pendiri rokok bentoel
PabrikanREVIEW

Besek Bentoel, Bingkisan Ong Hok Liong untuk Pejuang Kemerdekaan

Bentoel mencatatkan diri tidak hanya menjadi salah satu pabrik rokok legenda di Indonesia, tetapi juga turut berkontribusi terhadap kemerdekaan bangsa. Istilah besek bentoel menjadi semacam sandi pengiriman bingkisan untuk para pejuang kemerdekaan.

Sejarah Bentoel

Bentoel menjadi salah satu pabrik kretek besar asal Malang. Pabrik ini didirikan oleh Ong Hok Liong pada 1931. Saat muda, Ong Hok Liong mempelajari bisnis kretek dari ayahnya di Bojonegoro, kemudian pada 1910 memutuskan pindah ke Malang atas usulan istrinya, Liem Kwie Nio.

Sepuluh tahun berikutnya, pada 1920, Ong merintis perusahaan kretek dan menjalin rekanan dengan saudaranya, menyewa rumah untuk gudang, kantor dan pabrik. Ong mulai mempekerjakan 12 orang.

Strootje Fabriek Ong Hok Liong menjual strootjes atau rokok klobot dengan merek tjap Burung. Tjap Burung berganti beberapa nama, termasuk Djeruk Manis yang diproduksi pada 1935, sesudah perusahaan terkena dampak malaise pada awal 1930-an.

museum pabrik rokok bentoel

Saksi bisu perjuangan Ong Hok Liong

Nama Bentoel didapat Ong dari hasil tetirah di makam Eyang Djugo, terletak di lereng selatan Gunung Kawi, dalam satu mimpinya bertemu penjual  bentul (umbi talas). Pada 1950 Ong mengambil alih pabrik di Blitar dan nama resmi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel dikenalkan pada 1955.

Pada akhir 1960-an, Bentoel menjadi pabrikan pertama yang memproduksi sigaret kretek mesin berfilter di Indonesia, dan produsen pertama yang memakai plastik sebagai pembungkus kemasan. Mesin itu memulai memproduksi kretek pada awal 1974.

Dua tahun berselang, merek Bentoel Biru International dipasarkan pada 1976, disusul promosi iklan besar-besaran. Pada 1984, Bentoel bekerjasama dengan Phillip Morris International, perusahaan rokok multinasional dari Amerika Serikat, memproduksi sigaret Marlboro (hingga 1998) dan distributor tunggal Marlboro (hingga 2005) di Indonesia. 

Pada 1991 Bentoel dibeli Rajawali Group; diakuisisi British American Tobacco (BAT), koperasi rokok multinasional, senilai USD 500 juta pada Juni 2009 – mendanai pemain kedua internasional dalam kompetisi industri rokok di Indonesia.

Jejak perjalan hidup Ong bisa ditelusuri di rumah tinggalnya, tempat ia memulai bisnis kretek, di bilangan Wiro Margo 32, kawasan pecinan Malang, yang sejak akhir 2013 diubah menjadi Museum Sejarah Bentoel untuk wisata publik.

Besek Bentoel

Besek Bentoel adalah bingkisan yang dikirim Ong Hok Liong, pendiri perusahaan rokok Bentoel, kepada para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia pada masa revolusi fisik (1945-1950) di sekitaran Jawa Timur sampai Jakarta.


Diramu dari berbagai sumber