rujukan sebelum hasil lainnya ditemukan.<\/p>\r\n

Nah, dari hasil riset tersebut, kondisi Indonesia sangat diuntungkan, tembakau banyak ditemukan, produk olahannya berupa kretek hanya disini. Tapi kenapa bangsa ini seakan diam dan tutup mata. Harusnya pemerintah menggalakkan penanaman tembakau, tentunya harus diawali riset. Kesempatan ini jangan sampai dimanfaatkan negara lain yang notabenenya bukan penghasil tembakau dan olahannya yaitu kretek.<\/p>\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6792","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"},{"ID":6145,"post_author":"919","post_date":"2019-10-13 10:15:09","post_date_gmt":"2019-10-13 03:15:09","post_content":"\n

Ini bermula dari ketika malam yang dingin di Sleman, Yogyakarta, memaksa saya dan empat orang teman menikmati minuman hangat pada sebuah selasar di belakang rumah. Ngobrol ngalor-ngidul dan berbatang-batang rokok, membuat kami akhirnya membuat sebuah permainan. Satu potongan kertas kecil akan diputar beserta pulpen ke seluruh peserta perjamuan itu untuk menulis lagu yang mau mereka dengarkan. Satu potongan kertas yang penuh permintaan pemutaran lagu itu juga menandakan satu teko minuman hangat yang berputar juga harus habis dan diisi ulang.<\/p>\n\n\n\n

Permainan itu ampuh untuk mengatasi pikiran mentok kami untuk memutar lagu apa yang enak untuk didengarkan malam itu. Ketimbang karya satu musisi yang terus diputar, alangkah baiknya kita dengarkan juga apa lagu apa yang lagi ingin didengarkan kawan kita seperjamuan malam itu. Dua kertas berjalan lancar dan tak ada masalah, walau memang ada satu musisi yang menjadi bahan tertawaan kami karena namanya yang unik dan tak familiar. Akan tetapi, ada satu permintaan lagu yang membuat saya cukup tercengang, lagu itu adalah Clover Doper karya band asal Bandung, The SIGIT.<\/p>\n\n\n\n

Sudah sangat lama saya tidak mendengarkan karya-karya band yang lahir pada 2002 tersebut. Mungkin jaman kuliah, karena waktu itu radio-radio masih sering memutar karya-karya mereka dan juga di playlist musik handphone saya ada beberapa lagu mereka.  Lagian juga waktu itu tongkrongan saya di Jakarta yang berisikan rekan-rekan sekolah bareng saat SMA juga masih sering memutarnya saat berkumpul, itu pun hingga sekitar tahun 2012an.<\/p>\n\n\n\n

Tapi yang bikin saya terhenyak bukan karena lagu The Sigit sudah lama tak diputar, justru satu tembang yang ingin teman saya dengarkan itu adalah Clover Doper. Sebuah karya unik dari The SIGIT yang mungkin tak akan terpikirkan oleh banyak band di luar sana membuat satu lagu dari hal terdekat dalam kehidupan para personil band itu.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper adalah tentang rokok dengan merek Djarum Super yang juga merupakan salah saty merek rokok favorit masyarakat di Indonesia. Lagu itu dibuat juga karena Rekti Yoewono yang merupakan vokalis The SIGIT adalah pengagum berat Djarum Super. Kecintaannya pada merek rokok tersbeut menuntunya untuk membuat karya yangmenurut saya bisa dikatakan superclass!<\/p>\n\n\n\n

Rekti memilih lirik-lirik yang satir nan pedas. Beberapa kalimat memperlihatkan dirinya jengah dengan masyarakat di dunia yang penuh dengan kemunafikan. \u2018World is full of amateurs, they acting like a pro. If I could talk like a hollyman, can I be a cannonist to?\u2019  <\/em>ada lagi penggalan lirik lainnya \u2018There\u2019s a man with a friendly plea who drinks coffee rather than tea. I\u2019ve been listen to his prophecy and I don\u2019t need another \u2019 <\/em>Secara semiotika menurut saya dia benar-benar tak memperdulikan segala kicauan di sampingnya, Rekti Yoewono hanya percaya pada dirinya dan pengalaman hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Clover Doper<\/em> dalam sudut pandang saya adalah lagu protes terpendam dalam diri Rekti Yoewono. Saat masa-masa sulit sang vokalis menjalani kehidupan yang penuh dengan nasihat-nasihat suci, ia menjadikan Djarum Super sebagai teman setia, memang benar begitu kan tugas sebatang rokok? hehe. Jika kalian mendengar lagu tersebut, kalimat . \u2018He smoke super fine clove cigarette\u2019<\/em> menjadi penekanan utama sekaligus reff<\/em> lagu yang dihentakkan oleh Rekti secara tegas dan gamblang bahwa itu adalah dirinya dalam pertarungan hidupnya.<\/p>\n\n\n\n

Bicara soal Rekti Yoewono dan Djarum Super, Saya juga kembali mengingat musisi asal kanada yang juga membuat satu buah lagu tentang rokok favoritnya. Sosok itu bernama Mac Demarco yang kemudian membuat satu tembang berjudul Ode to Viceroy. Jika dilihat dari liriknya, lagi-lagi lagu ini memiliki kemiripan dengan Clover Doper yaitu permasalahan individu yang merasuk jiwa, kemudian ada sebatang rokok yang menjadi solusi tepat menghilangkan emosi berkecamuk akibat perasaan tersebut. Uniknya lagi, di kemudian hari saat Mac Demarco manggung di Indonesia ia mengganti judul dan lirik Ode to Viceroy menjadi Ode to Djarum Super.<\/p>\n\n\n\n

Saya rasa Rekti Yoewono sudah mampu membuat sebuah rokok masuk dalam khasanah musik di Indonesia. Memang bahwa musisi yang cerdas kerap membuat hal yang sederhana dari sekitarnya menjadi satu karya seni yang bisa diterima oleh khalayak. Atau setidaknya lagu Clover Doper setidaknya pernah membuat kawan SMA saya yang tadinya anti Djarum Super karena dinilai wanginya tak enak lantas menjadi suka pada rokok tersebut akibat kekagumannya pada The SIGIT hehehe. <\/p>\n","post_title":"Clover Doper, Bakti Nyata Cinta Vokalis The SIGIT pada Djarum Super","post_excerpt":"","post_status":"publish","comment_status":"closed","ping_status":"closed","post_password":"","post_name":"clover-doper-bakti-nyata-cinta-vokalis-the-sigit-pada-djarum-super","to_ping":"","pinged":"","post_modified":"2019-10-13 10:15:17","post_modified_gmt":"2019-10-13 03:15:17","post_content_filtered":"","post_parent":0,"guid":"https:\/\/bolehmerokok.com\/?p=6145","menu_order":0,"post_type":"post","post_mime_type":"","comment_count":"0","filter":"raw"}],"next":false,"prev":false,"total_page":1},"paged":1,"column_class":"jeg_col_2o3","class":"epic_block_3"};

Paling Populer

Paling Populer